Buyaathaillah's Blog

Bayan Maulana Sulaiman Al Khatani : Dakwah dan Akhlaq

Bayan Maulana Sulaiman Al Khatani

 

 

 

Allah swt menciptakan segala sesuatu ada pasangannya atau ada lawannya, Alhamdullilahiladzi kholaqas samawati wal ardh waja ala dzulumati wannur :

 

  1. siang dan malam
  2. panas dan dingin
  3. sehat dan sakit
  4. laki laki dan perempuan
  5. cahaya dan kegelapan
  6. kebenaran dan kebohongan
  7. haq dan bathil
  8. Hidayah dan Kesesatan
  9. Cinta dan Benci

 

Agar kita menghargai suatu nikmat atau kebaikan maka seseorang harus mengenali kebalikannya. Ini agar kita bisa mebedakan diantara keduanya. Nikmat terasa jika ada rasa susah. Kita kenal panas karena ada rasa dingin. Kita akan tau nikmatnya sehat setelah merasakan sakit. Nilai dari Cahaya akan kita ketahui setelah kita merasakan kegelapan. Nilai dari suatu kebenaran akan kita pahami jika kita sudah pernah merasakan kebohongan. Nilai suatu hidayah akan terasa jika dia sudah mengalami kesesatan. Jadi Allah swt membuat di dunia ini segala sesuatu mempunyai pasangannya atau lawannya.

 

Fa mansya a’afal yu’min Fa mansya’fal ya’khfur

 

Manusia Allah swt kasih pilihan kemana jalan yang ia mau tempuh dan pilihan mana yang dia mau ambil. Apakah dia mau mengambil yang Haq atau memilih yang Bathil. Apakah dia mau berjalan menuju Hidayah atau dia mau berjalan menuju kesesatan. Apakah dia mau memilih Cahaya atau memilih kegelapan.

 

Pada hakekatnya Allah swt menguji kita :

 

liyabluakum ayyukum ahsanu amala….

 

Siapa diantara kita yang terbaik amalannya. Ulama katakana dalam ayat ini Allah swt tidak bilang “akhsaru amala” siapa yang paling banyak amalmnya, tidak, tapi yang Allah swt sampaikan adalah “Ahsanu amala” yang paling baik amalnya. Ini seakan akan Allah swt hendak mengatakan kamu harus baca Quran surat pendek seperti surat Wasyamsi Wadhuhaha atau surat sabhihisma robbikal a’la tapi dengan kesungguhan memahami makna dan kandungan surat tersebut. Surat pendek tapi dibaca dengan tadabbur, kesungguhan, pemahaman ini lebih baik dari hanya membaca seluruh Quran tapi hanya sekedar mengulang2 bacaan tanpa memperhatikan maksudnya.

 

Ibnu abbas katakan membaca al quran dengan memperhatikan makna dan maksudnya secara tadabbur ini lebih baik daripada membaca seluruh quran hanya dengan mengulang ulang saja (recital / melafadzkan saja). Membaca Al Quran Allah swt tetap berikan pahalanya tapi apa maksud dari Al Quran ini dibaca itu lebih utama. Apa maksud membaca Al Quran yaitu memahami maksud ALlah dan perintah perintah ALlah yang terkandung didalamnya. Ini karena yang Allah swt inginkan adalah Ahsanu Amala yaitu amal yg terbaik walaupun sedikit bukan sekedar Akhsaru Amala, banyak amal, tapi tidak memahami maksud. Jadi yang Allah swt inginkan adalah kesempurnaan dari suatu amal bukan sekedar banyaknya amal. Qualitas bukan hanya sekedar quantitas.

 

Nabi saw sampaikan mahfum barang siapa yang mengerjakan sholat 2 rakaat dengan sungguh2, menghayati dengan penuh tawajjuh khusyu dan khudu nya, maka surga wajib banginya.

 

Jadi ulama katakana sholat yang dikerjakan dengan sungguh sungguh khusyu dan khudunya daripada sholat ribuan rakaat tanpa kehadiran khusyu dan khudunya.

 

Liyabluwakum Ayyukum Ahsanu Amala : Terbaik amalnya.

 

Fatabarakallahu Ahsanu Khaliqin : Kebaikan milik Allah swt Pencipta Terbaik

 

Laqad Kholaqnal insana fi Ahsani Takwim : Manusia diciptakan dalam bentuk yang Terbaik

 

Waman Ahsanu Deenan mimman aslama wajhu lillah : Islam adalah agama yang terbaik

 

Waman Ahsanu minallahi sibgha : Kehidupan Nabi saw adalah kehidupan yang Terbaik

 

Yauma idzin choiru mustaqarraw wa Ahsanu maqila : Surga adalah tempat yang Terbaik

 

Allahu nazalla ahsanal Hadis : Quran adalah Petunjuk Terbaik

 

Berdasarkan ayat-ayat ini kata Ahsan, Yang Terbaik, Allah swt gunakan dalam Al Quran :

 

  1. Allah swt adalah Ahsan yang terbaik sebagai Kholiq pencipta
  2. Manusia adalah yang terbaik bentuknya
  3. Nabi Muhammad saw adalah yang terbaik kehidupannya
  4. Islam adalah agama yang terbaik
  5. Surga adalah tempat yang terbaik
  6. Quran adalah Petunjuk yang terbaik

 

Lalu Allah swt perintahkan :

Insan wa kulli ibadi ya kulu lati ihya ahsan : Wahai hambaku jika kamu berbicara, maka berbicaralah yang Ahsan, yang baik.

 

Liyabluwakum ayyum ahsanu amala : jika beramal maka beramalah yang terbaik

 

Apa itu permbicaraan atau perkataan yang terbaik dan apa itu amalan yang terbaik ?

 

Waman ahsanu qaulan mimman da’a illallah : siapakan perkataannya yang lebih baik dari orang yang mengajak kepada Allah

 

Ulama tafsirkan bahwa ahsanu qaulan, perkataan terbaik, ini adalah ahsanu amalan, amalan yang terbaik. Jadi siapakah amalannya yang lebih baik dari pada orang yang mengajak manusia kepada Allah.

 

Dalam kaidah bahasa arab kalimat ini mengandung tantangan. Bisa saja Allah bilang bahwa dakwah itu adalah amalan yang terbaik seperti menggunakan perkataan : Ad dakwah illallah ahsanu amala : dakwah adalah amal yang terbaik….. bisa saja menggunakan ekspresi seprti itu. Namun yang Allah gunakan adalah kalimat tantangan seakan akan tidak ada lagi amal yang lebih tinggi darinya melebihi amal dakwah. Apakah ada yang lain ? seperti tantangan bahwa tidak ada yang melebihi amal tersebut.

 

Sebagaimana seorang anak kecil yang memegang mainan lalu dia membicarakan mempromosikan keunggulan mainannya kepada orang lain dari hatinya.

 

Sebagaimana seorang wanita yang sedang memasak lalu membicarakan cara membuatnya kepada temannya.

 

Inilah dakwah mereka : setiap pabrik memberi dakwah, setiap kantor memberi dakwah, petani memberi dakwah, pedagang memberi dakwah, media memberi dakwah, sekolah memberi dakwah, perusahaan besar memberi dakwah, iklan iklan memberi dakwah. Bahkan mereka menghabiskan miliaran dollar untuk menyampaikan dakwah mereka mengiklankan barang-barang mereka.

 

Seluruh manusia di dunia ini membuat dakwah atas perkara mereka yang mereka yakini bahkan dari ujung rambut ke ujung kaki mereka dipenuhi dakwah2 brand2 tertentu. Seseoang menyukai pemain olah raga maka dia menghiasi dirinya dengan atribut pemain tersebut dari topi yang dipaianya sampai sepatunya. Dia berdakwah atas pemain olah raga yang menjadi super star, idolanya, tersebut.

 

Namun Quran menantang semua dakwah tersebut walaupun itu dari seorang yang tidak punya pendidikan, tidak pernah sekolah, dari kampung kecil dihutan, orang miskin, baju gembel, tapi jika dia mengajak manusia kepada Allah, maka apa yang Allah swt katakan :

 

“Waman Ahsanu Qoulan mimman da’a illallah ?” : Siapakah perkataannya yang lebih baik daripada orang yang mengajak kepada Allah ? Undangan mana yang lebih baik, Iklan mana yang lebih baik, daripada undangan atau iklan mengajak kepada Allah swt ? Inilah tantangan dari Allah untuk menyampaikan amalan yang terbaik dan perkataan yang terbaik, seakan akan tidak ada yang melebihi darinya.

 

Dakwah itu adalah Ahsanu Qaulan : Perkataan Terbaik

Dakwah itu adalah Ahsanu Amala : Amalan yang terbaik

 

Dari semua iklan, undangan, dakwah keduniaan lainnya Allah menantang bahwa tidak ada yang lebih baik dari orang yang mengajak, mengundang, beriklan, agar manusia datang kepada Allah. Hanya Orang yang menjadi dai, orang yang mengajak kepada Allah, Amalnya itu adalah ahsan, terbaik.

 

Nabi Saw sampaikan wahai sahabat tahukan kalian siapa itu penghuni surga ?

 

  1. Para Nabi adalah penghuni Surga
  2. Para Shidiqqin adalah penghuni Surga
  3. Para Syuhada adalah penghuni Surga

 

lalu kata nabi saw termasuk seseorang yang pergi ke ujung ujung kampung untuk menemui saudaranya hanya dengan satu tujuan yaitu mencari Ridhonya Allah. Lalu dia membicarakan Allah, mengajak temannya kepada Allah, memberi dakwah illallah kepada temannya. Kunjungan ini bukan karena dia ingin mencari keuntungan dunia, menjual barang dunia, tidak. Kunjungan ini, khususi ini, pertemuan ini, hanya untuk mencari ridho Allah, hanya untuk mengajak manusia taat kepada Allah, mengajak manusia menjauhi maksiat kepada Allah. Maka nabi saw katakan orang ini adalah penghuni surga. Orang ini nanti pada hari kebangkitan akan dibangkitkan bersama para Nabi AS. Dan dunia ini Allah swt akan jaga dia.

 

Waman ahsanu qaulan mimman da’a ilallah :

 

  1. ahsanu qaulan
  2. ahsanu amalan

 

dakwah itu adalah perkataan terbaik dan amalan terbaik. Siapa perkataannya yang lebih baik, siapakah amalannya yang lebih baik, dari orang dakwah kepada Allah. Lalu selanjutnya ayat tersebut :

 

Wa amila sholiha : dan mereka mengerjakan amal amal sholeh.

 

Selain dakwah mereka juga mengamalkan apa yang mereka dakwahkan yaitu beramal sholeh. Dakwah dan Amal Sholeh inilah yang menentukan derajat seseorang disisi Allah.

 

Maulana Said Ahmad Khan berkata semoga Allah swt melindungi kita dari Dakwah Nifaq, Semoga Allah swt melindungi kita dari Dakwah Kemunafiqkan. Lalu seseorang bertanya apakah itu dakwah kemunafiqkan ? Maulana katakan ketika kamu mengajak, mengundang, berdakwah kepada orang agar taat kepada Allah sementara di hati kamu dalam kehidupan kamu tidak ada usaha yang kamu buat untuk diri kamu sendiri agar ketaaatan kepada Allah swt. Kesibukan kamu mengajak untuk taat, kamu memkirikan orang lain untuk taat sementara kamu tidak buat usaha mentaati Allah swt, hidup kamu jauh dari Allah. Dakwah kamu hanya untuk orang lain sementara Dakwah yang kamu buat tidak buat kamu menjadi taat kepada Allah. Inilah dakwah kemunafiqan.

 

Allah swt sampaikan bahwa seorang muslim itu dia dakwah dan beramal sholeh :

 

Waman ahsanu qaulan mimman da’a ilallah wa amilan sholiha dilanjutan dari ayat tersebut adalah Wa qola innani minal muslimin, sesungguhnya aku hanyalah seorang muslim. Ini adalah kalimat pengakuan penyerah dirian kita kepada Allah dengan rendah diri sebagai muslim. Ini kalimat tawadhu seorang hamba yang berserah diri kepada Allah swt. Dia merendahkan dirinya dihadapan Allah. Muslim adalah orang yang menyerahkan dirinya secara total kepada Allah. Jika kita mengaku muslim maka inilah persyaratannya yaitu Dakwah dan Amal Sholeh.

 

Jika sesorang mengajak orang lain kepada Allah apakah dia ikhlas atau tidak ikhlas, apakah dia berdakwah karena Allah ataupun karena ada pengharapan dunia, disebabkan keberkahan nama Allah swt maka tetap dia akan mendapatkan manfaatnya di cintai oleh manusia. Lalu Allah swt akan mengangkat derajatnya di dunia ini. Namun berbeda nanti di akherat hasilnya, mereka akan dipisahkan mana orang yang ikhlas dalam berdakwah dan beramal, mana yang tidak ikhlas. Bagi mereka yang tidk ikhlas maka nanti dia akan diseret dengan mukanya dilempar ke neraka jahannam. Sebagaimana kisah tentang 3 orang : Qari, Mujahid, dan Kaya. Asbab ketidak ikhlasan mereka dalam beramal maka Allah kirim diseret dengan mukanya dilempar ke neraka. Itulah letak perbedaan antara riya dan ikhlas di akherat. Namun di dunia ini bila seseorang mengajak kepada Allah, asbab keberkahan nama Allah swt yang melekat dalam ucapannya, akan memberikan orang tersebut manfaat baik dari menjadi terkenal ataupun dicintai oleh manusia.

 

Ulama menasehati kita agar berhati hati dalam 2 hal :

 

  1. Kebanggaan dalam amal yang menyebabkan dirinya Takabur
  2. Pujian dalam Amal yang menyebabkan dia Riya / tidak ikhlas

 

Takabur ini bukan hanya dalam harta tapi juga dalam amal, ini yang lebih berbahaya. Contohnya : Masya Allah saya sudah pergi 4 bulan tiap tahun dibicarakan ke teman-temannya untuk pamer, saya ahli dzikir tiap hari ribuan dzikir saya buat, saya sudah habiskan tiap hari saya hidup saya untuk agama, kalo saya tidak pernah tuh tertinggal takbiratul ula, saya ini ahli masjid selalu harus di shaf pertama. Orang yang sudah merasa aman dengan amalnya, mengambil kebanggaan atas amal yang dia buat untuk dipamerkan, merasa bahwa dia lebih baik amalnya dari orang lain, maka takabur dalam amal ini lebih berbahaya dari takabur terhadap harta. Takabur dalam amal ini adalah racun bagi seorang dai yang tidak nampak, beda dengan harta yang nampak.

 

Apa tanda penyakit takabur dalam amal ini wujud dalam diri seseorang ? yaitu ketika kekurangan dan kelemahan orang lain menjadi nampak oleh kita. Ketika kita melihat orang lain yang nampak kekurangan mereka saja, keburukan mereka, kelemahan mereka, sementara kekurangan diri kita tidak nampak.

 

Kisah Nabi Isa AS dan Hawariyin (pengikutnya) berjumpa dengan Perampok Tobat :

 

Dalam suatu perjalanan nabi isa bersama hawariyin bertemu dengan seorang perampok. Hawariyin ini adalah pengikut nabi Isa as yang dipuji Allah dalam AL quran karena mereka pembela agama Allah swt. Ketika si perampok bertemu dengan nabi Isa asbab terkesan dengan dakwahnya nabi Isa AS dan Nurnya Nabi Isa As, sehingga si perampok tadi memilih bertobat dan ingin ikut menjadi pengikut nabi Isaas. Maka tatkala dia bergabung dengan hawariyun salah seorang dari hawariyun terbesit dihatinya memandang rendah si perampok tadi. Maka Allah swt kirim jibril kepada Nabi Isa as untuk menyampaikan pesan bahwa dua orang itu memulai lagi dari amalnya dari kosong :

 

  1. Allah swt telah menghapus seluruh dosa si perampok tadi asbab Tobatnya
  2. Allah swt telah hapus seluruh amalan si hawariyun tadi asbab ada perasaan memandang rendah kepada si perampok tadi walaupun hanya terbesit di hatinya.

 

Allah swt murka kepada si hawariyun yang memandang rendah kepada seorang perampok walaupun itu tidak diucapkan hanya terbesit dihatinya. Asbab ini maka mereka berdua baik si hawariyun dan si perampok tadi mulai beramal start dari tidak memiliki amal apa2. Oleh Allah swt mereka berdua dianggap baru mulai beramal. Hanya saja si perampok mulai karena dihapuskan seluruh dosanya dan si hariyun mulai baru karena dihapuskan seluruh amalnya.

 

Kisah Mahmud Ghaznawy dan Ayyaz sang pelayan

 

Mahmud Ghaznawy adalah seorang raja. Dia adalah raja terbesar kedua kekuasaannya di eranya menurut sejarah. Dia mempunyai 7 menteri, sala satu diantaranya adalah bernama Ayaz. Raja Mahmud sering menyanjung nyanjung Ayaz dihadapan khalayak kerajaan. Raja Mahmud paling sayang kepada Ayaz. Dahulunya Ayaz hanya seorang hamba sahaya, lalu diangkat oleh Raja Mahmud sehingga mempunya karir menjadi menteri. Setiap Ayaz pulang kerumahnya dia selalu ke bilik dimana ada lemari kecil didalamnya dia simpan baju usang gembel ketika dia masih menjadi hamba sahaya. Setiap kali ke bilik tersebut ayaz mengganti baju kementriannya dan memakai baju usang gembel yang dia kenakan ketika dia masih seorang hamba sahaya. Lalu ia berkata dengan memakai baju tersebut didepan kaca, “ Wahai Ayaz ini adalah sebenar benarnya dirimu, janganlah kamu silau atau tertipu dengan pakaian kemegahan yang kamu kenakan, itu bukanlah dirimu yang sebenarnya. Dulu kamu seorang hamba dan sekaranpun kamu masih seperti hamba.”

 

Maka tatkala kamu sudah membuat usaha Dakwah dan Amal Sholeh, Allah swt seakan berkata dalam Ayat : Wa Qola innani minal muslimin…. Katakanlah aku ini hanya seorang hamba, seorang muslim, dari dulu hamba sekarang pun juga hamba. Begitulah ekpsresi dari kalimat Wa qala innani minal muslim, aku hanyalah seorang muslim, bukan yang layak dipuji tetapi Allah swt yang berhak atas segala pujian. Semua kerja yang aku lakukan Dakwah dan Amal Sholeh semuanya milik Allah, sedangkan saya hanya seorang hamba seorang muslim. Semua yang Aku dapatkan semuanya dari Allah swt. Hasil dan Kerja semuanyanya milik Allah, Taufiq dari Allah swt. Sehingga kita bisa menafikan takabur dalam Amal atau Riya dalam Amal.

 

Jika Dawak ini adalah perkataan terbaik dan Amal terbaik, maka apa yang menjadi amal terburuk atau perkataan terburuk. Maka perkataan terburuk dan Amal terburuk adalah mengajak manusia kepada selain Allah, Dakwah Ghairullah, inilah Dakwah Syirik. Segala ciptaan itu adalah mahluk, semua mahluk apakah itu penguasa, tentara, technolgy, senjata, science, tahta, harta, jabatan, semua yang ada dari dunia ini sampai ke arasy Allah apakah itu malaikat, jin, surga ataupun neraka tidak akan bisa membawa manfaat atau mudharat tanpa seizing Allah swt. Semua kecil tidak bisa berbuat apa-apa, hanya Allah yang besar, hanya Allah yang bisa selain Allah swt tidak bisa apa-apa. Hanya satu keinginan dan kehendak yang akan terjadi yaitu keinginan dan kehendak Allah swt saja.

 

Ketika seseorang mengajak kepada selain Allah swt dan mengundang untuk bermaksiat kepada Allah, menentang Allah, kufur kepada Allah swt, maka Aras Allah akan berguncang dengan penuh kemurkaan. Namun tanpa kita sadari perbuatan ini sudah menjadi kebiasaan kita setiap hari mengajak orang kepada selain Allah, mengagumi ahli maksiat seperti bintang film atau penyanyi2 yang kufur kepada Allah. Mengajak manusia mengejar dunia dan meninggalkan perintah Allah swt. Lagi makan siang kita tinggalkan sholat, lagi meeting kita tinggalkan sholat, pergi ke konser ahli maksiat dan meninggalkan sholat, banyak lagi, banyak lagi. Tanpa kita sadari inilah perbuatan kita hari hari. Inilh perkataan terburuk, amal terburuk, dakwah terburuk adalah mengajak kepada selain Allah, mengajak kepada mahluk, mengajak maksiat kepada Allah swt. Dakwah Ghoirullah inilah Dakwah Syirik. Jika dia mati dalam keadaan seperti ini maka Allah swt tidak akan mengampuninya karena Allah swt tidak mengampuni dosa syirik.

 

Maka dosa terbesar kedua setelah syirik ini adalah ghibah, menghina, menyakiti, membuka aib keburukan, merendahkan kehormatan dari seorang muslim. Begitu juga dengan dosa terbesar kedua setelah syirik ini, kebiasaan merendahkan martabak seorang muslim, membuka aibnya, sudah menjadi kebiasaan, menjadi racun yang menyebar dalam masyarakat kita.

 

Aisyah R.ha adalah istri nabi saw yang paling disayangi oleh nabi saw. Dalam pelukannya Nabi saw kita memilih untuk menghembuskan nafas terakhir. Yang pernikahannya, Nabi saw dan Aisya r.ha, atas dasar wahyu perintah dari Allah swt. Yang kezuhudan nya dan kesholihannya tertulis dalam kitab kitab hadits. Dia merupakan guru para ulama. Martabat yang demikian tinggi Allah swt berikan kepada Aisya r.ha. Namun suatu ketika aisyah yang karena cemburunya menggambarkan bahwa safiah r.ha istri nabi yang lain bahwa dia “Pendek”. Aisyah R.ha tidak menggunakan kata kata kasar ataupun memaki makinya, hanya menggunakan kata “Pendek” untuk menggambarkan safiah r.ha. walaupun secara dzahir memang safiah itu pendek, namun perkataan Aisyah r.ha mengandung nada merendahkan safiah r.ha. Apa kata Nabi Saw mahfum : wahai aisyah jika satu kata “pendek” mu itu tadi diletakkan dalam 7 lauatan samudera, maka 7 lautan samudra itu akan berubah menjadi racun. Begitulah bahayanya dari sebuah lidah yang kita ucapkan. Disinilah jalan dimana setan telah menjerumuskan banyak orang sholeh melalui lidahnya. Masya Alah saya tidak pernah tertinggal takbiratul ula, saya tipe orang yang sholat 5 waktu, saya bukan penjudi atau peminum, saya selalu dimesjid, saya tidak pernah tertinggal dzikir saya. Apa lagi yang perlu saya lakukan saya sudah melakukan semua perintah agama. Mulailah kalian tulis apa yang sudah kalian ucapkan dan apa yang telah kalian lakukan, maka kalian akan mengetahui bahwa kalian lebih banyak berbuat dosa, merusak amal, daripada membawa kebaikan. Sebagaimana Umar RA punya kebiasaan setiap malam sering menyalahkan dirinya sendiri atas buruknya amal yang dia kerjakan dan lewatnya amal yang seharusnya dia kerjakan. Inilah muhasabah yang perlu kita lakukan agar kita selamat dari kejahatan diri kita sendiri. Jika tidak kita lakukan tanpa kita sadari berapa banyak dosa yang telah kita perbuat dan berapa banyak amal yang telah kita rusak asbab kejahatan lidah kita.

 

Berapa banyak hari ini kita sholat, berada didalam mesjid, dzikir, dan berapa banyak waktu diluar itu semua kita berghibah, berdakwah ghairullah, mengajak kepada maksiat, memandang rendah muslim lainnya. Semua waktu kita lakukan itu selama itu pula kita seperti memakan daging saudara kita sendiri. berapa banyak daging saudara muslim yang terlah kita makan sepanjang hari kita buat ghibah. Sesorang bisa ketika matanya tanpa sengaja melihat aurat wanita lain langsung dia palingkan wajahnya dan istighfar dia bertaubat. tapi hari ini berapa banyak kita habiskan waktu kita berghibah tapi adakah kita istighfar atau bertaubat ?

 

Suatu ketika Nabi Saw berkata kepada Muadz bin Jabal RA mahfum wahai muadz tahukah kamu apa yang menyebabkan rusaknya agama ? Muadz bertanya, apa itu ya rasullullah yang mampu merusak agama ? Nabi saw memegang lidahnya sendiri, sambil berkata jagalah lidahmu. Jagalah lidah karena sesungguhnya tak ada dosa yang lebih banyak dilakukan oleh Ummat ini yang menyebabkan mereka masuk kedalam neraka melebihi dosa yang disebabkan oleh lidahmu. (mahfum hadits)

 

Kesempurnaan Iman ini adalah Akhlaq yang baik. sifat ke 4 dalam dakwah ini menjadi perkara yang sedikit dibicarakan hari ini. Paling sedikit dibicarakan, diamalkan, paadahal ini adalah tanda kesempurnaan iman.

 

Nabi saw sabdakan :

 

“sesorang yang beramal disiang hari dengan berpuasa dan dimalam hari tidak tidur bermunajat kepada Allah swt sepanjang hidupnya. Maka nanti di hadapan Allah swt orang yang memiliki akhlaq akan datang dengan derajat yang lelbih tinggi.Nanti di hari hisab tidak ada yang lebih memberatkan timbangan amal melebihi akhlaq yang baik.” (mahfum hadits)

 

Namun sayangnya hari ini kehidupan umat sudah diracuni rasa dengki, hasad, memandang rendah kepada sesama muslim, membuka keburukan air satu sama lain.

 

wahai manusia janganlah terkesan dengan ibadah seseorang yang dilakukan dengan hebat di malam hari. jangan menyangka meraung dalam doa malam nya adalah tanda kesholihan. sesungguhnya tanda-tanda keholihan itu ada pada akhlaq. ketika dia berbicara maka yang keluar dari mulutnya seperti bunga bukan seperti duri yang menyengat. ketika dia mengangkat tangannya maka kebaikan yang dirasakan oleh orang orang disekelilingnya. ketika dalam bertransaksi uang dia tidak menipu uang orang lain. meninggalkan 1 rupiah harta yang haram ini lebih baik dari 500 kali berangkat haji. Jauhkan diri kita dari memakan harta yang haram, mengambil harta yang bukan haknya, meminta-minta kepada mahluk, mengambil hutang tapi tidak ada niat untuk bayar, membuat janji tapi tapi tidak ditepati.

 

Dalam suatu riwayat dikatakan oleh nabi saw mahfumnya :

 

Akan datang masa dimana amanah akan ditinggalkan.

 

Ketika itu tidak ada lagi orang yang bisa dipercaya, saking sulitnya menemukan orang yang bisa menjaga amanah kita harus mencarinya begitu jauh sampai kepelosok pelosok tempat hanya ada 1 orang saja dari sekian banyak manusia dibanyak tempat.

 

Akhlaq itu adalah orang yang dengannya orang lain dapat terjaga dari kejahatan tangan dan mulutnya. Ketika di beri amanah dia dapat dipercaya. ketika berdagang diapun juga amanah. Inilah Iman, inilah Taqwa.Kesempurnaan iman itu ada dalam akhlaq yang baik, husnul khuluq. Sedangkan kesempurnaan Akhlaq ada dalam Perkataan yang Baik. kebaikan, kesantunan, dalam berbicara adalah refleksi dari bagusnya akhlaq seseorang.

 

Nabi Saw sampaikan kepada para sahbat agar jangan datang kepada beliau menceritakan keburukan temannya, keburukan orang lain. Karena rasullah saw ingin hatinya bersih ketika bertemu semua orang. Namun hari semakin panas suatu gosip tentang keburukan seseorang semakin ramai dibicarakan. Bahlkan hari ini seorang ibu mencari cari keburukan menantunya agar rumah tangga putranya rusak karena kedengkian didalam hatinya. Hal hal yang tidak penting jadi besar permasalahannya asbab adanya hati yang dengki. Memanas manasi keburukan orang lain perkara kecil jadi besar asbab lidah yang tidak terjaga. Inilah kehidupan hari ini. Banyak hubungan keluarga keerabatan rusak karenanya ghibah, hasad, dan dengki. Banyak negara telah rusak karena ghibah, hasad dan dengki. Ini semua penyakit hati yang membuat rusak pertemanan, rumah tangga, kampung, negara, dan agama. Orang bisa bersembunyi dari berbuat dosa perbuatan zina, minum khamar, tapi hari ini bahkan didalam mesjid dia memakan daging saudaranya sendiri dengan berghibah.

 

Nabi saw telah menampakkan kepada mereka kaum Kafir Quraish bagaimana Bulan dengan izin Allah swt terbelah melalui perintah Nabi Saw, namun mereka tetapi tidak mau beriman. Bahkan Abu Jahal datang kepada Nabi Saw dengan membawa Batu yang disembunyikan dan berkata kepad Nabi saw apa yang ada dalam tangannnya. Jika nabi saw dapat mengetahuinya maka kata abu jahal aku akan beriman kepadamu. Lalu Nabi saw katakan tanpa melihat isi didalam tangan abu jahal, tak perlu aku biarkan batu yang kamu sembunyikan dibalik tanganmu itu yang memberi tahu siapa aku kata nabi saw. Maka batu tersebut mengucapkan ashadu alla illaha illallah wa ashadu annaka muhammad russullullah. Namun setelah itu tetap dia abu jahal tidak mau beriman. Suatu ketika Nabi saw memotong anak kambing kecil, memasaknya lalu mengundang 40 pempinan suku quraish untk dijamu. setiap orang mendapatkan satu piring daging dagingnya mencapai besaran daging bayi unta. 40 orang memakand ari piringnya masing, dan jumlah daging tidak berkurang sebagaimana mereka belum memakannya. Itupun mereka masih tidak mau beriman. Iman tetap tidak datang kepada mereka walaupun denganizin Allah swt nabi saw nampakkan mukjizat kenabiannya. Ketika perang Badr, seorang kafir quraish, hisyam bin hakam, berkata setelah pulang ke mekkah, ” jangan kalian berpikir bahwa kita telah dikalahkan oleh orang islam tapi kita telah dikalahkan oleh mahluk yang saya lihat berbondong bondong turun dari langit ke bumi, mereka lah yang mengalahkan kita.” Mereka melihat malaikat turun ke bumipun masih tidak bisa mendatangkan iman dalam diri mereka. Sahabat datang dengan membawa 10.000 pedang tajam merekapun tetap tidak mau beriman ketika futtuh mekah.

 

perhatikan :

 

  1. Bulan terbelah dinampakkan tapi tidak bisa mendatangkan Iman
  2. Batu berbicara mengucapkan syahadat tetap tidak bisa mendatangkan iman
  3. Memakan makanan yang keberkahannya tidak mengurangi daging tersebut seperti sebelum di makan tidak juga tidak bisa mendatangkan iman.
  4. 10,000 pasukan dengan pedang yang tajam siap memenggal leher musuhnya tidak juga bisa mendatangkan iman

 

Lalu ketika Futuh Mekah Nabi saw datang dengan membawa pasukan sahabat memasuki mekah, semua orang ketakutan. Mereka takut balasan yang akan mereka terima. Ini adalah pasukan yang dulu darahnya telah mereka tumpahkan. ini adlaah pasukan yang dulunya mereka telah disiksa lahir dan batin : orang tua mereka dibunuh didepan mata, badan mereka disiksa hingga melepuh minyak dibadannya, harga diri mereka telah dirampas, keluarga mereka disakiti, semua bentuk penyiksaan yang tidak terbayangkan. Kini mereka yang telah disiksa dan disikiti diri dan keluarga mereka, masuk ke kota mekah siap menghabisi musuh-musuh mereka, siap membalas dendam atas penderitaan yang mereka alami. penderitaan dan penyiksaan yang mereka rasakan bukan harian tapi tahunan, kini mereka telah datang dengan membawa 10.oo pedang siap memenggal leher mereka. Apa yang Nabi saw katakan kepada mereka :

 

“Wahai penduduk Mekkah apa yang bisa saya lakukan pada kalian hari ini ?”

 

Maka dalam keadaan ketakutan itu penduduk mekah tidak berdaya karena hari pembalasan telah tiba bagi mereka. ini pasukan yang mereka telah disikaiti lahir dan batin, mereka melihat orang tua mereka, anak, istri mereka disiksa, disakiti. bahkwan Nabi saw harus berhadapan dengan orang yang telah membunuh pamannya Hamzah ra yang sangat dicintintai yang membelanya hingga akhir hayatnya. Nabi saw berjumpa dengan musuh yang memotong dada hamzah RA lalu memakan jantungnya. Sungguh keadaan yang mencekam yang dirasakan ketika Nabi saw berkata “Apa yang bisa saya lakukan kepada kalian ?”

 

Tapi apa yang terjadi ? Maka Nabi Saw katakan :

 

“Aku akan membebaskan kalian dari semua kesalahan sebagaiman saudaraku Yusuf AS membebaskan saudara-saudaranya. Semoga Allah swt memaafkan kalian semua. tidak ada seorangpun hari ini yang akan disakiti. Hari ini bukanlah hari pembalasan, bukan hari untuk membalas dendam, bukanlah hari pembantaian.”

 

Mukjizat mukjizat besar tidak bisa mendatangkan Iman kepada mereka tapi dengan kasih sayang, toleransi, jiwa pemaaf, dengan kesabaran di hati, Nabi Saw dan para sahabat, itulah yang menyebabkan mereka penduduk kafir quraish mengucapak Ashadu Alla Illallah wa ashadu Annaka Muhammadarusullullah. Hidayah akan datang jika ada pengorbanan. Pengorbanan apa yang terlah dibuat oleh Nabi saw ketika memasuki mekkah sehingga penduduk mekkah mengucapkan syahadat. Korban perasaan, nabisa saw sudah mengorbankan perasaan mereka demi agama. Mempunyai momentum, kesempatan untuk membalas, tetapi tapi nabi saw dan sahabat ra tidak lakukan. Mereka menahan diri mereka ketika mampu membalas, inilah yang dinamakan Akhlaq. Akhlaq yang ditunjjukan oleh Nabi saw dan para Sahabat RA inilah yang telah meluluhkan hati penduduk mekah untuk menerima Islam.

 

Kesempurnaan Iman ada dalam Akhlaq yang Baik, dan kesempurnaan Akhlaq ada dalam ucapan yang baik. Namun hari ini pembicaraan ghibah, merendahkan sesama muslim, menyakiti hati saudara seiman, sudah menjadi menyakit kanker yang menyebar di kehidupan ummat hari ni. Bahayanya sebuah lidah, ini telah merusak daripada ukhwah, persatuan dan persaudaraan umat islam.

 

Suatu ketika Nabi saw berkata kepada sahabat RA didepan kabah. Nabi saw katakan bahwa kalian berada di tempat yang mulia, rumah Allah swt. Tetapi martabat dan kehormatan seorang muslim ini lebih besar lagi.

 

Lidah seseorang ini ibara ular beracun yang berbahaya. Ketika lidah ini merusak, menghancurkan martabat, merusak hati seseorang maka racunnya akan tinggal dihati orang yang disakiti.

 

Nabi saw katakan bahwa Rabb kalian ini :

 

  1. Ar Rauf : Maha Baik
  2. Ar Rahim : Maha Penyayang

 

Nabi saw pun mewakili sifat Allah swt ini Rauf dan Rahim kepada umatnya. Betapa cintanya Nabi saw kepada umatnya. Ketika di thaif Nabi saw berjalan 6 km dengan darah mengalir dari kepalanya. Ketika Nabi saw dengan pengharapan yang tinggi, dengan nilai sebuah kekerabatan, berharap orang-orang thaif mau menerima islam. Tetapi apa yang didapati nabi saw penghinaan yang uar biasa, martabat danb harga dirinya dilecehkan, disiksa dilempari batu hingga berdarah berjalan berkilo kilo jauhnya. Namun apa yang Nabi saw lakukan kepada mereka. setelah Futuh mekkah thaif mengirimkan delegasinya untuk bertemu dengan nabi saw. Nabi saw secara khusus menyambut mereka sebagai istiqbal. Untuk Nabi saw membuat tenda di mesjid khusus untuk menyambut mereka, nabi saw bahkan tidur bersama mereka.

 

Lalu bagaimana Nabi saw sedihnya dan hancurnya hati nabi saw ketika melihat jasad Hamzah ra yang hancur. Sahabat ra berkata mereka tidak pernah mendengar tangisan nabi saw demikian hebatnya melebihi tangisan ketika melihat jasad Hamzah ra paman nabi yang beliau cintai. Demikian hebatnya nabi saw mensholati jenazah Hamzah ra 70 kali berulang ulang. Inlah penderitaan luka yang dalam telah ditanamkan oleh Wahysi di hati nabi saw. Namun ketika Futuh Mekkah, wahsyi datang menhadap nabi saw, lalu para sahabat sudah siap mengeluarkan pedang untuk memenggal wahsyi karena mereka tahu penderitaan yang sudah dibuat wahsyi kepada nabi saw. tapi apa kata Nabi saw, ” biarkan dia sesungguhnya 1 orang masuk islam ini lebih aku sukai daripada memenggal 1000 kepala orang kafir.” Nabi saw menerima wahsyi dan memaafkannya. (bahkwan dalam suatu riwayat nabi saw sampai mengirim 7 kali utusan untuk merayu wahsyi masuk islam.)

 

khabab bin aswad seorang yang telah menancapkan pisaunya ke tubuh zainab r.ha putri nabi saw. ketika futuh mekah nabi saw mengambil tangannya lalu membawanya kedepan multazam untuk berdoa kepada Allah swt agar memberinya hidayah.

 

Berbagai macam penderitaan yang dialami oleh Nabi saw dan para sahabat RA mereka siap memaafkan dan melupakan segala bentuk penderitaan yang telah ditimpakan kepada mereka dimasa lalu.

 

Semoga Allah swt memberi kita kekuatan mengikuti qualitas akhlaq mereka.

Blog di WordPress.com.