Buyaathaillah's Blog

Tabligh : Dakwah untuk diri sendiri bukan untuk orang lain

Mengapa sering dikatakan dalam pergerakan ini bahwa Kebaikan Dakwah itu untuk diri sendiri bukan untuk orang lain ?

Allah berfirman :

“Wahai orang-orang yang beriman takutlah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar ( qoulan sadida ), niscaya Allah akan memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu…”( 33 : 70-71 ).

Apa itu perkataan yang benar atau Qoulan Sadida yang bisa memperbaiki amal-amal ibadah kita dan menjadi asbab ampunan terhadap dosa kita ?

Allah berfirman : “Waman Ahsanu Qoulan mimman da’a Illallah”

Artinya :

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang mengajak untuk taat kepada Allah” ( 41 : 33).

Jadi dalam berdakwah itu yang perlu kita ingat adalah demi kebaikan diri sendiri dan bukan untuk memperbaiki orang lain. Mudah-mudahan dengan mengajak manusia kepada Allah ini maka pertama yang Allah akan perbaiki adalah amal-amal kita. Target dari dakwah ini adalah terperbaikinya diri kita bukan orang lain. Seperti melempar bola ke dinding, walaupun bola dilempar ke arah dinding tapi akan memantul ke arah kita juga. Jadi target dari dakwah ini seperti pantulan bola ke dinding tersebut.

Nabi Daud AS pernah bertanya kepada Allah : “ Ya Allah bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan cintamu ?” Lalu Allah SWT menjawab : “Ajaklah orang-orang untuk mencintaiku, maka aku akan cinta kepadamu.” Kalau Allah sudah mencintai hambanya maka pertama-tama yang Allah akan perbaiki dan tingkatkan adalah amal-amalnya.

Syekh Ibnu Atha’illah Rah.A berkata :

“Jika Allah cinta dengan seorang hamba maka Allah akan sibukkan dia setiap waktu dalam amal-amal Agama. Seluruh waktunya sibuk dengan perkara yang Allah cintai yaitu amal-amal Agama.”

Kisah – kisah :

Di akherat ada suatu kejadian tentang orang sholeh yang sudah akan masuk surga tetapi batal karena anak, istri tetangga, kerabat, dan teman-temannya tidak ridho orang sholeh tersebut masuk surga. Kenapa mereka tidak ridho ? ternyata ketika di dunia si orang sholeh ini beribadah suka sendirian dan tidak pernah mengajak yang lain (berdakwah) untuk ikut taat kepada Allah.

Namun ada kejadian lagi bahwa ada seseorang yang catatan amal buruknya sejauh mata memandang dan sudah hampir di vonis oleh Allah untuk masuk neraka. Namun Allah juga memperlihat kepada suatu catatan buku amal kebaikan yang banyaknya sejauh mata memandang. Maka orang ini kebingungan karena dia mendapat amal-amal seperti haji yang banyak, bacaan qur’an, sholat tahajud, dan sedekah yang banyak sekali, padahal dia merasa tidak pernah melakukan amal-amal tersebut. Namun Allah menjelaskan bahwa amal-amal tersebut datang dari orang yang pernah dia dakwahkan atau yang pernah dia ajak untuk taat kepada Allah. Lalu orang-orang tersebut mengajak yang lainnya untuk malakukan amal-amal yang disukai Allah. Maka seluruh amal tersebut Allah berikan kepada orang yang mengajaknya pertama kali tanpa mengurangi pahala atau amal orang yang mengerjakannya.

Jadi inti daripada dakwah tersebut adalah demi kebaikan diri kita sendiri. Atas perkara ini kita harus niatkan diri kita untuk dapat berpartisipasi dalam gerakan yang mulia ini sampai nafas yang terakhir.

Ulama sampaikan bahwa modal bekal Akherat ini  cukup 2 saja :

1.         Cinta pada Allah

2.         Menyayangi Mahluk Allah

Dalam suatu riwayat dikatakan :

“Barangsiapa yang menyayangi yang ada di bumi maka yang di langit akan sayang kepadanya”

Allah berfirman dalam Hadits Qudsi :

“Haqqat Mahabatti ( Wajib Aku mencintai ) “ :

1.         Lil Mutahabbina Fiya : “Orang yang saling mencintai karena Aku”

Hadits Nabi SAW Mahfum :

“Barangsiapa yang mencintai seseorang karena Allah Ta’ala, menghormati RabbNya, maka dia akan mampu memperoleh keagungan dan RahmatNya.” ( HR. Ahmad )

2.         Lil Mutawassilina Fiya : “yang menyambung sillaturahmi karena Aku”

Hadits Nabi SAW Mahfum :

“Ya Uqbah, maukah kamu aku beritahukan tentang akhlaq penghuni dunia dan akherat yang paling utama ?” Yaitu : “Menghubungi orang yang memutuskan hubungan denganmu…” ( HR Al Hakim )

3.         Lil Muttanashihiina Fiya : “yang saling menasehati pada jalanKu”

Hadits Nabi SAW Mahfum :

“Sesungguhnya agama itu adalah nasehat.” Sahabat bertanya,”Bagi siapa ya Rasullullah SAW ?” Nabi SAW menjawab, “Bagi Allah, bagi kitabNya, bagi RasulNya dan bagi ummat muslim.” ( HR Nasai )

4.         Lil Mutazawirina Fiya : “yang saling menziarahi karena Aku”

Hadits Nabi SAW Mahfum :

“Mereka akan duduk dalam mimbar-mimbar bercahaya disaat orang-orang ketika itu sedang mengalami kesusahan yang hebat padahal mereka bukan dari golongan para Nabi ataupun syuhada.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka itu ya Rasullullah SAW ?” Nabi SAW menjawab, “Mereka yang bertemu dan berpisah semata-mata karena Allah Ta’ala.” ( HR Ahmad )

5.         Lil Mutabaazilina Fiya : “yang saling memberi pada jalanKu”

Hadits Nabi SAW :

“Adakah kamu mencintai Surga ?” sahabat menjawab,”Ya Rasullullah SAW.” Nabi SAW bersabda, “Senangkanlah saudaramu dengan apa yang engkau sukai bagi dirimu.” ( HR Ahmad )

6.         Al Mutahabuna Fiyya : “yang saling berkasih sayang pada JalanKu”

Hadits Nabi SAW :

“Orang-orang yang saling berkasih-sayang karena Ku, akan berada di dalam naungan bayangan ArasyKu pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naunganKu.” ( HR. Ahmad & Thabrani )

  • · Note :            Semua perkara-perkara ini yang menyebabkan Allah cinta pada hambanya terdapat dalam amalan Dakwah. Apa itu Dakwah ? yaitu mengajak manusia cinta pada Allah dan Allah cinta pada manusia.

Nabi bersabda mahfum :

“Tidak akan masuk surga diantara kalian sebelum kalian beriman. Tidak akan sempurna iman kalian sebelum kalian mencintai saudaramu sebagaiamana kamu mencintai dirimu sendiri.”

Rumus Agama : Dakwah = Kasih Sayang = Kesempurnaan Iman = Surga

Kasih Sayang pada Ummat yang paling utama :

Memikirkan bagaimana Nasib mereka di akherat nanti bukan memikirkan keselamatan yang sekejap saja yaitu di dunia ini. Tidak mau masuk neraka maka ajak orang untuk menjauhi Neraka, dan kalau mau masuk surga maka ajak orang untuk masuk surga.

Menurut Ulama Amalan yang paling Allah cintai dari para Nabi hanya 2 saja :

  1. Mengajak seluruh manusia cinta pada Allah
  2. Memikirkan cara bagaimana Allah bisa cinta pada manusia

yaitu :  Amalan Dakwah Illallah

Contoh Kasih Sayang Nabi dalam Dakwah :

1.         Sayangnya Nabi pada Abu Jahal pamannya yang sering menyakitinya tetapi Nabi SAW tetap mengunjunginya untuk mengajaknya kepada islam sebanyak 72 kali. Hingga turun perintah untuk menghentikan kunjungannya kepada Abu Jahal dari Allah ta’ala.

2.         Iqromnya Musa AS kepada Firaun sampai dia mendo’akan Firaun setiap mendapatkan musibah hingga 9 kali kejadian agar selamat dari musibah. Walaupun Firaun berulang-ulang menipunya dengan janji mau masuk islam. Hingga Allah membuat keputusan untuk menghancurkan Firaun.

Allah berfirman dalam surat Al Ashr :

Demi Masa, Sesungguhnya seluruh manusia ini dalam kerugian Kecuali :

1. Orang beriman

2. Orang beramal sholeh ( bukan hanya dimulut saja )

3. Orang yang saling menasehati  dalam kebenaran dan kesabaran.

Tanda-tanda Allah cinta pada hambanya :

1.         Diberikan kefahaman Agama

2.         Disibukkan dalam amal-amal agama

3.         Dilindungi dari Maksiat

4.         Diberi kekuatan untuk lolos dari ujian dan cobaan-cobaan yang banyak

3 Amal yang Allah paling sukai :

1.         Sholat berjamaah pada waktunya  :  Ibadah

2.         Berbakti pada orang tua : Akhlaq

3.         Berjihad di jalan Allah : Pengorbanan

Sebaik-baiknya cinta pada Allah itu adalah :

1.         Mencintai yang Allah cintai, membenci yang Allah benci

2.         Mencintai orang yang Allah cintai dan membenci orang yang Allah benci

3.         Cinta karena Allah dan Benci karena Allah.

4.         Beramal dan tidak beramal karena Allah.

1 Komentar »

  1. Terima kasih atas nasehatnya, wass.

    Komentar oleh muhammad fuad — Juni 12, 2016 @ 3:40 pm


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.