Buyaathaillah's Blog

Masyeikh Maulana Otsman Kakosi Mumbai : the importance of Infirodhi Amal During Crisis and Lockdown

Rangkuman Nasihat Masyaikh

Nasihat penting. Bacalah dengan seksama. Jazzakallah khair.

Pembicaraan ini terjadi di India.

Seorang pengacara ternama dari Gujarat, mengadu pada orang tua kita, bahwa para sati (pengusaha iman / karkun) kini sedang galau dan kuatir karena tidak bisa keluar dan melakukan amal2 ijtimai, akibat adanya lockdown dan juga maraknya sorotan & kabar negatif di media mengenai usaha dakwah.

Masyaikh menjawab, ingatlah bahwa usaha ini adalah demi tarbiyah perbaikan diri kita sendiri. Dan bahwa usaha ini terdiri atas amal ijtimai dan amal infiradi.

Jika amal infirodi kuat, maka taaluk (hubungan) kita kepada Allah menjadi kuat.

Kekuatan dakwah ilallah seorang dai, setara dengan sebagaimana kekuatan hubungan dai itu kepada Allah.

Perkataan dakwah seseorang yang kuat amal infirodi nya, akan memberi kesan yang kuat pada pendengarnya. Karena pembicaraan mengenai kebesaran Allah oleh seseorang yang baik taaluk nya kepada Allah akan tembus ke dalam hati-hati manusia.

Ketika kami pertama kali khuruj satu tahun, di tahun 1967, banyak orang-orang Mewat yang bergabung. Orang-orang Mewat itu sangat kuat amal infirodi nya, mereka biasa bangun malam jam 2 an, dan mojok meratap kepada Allah. Pada masa itu, kebiasaan hebat itu merupakan hal lumrah.

Sebagaimana kita ketahui, ketika kuantitas meningkat maka kualitas menurun. Begitulah di masa-masa berikutnya, amal ijtimai dipentingkan dan dilakukan para sati, namun nilai dan kepentingan amal infirodi surut dan menghilang.

Zikir pagi dan petang sudah menghilang. Menghilang tak kembali, hingga orang yang sedang khuruj pun tidak melakukan zikir pagi petang! Begitu pula tilawah dan doa tangisan malam tidak nampak lagi dilakukan orang yang sedang dalam jemaah (sedang khuruj).

Maka sebetulnya, sekarang ini Allah sedang memberi kita waktu / kesempatan, untuk memperbaiki taaluk dan meminta kepada Nya. Allah sedang mengurangi kesibukan kita dan mendudukkan kita di rumah.

Memang sudah seharusnya kita ikuti aturan pemerintah, namun sambil di rumah kita berpikir amal apa yang bisa kita buat.
Sekarang (di India) lockdown sudah berlangsung lebih dari sebulan, maka pikirkan lah, sudah sejauh mana peningkatan taaluk kita kepada Allah?!

Coba pikir, kini kita sudah sedih karena tidak bisa jaula, dengar bayan, khuruj, dsb. Dan kini kita semakin banyak (tambah) waktu untuk nonton berita2 perkembangan keadaan. Inilah yang semakin menambah sedih dan galau kita.

Rupanya kita telah keliru, menyangka bahwa usaha dakwah berasas pada kegiatan dengar bayan dan atau kasih bayan. Kita menyangka bahwa usaha dakwah adalah usaha ijtimai semata, lupa akan amal infirodi.

Jadi sekarang, kita di rumah saja mau ngapain? Jika kita perhatikan, siapapun orang di dunia yang berhasil menjadi tokoh (baik dalam hal diin maupun dunia), adalah karena mereka memiliki disiplin dalam “nizaam ul aukaat” (jadwal harian) mereka.

Teramati pula, bahwa jemaah yang kuat mengikuti jadwal harian mereka, akan kuat kerjanya, sedang jemaah yang tidak ikut jadwal harian, hanya akan habiskan waktu dan pulang tanpa bekas atas daerah yang mereka datangi.

Maka hendaknya, setiap pengusaha iman membuat jadwal harian masing2. Karena tanpa jadwal harian, anda akan nganggur, malas, stres dan cuma bolak balik dapur seharian.
Kerugian semacam ini bisa dilawan dengan membuat jadwal harian; kapan baca Quran, mau berapa juz, kapan waktu zikir pagi petang, dan kapan waktu untuk amal2 infirodi lain. Bukan cuma dibuat jadwalnya, juga diusahakan ada peningkatan (misal dari 300 tasbihat salawat, menjadi 400 pagi dan petang).

Sekali lagi, sekarang ini adalah saatnya kita dikaruniai keluangan dan kesempatan yang sangat berharga, dijauhkan dari gangguan rutinitas, untuk meningkatkan amal2 infirodi.

Jangan pernah khawatir soal rezeki. Karena semua rezeki kita sudah tertulis dan insyaAllah akan datang.

Juga, hendaknya kita meluangkan waktu sebanyak 15-45 menit, untuk mojok dan berdoa dengan sepenuh hati. Karena doa menyepi sendiri kepada Allah, akan meningkatkan taaluk secara luar biasa.

Perhatikanlah, kita tidak pernah duga akan mengalami keadaan seperti ini, kita juga tidak pernah tau akankah kita mendapat kesempatan seperti ini lagi. Maka mari ambil manfaat yang sebesar-besarnya dari kesempatan ini, bangunlah taaluk kepada Allah yang sekuat mungkin sekarang!

Karena secara umum kini amal infirodi telah menjauh dari kehidupan kita, akibatnya amal ijtimai kita, dakwah kita, atau bayan kita menjadi tidak bernyawa atau tanpa ruh. Dan hilangnya amal infirodi ini juga membuat taaluk kita kepada Allah menjadi sangat lemah dan rapuh.

Jadi sekarang adalah kesempatan untuk menguatkan kembali taaluk. Semua bisa melakukannya. Ini keberkahan dibalik peristiwa langka lockdown; ini karunia Allah agar kita islah dan tarbiyah diri.

Sekarang juga kita punya kesempatan untuk kumpul sama keluarga, dan untuk berkegiatan bersama anak dan isteri.
Adalah suatu pandangan umum, bahwa wanita yang santun dan terdidik, tidak menyuruh suaminya untuk bantu pekerjaan rumah. Begitu juga lelaki yang santun tidak akan mengambil semua pekerjaan rumah dari istrinya, tapi akan turut membantu mengerjakan.

Nabi saw adalah lelaki yang terbaik dan paling santun kepada isteri2nya, begitu pula para isterinya ra. adalah wanita yang paling santun di dunia. Namun lihatlah, Nabi saw, biasa membantu aneka pekerjaan di rumah. Maka hendaknya kita pun ikut urun dalam pekerjaan rumah dengan semangat dan kesungguhan.

Sedangkan mengenai dakwah, kini banyak cara bisa dilakukan. Gunakanlah HP (untuk telepon gratis non basis quota). Lakukan pembicaraan iman dan amal dan mengenai hal2 yang di atas tadi:

  1. 30 menit untuk telepon jemaah mesjid, setidaknya seorang per hari.
  2. 30 menit untuk telepon jemaah mesjid di halakah, mesjid jaula dua atau mesjid rute 3 hari.
  3. 30 menit untuk telepon karkun di kota / propinsi lain, yang pernah bareng khuruj, yang pernah kita kenal.
  4. 30 menit untuk telepon karkun di negara lain, yang pernah khuruj bersama / kita kenal.

Semua dilakukan setiap hari. Lebih baik sibuk seperti begitu dibanding habiskan waktu dengar berita / nonton YouTube dll. Dengan cara di atas, program 2 jam setengah anda seolah jaula yang menjangkau mesjid, halakah, negara bahkan sedunia!

Jika para sati / karkun se dunia melakukan ini, maka seluruh dunia akan terjangkau dakwah.

Sambil melakukan amal di atas, juga cari tahu kabar saudara2 mu, mungkin mereka butuh pertolongan. Walau kita tidak bisa menolong, maka ucapan simpati dan yang menghibur pun akan menolong.

Kami ulangi; buatlah jadwal harian untuk: tilawah, tasbihat, doa, dan “jaula telepon”

Biasanya kita tunaikan waktu 8-10 jam di pekerjaan, dan 4 jam di mesjid. Kini kita punya kurang lebih 12 jam untuk amal infirodi di rumah.

Sekali lagi inilah saatnya kita bangun taaluk yang kuat dengan Allah. Kita harus usaha agar Allah ridha pada kita, karena mungkin kita telah banyak membuat Allah tidak ridha pada kita!!!

Masa sulit ini adalah masa untuk perbaiki hubungan kepada Allah! Kita memerlukan kondisi menyepi / berduaan bersama Allah ini. Ini bukan waktu untuk mengeluh dan bersedih, tapi sebaliknya mari semangat dan tambah amal!

Adalah rahmat Allah bahwa lockdown bertemu Ramadhan! Dua hal ini seharusnya menyemangati kita untuk menambah “jam malam” untuk amal infirodi dan berlama2 berdoa. Doa mendekatkan kita kepada Allah. Bedoalah setidaknya 30 menit tiap malam.

Tinggalkan youtube dan sejenisnya, sibuklah dalam amalan. Semoga semua brader berkenan.

Masyaikh pernah berkata: orang yang tidak sibuk melakukan apa yang seharusnya dia kerjakan, maka dia akan sibuk mengerjakan apa yang seharusnya tidak dia lakukan!!!

Inilah saatnya untuk menegaskan kuat-kuat ke diri kita bahwa “Allah bersama aku”

Maulana Osman Kakosi ( Mumbai).

—————————————————
Summary of Elder’s advices
————————————————
Important nasihah. Please read carefully. JazaAllahu khairan

This talk is occuring in India.

Call comes to elder from a big lawyer who is in the State of Gujarat in India that “saathis” (workers in effort of tabligh/dawa) becoming depressed and worried because of not being able to go out and do “ijtimai aamal” (collective actions like jaula, khuruj, etc.) due to being in “lockdown” as well as due to negative news about religious efforts in the media.

Elder says, we have to remember that we are in this effort for our own “tarbiyah” (self-reformation).

And the effort consists of both “ijtimai” and “infiradi aamaal” (individual actions like recitation of Quran, dhikr, etc.).

And when infiradi aamaal is strong then “taaluk” (relationship) with our Rabb become strong.

A person’s call towards Allah will be only as strong as the strength of his own relationship to Allah.

The person who has strong infiradi aamaal will have strong effect in his words when he calls towards Allah. When taaluk with Allah is strong then his talk of the Greatness of Allah will penetrate other people’s hearts.

In 1967, i went for my first one year in “khuruj” (path of Allah). There used to be lot of people from Mewat (town near Delhi in India) at that time who used to go in jamat. Those people, their infiradi aamaal used to be so strong that each one of them could be seen getting up at night around 2-2.30am and sitting in one corner of masjid and crying to Allah!! This habit or quality was common feature in jamats of those days.

As you know, when “quantity” of anything increases, “quality” goes down!! So, in later days, ijtimai aamal got importance and was done by brothers but slowly, value and importance of infiradi aamaal went away.

Daily morning and evening dhikr/tasbih went away. It went away so much that person even in jamat was not seen to be doing the daily morning and evening 3 tasbihaat!! Also, daily “Tilawa” (recitation of Quran) and “Dua” (crying to Allah in night) was not to be seen even in brothers who were out in jamat.

Now, Allah has give “time” to each one of us to develop his taaluk and to beg from Him. Allah has made us free from work/job (or much reduced the workload) and made us sit at home.

We should of course, follow the “law of the land” and while staying at home, see what can be done.

Now, we are in lockdown in India from March 22 and today is April 26. We are over a month at home now.

Just think how much taaluk we have made or should have made with Allah so far!!

One way to think is, no jaula, no bayan, no khuruj is being able to be done and feel sad about it and also, we spend more time listening/watching general news, etc and become more sad and depressed!!

So far we thought effort of “dawah/tabligh” means listening to “bayans” (speeches) or giving bayans means basically, we thought doing ijtimai aamaal is all that is in the effort and forgot about doing infiradi aamaal.

But now, we are all sitting at home only. So what to do? Well, if you see, all the people in the world who became “big” (means something special whether in “deen” or “duniya”) became like this because they had “nizaam ul aukaat” (daily time-table or daily schedule).

It has been seen that the jamat which has strong daily time-table does very strong work while other jamats that do not have this, just spend time (without making impact in the area) and return back.

Each “saathi” (jamat brother) needs to have or make his daily time-table. If he does not do it then, he will just become lazy and stressed and keep going from his room to the kitchen and back all day long!!!

If he makes his daily time-table like this – at what time that he will read and how many “juz” (chapters) of Quran daily, decide time for 3 tasbihat morning and evening, and decide time for other daily infiradi aamaals. Not only should he plan this but make effort to increase it!! For example, Instead of just doing 3 tasbihaat, he should try and do each of those tasbih 4 times (means darood on Prophet saws. 400 times morning and evening and not just 100 times each).

See, now we are away from all other things that used to distract us, so us best time to focus on these matters.

Whatever is the “rizq” (sustenance) written for us will come InshaAllah. Do not get over-worried abou this aspect.

Also, we should spend between 15 to 45 minutes sitting in corner of our home and make heartfelt duas to Allah!! Very big taaluk comes with making such duas alone – just between you and your Rabb!!

Look, we did not know such a time would come upon us and also, we do not know if we will ever get such a time again!!! So, take full advantage of it now and very strong and big taaluk of Allah can be developed by each brother in this time!!!

Today, in general, infiradi aamall had gone from our life and that is the reason our ijtimai aamaal like giving dawah to someone or giving bayan has “no life or soul” in it (means is lifeless). And this infiradi aamaal not being in our life resulted in our own taaluk with Allah becoming very weak and fragile.

Now, we have got opportunity to develop it strong again and everyone can do it. We do not know how long these lockdown conditions will continue. Allah has given us this time to do our “islah” and “tarbiya” (self-reformation).

We got chance now to sit with our wife and kids and to share in home activities with our wife.

Look, in general, decent and well-brought up women do not ask their husband to help them in their daily household work. This is a sign of their decent upbringing. Similarly, decent men do not take all household work from their wife but share and help them in it.

Our Prophet saws. is the best and most decent of men and his wives (mothers of all of us believers) are the best and most decent of women but inspite of all this, our Prophet saws. used to share with them in all the household work!! We should share in the household work with interest and attention.

As for dawah, there are so many ways to do so nowadays. All mobiles (cell phones) have unlimited plans now (in past days there used to be per-minute charges in India but now are free unlimited calling like in usa).

Do daily 2-hour calls like below and while doing call – talk about Imaan, Aamaal and all these things that we jyst discussed:
First, call daily 30 minutes, your own masjid brothers. Call them one by one (means atleast one brother daily).
Second, call daily 30 minutes, your other masajid brothers in your “halka” (area) where you used to go for 2nd jaula and 3-days khuruj.
Third, call daily 30 minutes, your brothers in other States of the country where you had gone khuruj before or know them. If you do not have their contacts, check around with other brothers whom you know and get it from them.
Fourth, call daily brothers in other countries where you had gone in jamat or know some brothers. Here also, if you do not have contacts, get it from other brothers whom you know.

Spend time as above instead of on “you tube/news” etc. This way, your daily 2 and half hours can be spent in jaula!!! And you will cover your iwn masjid, halka, country and the world!!!

If this is done by each brother then, not only India but whole world can be covered and get the dawah of deen and imaan.

While doing above, also find out conditions of brothers, if they need any help, etc. If you are not able to practically help, atleast your couple words of sympathy and love can bring comfort to the brothers!!

So, as i said before, daily time-table is very important. Decide time daily for tilawa, tasbih, dua, jaula by phone.

Before we used to spend 8-10 hours on work/job and 4 hours in masjid (including daily masjid aamaal and salah) so now, we have these 12 hours to do infiradi aamaal from home (even if somebody does work-from-home still he gets few hours more than when he physically used to gonto office).

Please now is the time to develop strong taaluk (relationship) with Allah!! We have to Please Allah anyhow!! We have made Him very much Displeased with us!!

This difficult times are the times to make our relationship with Him very strong!!

I need to do it myself and you know, we never thought we would ever get such “alone” or “one on one” time with Allah!! So, this time is not for complaining or feeling sad, it is for doing more work and effort!!!

Also, it is Mercy of Allah that lockdown has gone into Ramadan!!! It gives us more motivation to increase our “night time” infiradi aamaal specially, to do and increase our duas in the night!! Duas bring a person very close to Allah!! Do duas for atleast for 30 minutes every night.

Tell brothers to leave “you tube” etc and focus efforts on doing the above aamaal. My humble request to all that they should do it.

As our elders used to say, “when a person does not busy himself in doing the job/effort that he should be doing then, he will get busy in doing those jobs and efforts that he should not be doing”!!!

This is the time to develop the strong conviction that “My Allah is with me”!!!

So we develop ourselves in these times through making our infiradi aamaal very strong and make our ijtimai aamaal strong through daily phone calls.

Mawlana Osman Kakosi ( Mumbai).

In this way, All the world is open and waiting for us, let us get going…

Hope you (here he us referring to the caller
from Gujarat, India) will take this advice to your heart and do as mentioned in your State of Gujarat…

Mawlana Osman Kakosi ( Mumbai).

Blog di WordPress.com.