Buyaathaillah's Blog

Targhib Covid dan Jawaban Quran

berbagi sedikit renungan, sugan ada manfaat:

Hanya Allah pencipta _things & conditions_. Semua yang ada, semua kejadian, sesungguhnya, semua perbuatan Allah sendiri. Jangan sampai gagal focus, menganggap bahwa ini adalah perbuatan elite global / China / Amerika atau siapapun.

Mengapa Allah mengadakan kejadian seperti sekarang ini?

Walaupun seluruh dunia menyatakan bahwa covid adalah keburukan/bahaya/musibah dsb. Tetapi sesungguhnya hanya Allah yang tau hakikat kebaikan/keburukan dari segala sesuatu.

Yang pasti (dan perlu kita yakini ulang2): Allah tidak pernah menghendaki/berbuat buruk kepada kita. Allah tidak pernah berbuat agar kita kecewa kepada Nya. Setanlah yang selalu goda kita untuk kecewa pada keadaan (= kecewa pada Allah), untuk tidak bersyukur, untuk sangka buruk, untuk tergesa-gesa (panik) dalam merespon keadaan, bahkan untuk merasa bahwa kita dihukum/dijauhkan dari rahmat/kasih sayang Allah.

Ingatlah prinsip dasar: bahwa kehidupan dunia ini adalah ujian:

*Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?* (al-Ankabut: 2)

Ada kebaikan ada keburukan, semuanya sama; ujian. Jadi sebagai hamba, mari kita “nrimo” dulu bahwa kita dalam ujian, dan pengumuman lulus/tidaknya nanti setelah mati/kembali kepada Allah.

*Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan*. (al-Anbiya’: 35)

_Takdir itu pasti, kita tidak bisa melawan/mengubah takdir. Tapi kita bisa (dan memiliki kebebasan absolut) untuk mengubah diri dalam hadapi takdir._ Jadi mari jangan pusing soal wujud/peristiwa takdir, yang terpenting bagaimana kita (bersikap & beramal) dalam merespon ujian itu.

*Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa diantara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun*. (al-Mulk: 2)

*Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk*. (Al Baqarah: 155 – 157)

Tidak ada orang bisa bebas dari: kesalahan – kesakitan – kematian. Tapi semua yang “negatif” ini bisa jadi alasan kita untuk sukses dan bahagia; tergantung bagaimana kita meresponnya.

Sebagaimana kata Nabi saw: _”Perkara orang mukmin itu mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mukmin; bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya, dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya.”_

Umar ra. berkata: _”Saya tidak pernah peduli atas apa yang menimpa hidupku. Apa yang saya cintai ataupun benci. Karena sesungguhnya saya tidak tahu apakah yang saya cintai atau yang saya benci itu baik untuk saya atau tidak.”_ … dengan bahasa lain; aku tidak peduli apakah kebaikan atau keburukan yang datang menimpa aku, karena aku tidak tahu yang mana yang ada Ridha Nya.

Jadi, jangan pusing sama keadaan, mending kita usaha bagaimana bisa menyikapi keadaan dengan cara terbaik; yaitu yang bikin kita makin baik hubungan dengan Allah.

Berikut  hadits terkait “keuntungan” atau nilai dari menerima musibah:
_“Tidaklah seorang muslim terkena suatu penyakit dan lainnya kecuali karenanya Allah menggugurkan kejelekan-kejelekannya sebagaimana sebuah pohon digugurkan daunnya.”_

_“Tidak ada musibah yang akan kita terima sebagai umat Islam kecuali Allah menghapuskan kesalahan dan dosa kita dengan perantaraan musibah yang kita terima. Meskipun musibah yang kita terima sekedar tertusuk jarum.”_

_“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dipenuhi pahala mereka tanpa hitungan.”_

_”Ujian senantiasa menimpa orang beriman pada diri, anak dan hartanya hingga ia bertemu Allah dengan tidak membawa satu dosa pun atasnya.”_

Semoga Allah beri kita semua sifat sabar dan kemampuan mengambil hikmah.

JAWABAN AL QUR’AN TERHADAP MUSIBAH COVID-19

Manusia bertanya kepada Sang Khaliq :

Ya Allah, apakah gerangan yang sedang menimpa kami saat ini ?

Al Qur’an menjawab ;
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan” (QS. Al-Baqarah : 155).

Mengapakah kami harus diuji dengan wabah corona seperti ini ?

Al Qur’an menjawab :
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ?” (QS. Al-Ankabut : 2).

Untuk apa sesungguhnya ujian ini, ya Allah ?

Al Qur’an menjawab : “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah ; barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya” (QS. At-Taghabun :11).

Namun, mengapa harus terjadi pada kami ?

Al Qur’an menjawab :
“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” (QS. Al-Ankabut : 3).

Darimana datangnya musibah ini ya Allah ?

Al Qur’an menjawab :
“Dari mana datangnya ini ?” Katakanlah: “Itu dari dirimu sendiri” (QS. Ali Imran: 165).

Tapi ya Allah, wabah ini sungguh buruk bagi kami.

Al Qur’an menjawab :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu ; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah : 216).

Telah sesak nafas kami, berat hidup kami, gara-gara wabah ini.

Al Qur’an menjawab :
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah : 286).

Kami tidak bisa bekerja ya Allah, kami dikurung di rumah saja, kami tidak bisa berbuat apa-apa

Al Qur’an menjawab :
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (QS. Ali Imran : 139).

Terkadang, wabah ini memberikan tekanan yang demikian dahsyat kepada kami. Rasanya kami telah menyerah kalah. Sebagian dari kami bahkan telah berputus asa.

Al Qur’an menjawab :
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (QS. Yusuf : 87).

“Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat” (QS. Al-Hijr: 56).

Kami menjadi gelisah, tidak tenang, karena beban berat yang kami hadapi akibat wabah ini.

Al Qur’an menjawab :
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’d: 28).

Di saat sempit seperti ini, masih adakah jalan keluar bagi kami ? Masih adakah pintu rezeki untuk menyambung hidup kami ya Allah ?

Al Qur’an menjawab :
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” (QS. Ath-Thalaq: 4).

Tapi, kantor sudah memotong gaji kami. Bahkan sebagian dari kami, sudah tidak memiliki pekerjaan lagi. Siapa yang akan memberikan rezeki kepada kami ?

Al Qur’an menjawab :
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (QS. Hud: 6).

Sudah selama ini kami menjalani kebijakan Stay At Home. Rasanya sudah tidak kuat untuk terus menerus dikurung di dalam rumah. Lelah ya Allah. Sungguh kami tidak tahu, sampai kapan suasana ini.

Al Qur’an menjawab :
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung” (QS. Ali Imran : 200).

Mengapa Engkau menyuruh kami untuk bersabar ?

Al Qur’an menjawab :
“Allah mencintai orang-orang yang sabar” (QS. Ali Imran : 146).

Adakah balasan atas kesabaran kami ya Allah ?

Al Qur’an menjawab :
“Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan” (QS. An-Nahl : 96).

Alhamdulillah… seberapa banyakkah pahala yang akan Engkau berikan kepada kami ?

Al Qur’an menjawab :
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az-Zumar : 10).

Masya Allah… Lalu bagaimana nasib kami kelak di akhirat ya Allah ?

Al Qur’an menjawab :
“Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (surga), (sambil mengucapkan) ‘Selamat untuk kalian atas kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (QS. Ar-Ra’du : 23-24).

Alhamdulillah….sekarang kami tenang ya Allah, kami ridha dengan ketentuan-Mu, kami bersabar dengan ujian-Mu.

Al Qur’an menjawab :
“Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya” (QS. Al-Bayyinah : 8).
“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar” (QS. At-Taubah : 72).

Tetap Semangat
Jangan Cemas
Jaga Prokes
Allah bersama kita

Barakallahu fiikum…

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.