Buyaathaillah's Blog

Bayan Masyeikh raiwind : Bhai Wasif Manzoor Al Chistiyah

Bayan Bhai Wasif Manzoor Al Chistiyah

Raiwind Ijtimak

Bismillahirohmanirohim

hadirin yang mulia,

Allah subhanahuwata’ala mengantar kita ke atas dunia ini untuk waktu yang sangat singkat. Kita tinggal di dunia ini hanya sebentar saja. Di dalam majma’ ini tidak ada satu orangpun yang bisa mengatakan dengan pasti bahwasanya dia bisa hidup sampai salat Isya. Yang mana salat Isya sekitar dua jam lagi dari sekarang. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda ketika aku salat, setelah salam pertama aku tidak yakin aku bisa hidup sampai menyelesaikan salam yang kedua. Karena ini adalah kehidupan yang tidak pasti. Sedangkan kehidupan setelah maut adalah kehidupan yang pasti dan selama-lamanya, tidak akan pernah berakhir. Kehidupan yang sebentar dan tidak pasti ini adalah kehidupan yang akan menentukan sukses atau gagalnya kehidupan yang kekal abadi selama-lamanya nanti di akherat. Jika seseorang pergi meninggalkan dunia ini dengan mendapatkan keridhaan dari Allah subhanahu wa ta’ala dan hidup sesuai dengan cara Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan kepadanya kesuksesan di dunia, dan setelah Hai kematian nanti juga akan diberikan kesuksesan di kehidupan akhiratnya. Maka Bagaimana seluruh perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan cara hidup Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ini wujud dalam kehidupan kita dan umat seluruh alam. Kita perlu memikirkan ini karena Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam adalah nabi yang terakhir, setelah beliau tidak akan ada lagi nabi. Maka tanggung jawab untuk menyampaikan agama kepada seluruh manusia telah diberikan kepada setiap orang dari Ummat Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Kita perlu datang kepada manusia sampai kepada yang tinggal di bagian paling ujung di bumi ini. Bagaimana supaya mereka mau menyempurnakan perintah Allah dan menghidupkan sunnah nabi Shalallahu Alaihisalam. Ini adalah tanggungjawab saya dan tuan-tuan semua, bagaimana untuk mewujudkan perkara ini di dalam diri saya dan seluruh manusia di seluruh dunia. Maka kita harus melihat kehidupan Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam yang didalamnya beliau telah buat usaha untuk mewujudkan semua perkara-perkara ini dan usaha yang dibuat oleh Baginda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam kepada sahabat-sahabat RA. Pertama sekali yang Nabi SAW lakukan adalah usaha untuk merubah keyakinan. Ketika pertama sekali beliau diutus sebagai seorang nabi maka usaha pertama yang dibuat oleh Baginda Nabi shallallahu alaihi salam adalah berusaha mengeluarkan segala keyakinan keyakinan kepada selain Allah dari hati-hati manusia, dan bagaimana di hati manusia ini hanya ada keyakinan kepada Allah saja. Untuk itu beliau telah memberikan satu ucapan yang paling kuat kepada manusia yakni lailahailallah hanya Allah saja yang berkuasa selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak bisa buat apa-apa. Yang mana ini adalah asas yang paling utama untuk mengarahkan kehidupan manusia kepada kebahagiaan dan kesuksesan.

Namun bagaimana supaya keyakinan-keyakinan kepada selain Allah keluar dari dalam hati manusia, lalu masuk ke dalam hati manusia ini keyakinan hanya kepada Allah saja. Sehingga tidak tersisa tempat dimanapun dalam hati ini keyakinan kepada selain Allah swt. Semuanya keluar dari dalam hati yang selain Allah swt. Nabi sallallahu alaihi wasallam telah buat usaha untuk mengeluarkan keyakinan kepada selain Allah dalam hati manusia ini selama bertahun-tahun. Supaya dari setiap hati manusia ini keluar keyakinan terhadap selain Allah. Ini karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala hanya akan masuk kedalam hati yang di dalamnya tidak ada kebesaran Mahluq. Hati ini diciptakan hanya untuk Allah saja, supaya didalam hati ini tidak ada apapun selain Allah. Maka untuk itu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam telah mengeluarkan keyakinan selain Allah dari hati manusia ini melalui Lailahaillallah. Maksud dari kalimat ini adalah tidak ada satupun yang bisa buat apa-apa, hanya Allah saja yang berbuat segala-galanya. Maka sebagaimana pada zaman itu ucapan ini sangat penting untuk diucapkan begitu juga pada zaman saat ini ucapan ini sangat penting diucapkan sebanyak-banyaknya.

Ini karena pada zaman ini dari seluruh penjuru yang ada hanya ghairullah, selain Allah di dalam bentuk yang berbeda-beda. Maka apabila di zaman ini kita tidak mengucapkan selain Allah tidak berkuasa selain Allah tidak bisa buat apa-apa , Ghairullah akan masuk ke dalam hati kita. Bahwasanya akan masuk kedalam hati ini selain Allah apabila tidak diucapkan berkali-kali selain Allah tidak bisa buat apa-apa. Jika benda-benda yang masuk kedalam hati, maka hati ini akan dikuasai oleh Benda-benda atau asbab. Ghairullah inilah yang semua mau dikeluarkan dari dalam hati. Allah yang berkuasa hanya Allah yang bisa berbuat segala-galanya. Hanya Allah yang memberi rezeki. Allah swt adalah Ar Razak, yang mana tidak berhajat kepada siapapun dalam memberi Rizki. Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah bertanggung jawab untuk memberi rezeki kepada seluruh makhlukNya bahkan hewan-hewan yang berbisa yang mematikan. Padahal kita diperintahkan untuk membunuh hewan-hewan tersebut, namun hewan itu juga diberikan Rizki oleh Allah swt.

Kisah Burung dan Ular Buta

Sebagaimana kisah yang ditulis oleh hadhrat Syeikh di dalam Kitab Fadhilah Sedekah mengenai satu kabilah yang mereka ini pekerjaannya adalah merampok, merampas harta. Setiap kali mereka selesai merampok, merampas, maka hasil rampokan yang mereka dapatkan, mereka akan membagi-bagikannya dengan sesama perampok. Mereka memiliki satu tempat berkumpul di tengah-tengah hutan tempat yang didalamnya terdiri dari kumpulan para perampok. Maka suatu ketika mereka selesai merampok dan kembali ke tempat berkumpul. Mereka membagi-bagikan harta rampasan tadi. Lalu pemimpin ataupun ketua perampok tadi, dia beristirahat dibawah pohon sambil bersandar dipohon itu. Kemudian didepannya dia melihat kedepan ada dua buah pohon kurma. Pohon kurma yang satunya subur dan yang satu lagi kering. Lalu dia melihat seekor burung yang datang ke pohon kurma yang subur tadi mengambil satu buah kurma dengan mulutnya kemudian dia bawa ke pohon kurma yang kering. Setelah itu dia kembali lagi ke pohon kurma yang subur tadi mengambil kurma lagi kedua kalinya. Lalu menaruhnya lagi di pohon kurma yang kering. Begitu seterusnya sampai berkali-kali. Maka melihat pemandangan seperti ini ketua perampok tadi ia merasa penasaran. Ini kurma yang diambil dari pohon kurma yang subur tadi ini untuk siapa ? Dibawa Kemana dan untuk siapa ? Maka dia pun mendatangi pohon kurma yang kering tadi dan memanjat ke atasnya. Setelah dia sampai diatas dia lihat ada satu ruangan kecil di atas pohon kurma tadi. Di dalamnya ada seekor ular buta. Di atas sana ada satu ekor ular buta dan mulutnya terbuka. Ternyata burung tadi memasukkan kurma kurma tadi kedalam mulut ular buta.

Maka setelah mengetahui Kejadian ini, dia pun telah mendapatkan satu pelajaran yang sangat berharga, pelajaran sangat besar. Allah swt sudah jadikan hewan yang berbisa yang menyakitkan ini, yang mana engkau perintahkan supaya membunuh hewan seperti ini, sedangkan sekarang ulaar tersebut juga dalam keadaan buta. Namun engkau telah menjadikan seekor burung sebagai asbab untuk menyampaikan rizki kepada ular buta itu. Padahal aku adalah manusia asyraful makhlukot, sebaik-baik makhluk. Si pemimpin  perampok itu berpikir jika kerja dia adalah merampas dan merampok harta orang lain, sedangkan Hewan seperti ini saja engkau telah mengatur rezeki nya sedemikian rupa. Apa lagi aku sebagai manusia, asyraful makgluqot, makhluk yang mulia dibandingkan makhluk-makhluk lainnya, pasti dan pasti engkau telah mengatur Rizki untuk aku. Maka setelah mendapat pelajaran dari peristiwa tersebut, si pemimpin perampok tersebut, bertaubat. Semua harta yang pernah dirampas dan pernah dirampok dikembalikan lagi pada semua pemiliknya.

Hadirin yang mulia,

Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Ar Razak, yang mana Allah telah menanggung seluruh rezeki makhluk-makhluk-nya. Maka hendaknya kita senantiasa memandang kepada Allah subhanahuwata’ala dengan pandangan bahwa kita senantiasa tertuju kepada robbul alamin. Dia, Allah Swt, adalah Rabbul Alamin yang memelihara semuanya. Setiap apa saja yang diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, maka Allah yang memelihara makhluk yang telah diciptakannya. Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak berhajat kepada asbab apapun dalam memelihara makhlukNya. Walaupun tinggal di tengah hutan hutan rimba pun Allah subhana wa taala akan sampaikan Rizky kesana. Allah subhana wa taala Al Hafidz, Pemelihara, yang menjaga, seluruh makhluk-makhluk-nya. Allah swt tidak memerlukan asbab apapun untuk menjaga setiap makhluk-makhluk-nya. Dia yang menjaga seluruh makhluk-makhluk ciptaanNya. Jika allah subhanahu wa ta’ala berkehendak untuk menjaga seseorang maka tidak ada siapapun satupun yang bisa sedikitpun melukai orang tersebut. Walaupun disekelilingnya ada asbab asbab kematian. Bahkan Allah subhanahuwata’ala berkuasa menjaga seseorang dari asbab kematian dan kecelakaan. Allah berkuasa menjaga seseorang walaupun berhadapan dengan asbab kehancuran. Terkadang Allah subhanahuwata’ala tampakkan kepada manusia perkara ini. Allah subhanahuwata’ala menampak kan kepada hambaNya Bagaimana kuasa-nya menjaga setiap makhlukNya.

Ada seorang ahli tafsir besar, beliau menuliskan di dalam tafsirnya sebuah kisah, dan beliau mengatakan bahwasanya kisah ini saya dengarkan langsung dari seorang Alim di Baghdad. Jadi beliau mendengarkan langsung dari pelaku peristiwanya.

Kisah Kalajengking vs Ular

Suatu ketika beliau selesai dari pekerjaannya dan kesibukannya. Lalu dia mendapatkan waktu luang, maka Beliau pergi berkeliling dengan jalan kaki. Ketika itu di jalan dia melihat ada seekor kalajengking. Sifat kalajengking ini suka menyengat atau menyakiti. Yang mana sengatan dari kalajengking ini sangat menyakitkan sekali. Kalajengking ini dapat mengeluarkan racun dari sengatannya, yang bisa menyebabkan kematian seseorang. kita pun mengetahui bahwasanya kalajengking ini suatu hewan yang beracun, yang menyakitkan. Tapi hari ini saya ingin melihat kemana kalajengking ini mau pergi dan apa yang akan dia kerjakan. Maka Orang alim tadi pun berjalan dibelakang kalajengking tadi.

Dia berjalan terus dipinggir sungai dajlah, terus mengikuti dari belakang. Setelah sampai di pinggir sungai saya panasaran mau kemana lagi ini kalajengking. Kemudian tiba-tiba muncullah seekor kura-kura yang datang dari tengah sungai menuju ke pinggiran sungai tersebut. Ketika sudah mendekati daratan maka kalajengking tadi melompat dari daratan sampai ke di punggungnya kura-kura tadi. Dia memperhatikan bagaimana Allah subhanahuwata’ala menyediakan bagi kalajengking ini sebuah perahu untuk menyeberangi Sungai. Kura-kura ini adalah hewan yang bisa berenang. Kemudian kura-kura ini pun membalikkan arahnya, dan diapun berjalan terus membawa kalajengking ini di atas punggungnya sampai ke pinggir sungai lainnya. Ulama ini pun semakin penasaran, ini kalajengking mau kemana tujuannya. Maka dia pun menyewa perahu untuk menyeberang sungai. Kemudian setelah sampai di seberang dan orang ini terus mengikuti kalajengking yang naik di atas punggung kura-kura tadi. Dengan perahu ulama tadi mengikuti perjalanan kalajengking tersebut sehingga mereka sampai di seberang sungai dajlah.

Setelah sampai di daratan maka kalajengking pun tadi pun melompat dan terus berjalan. Kura-kura tadi kembali lagi pergi meninggalkan kalajengking. Setelah membayar sewa perahu orang tadi pun mengikuti kalajengking lagi ingin melihat kemana tujuannya. Kemudian tidak jauh di depannya ternyata ada sebuah pohon dan dibawahnya ada seorang musafir yang sedang tidur di bawah pohon itu. Ulama ini pun menjadi tidak tenang jangan-jangan nanti ketika kalajengking ini lewat di depan musafir yang sedang tertidur tadi dia akan menggigit ataupun menyengat musafir itu. Tetapi karena penasaran dia biarkan kalajengking sampai mendekat dulu. Ternyata setelah dia ikut mendekat disamping musafir yang sedang tidur tadi ada seekor ular yang sudah berdiri, yang siap untuk menggigit musafir yang sedang tertidur tersebut. Lalu tiba-tiba kalajengking tadi pun loncat ke punggung ular tadi dan menyengat ular tersebut sampai terjatuh dan mati seketika.

Setelah itu kalajengking mulai berjalan lagi. Namun orang yang tertidur tadi terbangun. Terkadang kalau orang tidur di tempat yang terbuka ketika dia bangun secara reflek dia akan terkejut melihat binatang  yang di dekatnya. Musafir ini terkejut melihat di depannya ada kalajengking sedang berjalan. Maka karena dia takut disengat oleh kalajengking ini, seketika dia pun mengangkat batu ingin membunuh kalajengking tadi. Kemudian Orang alim tadi pun memegang tangan musafir tersebut yang hendak memukul kalajengking tadi dengan batu. Ulama itu berkata jangan bunuh kalajengking itu, karena dia sudah berbuat baik kepadamu. Dia telah menyelamatkan kamu, lihat di samping kamu ada Ular yang mati. Ular ini tadinya akan menggigit kamu. Kemudian beliau pun menceritakan semua kisah yang dia lihat.

Lihat bagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengirim seekor kalajengking Entah dari mana sampai dia ini menyeberang Sungai dajlah, kemudian sampai ke sini dan dia telah berbuat baik kepadamu. Allah swt kirim kalajengking untuk menghentikan seekor ular, yang tadinya akan mencelakakan kamu. Kemudian Orang alim tadi mengatakan bahwasanya Allah swt Al Hafidz, yang menjaga. Dialah Allah subhanahu wa ta’ala yang yang sesungguhnya menjaga. Dia berkuasa menjaga makhlukNya dan hamba-hambaNya dengan menggunakan sesuatu yang mencelakakan dan membinasakan.

Hadirin yang mulia,

Bagaimana keyakinan ini masuk ke dalam hati kita. Allah adalah Dzat Yang Maha menjaga dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Dzat Yang Maha yang memberikan kemuliaan. Allah swt memberikan kemuliaan kepada seseorang, tidak berhajat kepada asbab apapun. Allah subhanahu wa ta’ala yang berkuasa memberikan kemuliaan kepada seseorang tanpa berhajat kepada pangkat, jabatan, kekuasaan, rumah, kendaraan, ataupun pabrik-pabrik. Allah tidak berhajat kepada apapun. Allah subhanahuwata’ala berkuasa memberikan kemuliaan seseorang walaupun dia tinggal digubuk dan memakai pakaian yang sudah robek dan lusuh, hanya memiliki sehelai pakaian yang bertambal disana-sini, duduk diatas tikar. Namun apabila orang-orang besar pemilik pabrik-pabrik yang besar-besar datang untuk berkunjung dengannya, mereka pun akan duduk di depannya dan mengatakan kami sangat ingin dan senang sekali apabila tuan bisa datang ke rumah kami, apabila Tuan bisa naik kendaraan kami, apabila Tuan bisa datang ke tempat kerja kami. Inilah yang disebut dengan kemuliaan, sebagaimana kehidupan kekasih-kekasih Allah, wali-wali Allah.

Bahkan banyak dari kekasih-kekasih Allah subhanahuwata’ala ini yang seumur hidupnya tidak diwajibkan zakat kepadanya, karena dia tidak pernah memiliki harta yang mewajibkannya mengeluarkan zakat. Akan tetapi orang-orang datang untuk meminta keberkahan dengan mengharap keberkahan dari dari wali Allah swt yang miskin tersebut. Inilah yang dinamakan dengan kemuliaan. Ini karena yang memberikan kemuliaan hanya Allah saja. Jika Allah menghendaki kehinaan kepada seseorang maka Allah berkuasa memberikan kehinaan kepadanya Walaupun dia duduk di atas takhta kerajaan. Allah mampu menghinakan seseroang di atas tahta kerajaannya sendiri, sehingga dimasukkan kedalam penjaranya sendiri.

Hadirin yang mulia ,

Bagaimana setiap saat pandangan kita hanya tertuju kepada Allah swt saja. Setiap saat pandangan kita hanya tertuju kepada Dzat Allah. Ucapkan perkara ini berkali-kali :

“Bahwasanya Allah saja yang Maha segala-galanya, yang berbuat segala-galanya, selain Allah tidak bisa buat apa-apa.”

 maka perkara ini akan masuk ke dalam hati kita. Jika ini tidak kita bicarakan berulang-ulang maka kebendaan kebendaan akan masuk dan mempengaruhi hati kita. Maka bukan hanya orang awam saja, orang ahli agama pun perlu melakkaukan seperti itu.

Bagaimana kita menyempurnakan perintah Allah ini yang harus menjadi perhatian kita. Kita tidak menolak asbab apapun, tetapi jangan sampai yakin kepada benda itu masuk ke dalam hati kita. Silahkan jika ingin memakai security tidak ada yang akan melarang akan tetapi jangan sampai rasa aman asbab security ini masuk di dalam hati kita. Keyakinan bahwasanya dengan adanya security ini akan membuat kita menjadi aman, yakin seperti ini tidak boleh masuk dalam hati.

Silahkan punya pabrik, silahkan bekerja, Silahkan, berdagang, tidak ada larangan. Akan tetapi jangan masuk keyakinan atas asbab dan kebendaan masuk ke dalam hati kita. Bahwasanya semuanya ini akan menyempurnakan keperluan-keperluan saya, tapi jangan sampai yakin ini masuk ke dalam hati. Justru keyakinan atas asbab ini harus dikeluarkan dari dalam hati.

Perhatikan burung-burung yang di pagi hari keluar dari sarangnya masing-masing, dia tidak punya pabrik, tidak punya toko, tidak punya pekerjaan, pagi-pagi keluar dari sarangnya dengan perut kosong, kemudian ketika sore hari kembali lagi ke sarangnya dengan perut yang terisi makanan. Siapa yang memberi mereka makan, Allah yang memberi mereka makan. Maka kita ulang lagi dan lagi, hanya Allah saja yang bisa berbuat segala-galanya, selain Allah tidak bisa buat apapun.

Kemudian setiap amal yang kita kerjakan bagaimana mengikuti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, apa yang telah dicontohkan oleh Beliau kita ikuti. Muamalah, mu’asyarah, dan akhlak kita semuanya mengikuti contoh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Jadi segala kebaikan yang akan kita dapatkan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan kita dapatkan hanya dengan mengikuti cara hidup Nabi Shalallahu Alaihisalam. Perkara ini harus masuk ke dalam hati kita. Kapan perkara ini masuk ke dalam hati kita, apabila kita sering bicarakan cara hidup Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ini. Kita bicarakan lagi dan lagi, sampaikan lagi dan lagi. Ini karena suasana yang ada pada saat ini jauh dari cara hidup Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Asbab sudah jarang dibicarakan oleh orang-orang. siapa yang sering membicarakan kehidupan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam maka kehidupan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam akan wujud dalam kehidupannya. Ini karena setiap sesuatu yang sering dibicarakan, yang sering didengarkan, dan yang sering di iklankan, maka lama-kelamaan perkara ini akan mewujud dalam di dalam kehidupan manusia. Demikian juga apabila sunnah nabi Shalallahu Alaihisalam, cara hidup Nabi Shalallahu Alaihisalam, dibicarakan lagi dan lagi, didengarkan Lagi dan lagi, dan diiklankan Lagi dan lagi, maka akan wujud dalam kehidupan umat Islam. Dikalangan sahabat dahulu ini adalah perkara yang sering diulang-ulang, sehingga perkara ini masuk ke dalam kehidupan sahabat-sahabat. Bahwasanya hanya dengan mengikuti nabi Shalallahu Alaihisalam, kita akan mendapatkan kemuliaan. Hanya dengan mengikuti mengikuti nabi Shalallahu Alaihisalam kita akan mendapatkan peningkatan-peningkatan kualitas kehidupan. Dan dengan mengikuti Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam saja kita akan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan. Oleh karena itu sahabat-sahabat tidak takut kepada siapapun, dan tidak terkesan kepada siapapun, karena mereka memiliki kehidupan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dalam kehidupan mereka.

Kisah Ribi’i bin Amir RA dan Hudzaifah bin Yaman RA Ke Kisra

Pada zaman itu ada dua kaum yang sangat besar yang terkenal dengan segala kelebihan yang mereka miliki, dan kekuatan yang mereka miliki. Ini yang disebut dengan superpower di zaman sekarang. Padahal super power itu hanya ada pada Allah Subhana Wa ta’alla saja, tidak ada pada siapapun selain Allah swt. Maka Kisra dan Romawi ini negara yang besar dimasa itu, negara super power. Pada masa itu Kisra juga termasuk salah satu negara yang memiliki kelebihan dari segala segi Hal. Dan ketika itu Hal yang menguasai pikiran ini adalah seorang raja yang bernama Kisra. Raja Kisra memiliki segala keagungan dan kemegahan sebagai salah satu negara super power, negara Adi Daya. Suatu ketika satu rombongan diutus dari Madinah munawwaroh untuk bermusyawarah dengannya, dan di dalam rombongan itu ada Sayyidina Ar-rabi’ bin Amir radhiallahu Anhu dan Hudzaifah bin Yaman RA. Mereka datang untuk memberitahukan kepada Kisra bahwasanya kedatangan umat Islam di negeri mereka ini bukanlah untuk berperang. Mereka datang dengan tujuan bukan untuk mendapatkan kekuasaan, bukan untuk mendapatkan harta. Namun tujuan mereka adalah Hidayah, supaya penduduk negeri ini mendapatkan hidayah, dan beriman kepada Allah. Jika kalian mau beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka Kita tidak perlu berperang. Perhatikan sahabat-sahabat kemanapun Mereka pergi, mereka pergi dengan niat untuk menghidupkan agama di sana. Kemudian jika ditemui ada halangan dakwah diperjalanan, orang-orang tidak mau beriman, baru mereka akan berperang. Jika mereka menerima Iman maka tidak diperlukan peperangan.

Rombongan sahabat ini mereka baru dari perjalanan yang begitu jauh, melalui gurun pasir, baju mereka yang kotor kemudian dipenuhi dengan debu, dan rambut yang tidak teratur. Ketika mereka sampai di istana kisra, maka penjaga gerbangnya, penjaga pintu istana itu memberhentikan mereka. Mereka mengatakan tunggu sebentar, kalian tidak bisa menemui raja dalam keadaan seperti ini. Lalu mereka membawakan jubah pakaian yang mahal dan bagus yang menjadi kebanggaan setiap orang Persia. Mereka mengatakan supaya memakai jubah jubah ini untuk bertemu Raja Kisra. Namun karena di hati-hati sahabat ini telah masuk keyakinan bahwasanya kemuliaan akan didapatkan hanya dengan cara Nabi Shalallahu Alaihisalam saja, maka mereka pun mengatakan kami akan memakai baju pakaian sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi SAW. Para sahabat RA ini , mengatakan kepada mereka bahwasanya kami hanya akan mendapat kemuliaan dengan menggunakan pakaian nabi Shalallahu Alaihisalam, bukan pakaian yang lain.

Hadirin yang mulia,

Hari ini kita pun mesti masukkan keyakinan ini dalam hati kita seperti keyakinan rabi’ bin Amir RA. Mereka mengatakan bahwasanya kami meninggalkan pakaian-pakaian kami demi mengikuti pakaian yang dipakai oleh nabi kami. Kami tidak akan memakai pakaian kalian untuk bertemu dengan raja kalian. Kami tidak akan meninggalkan Sunnah Nabi kami, demi menemui Raja kalian. Kami tidak perlu untuk bertemu dengan raja kalian, Kami akan kembali ke tempat kami.

Maka penjaga gerbang istana tadi pun mengatakan, jangan kembali tunggu disini, kami akan akan beritahu Raja kami. Kemudian mereka melihat pedang sahabat RA ini pegangannya ini rusak. Beliau menutupinya dengan potongan-potongan kain. Penjaga pintu istana tadi mengatakan saya ingin melihat pedang kamu. Maka sahabat tadi dia berikan pedangnya kepada penjaga pintu istana tersebut. Kemudian melihat keadaan pedang sahabat ini yang rusak maka dengan nada meremehkan dia mengatakan :

“Apakah kamu ingin menguasai negeri kami dengan pedang yang rusak ini ?”

Maka rabi’ bin Amir RA mengatakan :

“Kamu baru melihat pedangnya saja. dan Kamu belum melihat tangan orang yang menggunakan pedang itu.”

Penjaga pintu istana mengatakan :

“Kalau begitu Perlihatkan juga kepada kami bagaimana kekuatan tangan orang yang menggunakan pedang ini”

Maka Beliau mengatakan :

“Bawakan kepada saya satu tameng atau perisai yang paling kuat di negara kalian.”

Ketika itu negeri ini adalah negeri yang mempunyai kekuatan dari segi persenjataan perlengkapan perang dan sebagainya. Maka ada satu tameng ataupun perisai yang terkenal dengan kekuatannya yang sangat luar biasa.Ttidak ada satu pedang pun yang bisa menembus Perisai itu. Dan dibawakan lah Perisai itu kepada Amir bin Ribi’i RA. Kemudian dengan dipegang oleh seseorang penjaga, maka Ribbi’i bin Amir RA dengan pedangnya yang rusak tadi, lalu beliau Mengayunkan pedangnya dengan membaca Bismillahirrohmanirrohim. Satu kali tebasan maka perisai tadi pun telah terbelah menjadi dua. Yang mana tadinya perisai ini tidak ada seorangpun dan satu pedang pun yang bisa menembusnya. Maka penjaga pintu gerbang istana tadi pun terkejut. Kemudian dengan ketakutan dia pun masuk kedalam, menuju kepada kisra rajanya. Dia mengatakan kepada rajanya bahwasanya satu makhluk yang begitu Ajib telah datang kepada kita. Yang mana mereka tidak mau mengenakan pakaian kita, dan mereka telah membelah perisai kita yang paling kuat yang ada di negeri ini. Kemudian Raja pun mengatakan untuk membawa mereka kemari.

Sudah menjadi suatu kebiasaan di dalam kerajaan bahwasanya siapa saja tamu yang datang, maka tamu ini berhak untuk dimuliakan. Dan sifat ini juga diambil dari orang Islam di mana dalam Islam kita diajarkan barangsiapa yang beriman kepada Allah pada hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya. Siapa saja tamu yang datang Jangan sampai Mereka pergi dengan tangan kosong tidak mendapatkan apa-apa dari rumah kita walaupun hanya segelas air.

Maka telah dibentangkan satu hidangan di depan sahabat-sahabat RA. Hidangan yang dipenuhi dengan berbagai macam makanan. Kemudian mereka pun dipersilakan untuk makan. Ketika sedang makan Sayyidina Syaibah RA ada makanan yang jatuh dari tangan Beliau. Maka sahabat hudzaifah bin Yaman RA mengambil roti ini dan memakannya.

Perhatikan cinta itu adalah ketika pada saat seperti ini  dia akan memikirkan apa yang akan dilakukan kekasihnya, inilah cinta. Bagaimana saya bisa mengerjakan apa yang di kerjakan oleh Nabi saw saat ini. Inilah yang dinamakan dengan cinta. Jadi Cinta itu bukan hanya lafaz nya saja. ketika seseorang mencintai seseorang maka dia akan menirukan, cara berbicara orang yang dia cintai. Dan diapun akan berpakaian seperti mana yang disukai oleh kekasihnya. Dia akan menggunakan minyak wangi seperti yang disukai oleh kekasihnya. Ini adalah tanda kecintaan. Maka tanda kecintaan kepada Nabi Shallallahu alaihi salam ada disaat seperti ini. Apa yang dibuat oleh Nabi Shallallahu alaihi sallam itu yang mau kita ikuti. Maka hari ini kita lihat masing-masing pada diri kita, seberapa cintanya kita Kepada beliau. Apa yang mana Cinta yang sesungguhnya ini bukan hanya ucapan saja, tetapi wujud dalam amal. Dan orang yang mencintai ini dia tidak akan melihat kepada selain yang dia cintai. Apabila dia masih melihat kepada selain yang dia cintai, maka cintanya ini masih lemah.

Seperti kisahnya seseorang yang jatuh cinta, Tatkala dia telah jatuh cinta kepada seorang wanita. Setiap saat dia membaca syair untuk perempuan wanita yang dia cintai. Setiap saat dia memuji-muji kekasihnya. Suatu ketika perempuan yang dia cintai ini ingin menguji pemuda tersebut. Dia ingin melihat sejauh mana kebenaran yang ada di dalam hati orang ini. Maka dia pun menyuruh wanita lain untuk lewat di depan pemuda tadi. Ketika wanita lain tadi lewat di melintasinya seketika itu juga dia menoleh kebelakang melirik kepada wanita yang lewat tersebut. Ketika dia kembali ia mengalihkan perhatiannya kepada wanita yang dia cintai tadi, maka kekasihnya langsung memukul dimukanya. Lalu dia mengatakan kalau kamu betul cinta kepada saya, kamu tidak akan menoleh kepada wanita lain selain saya.

Hari ini orang yang meninggalkan cara hidup Nabi Shalallahu Alaihisalam dan memilih cara hidup orang lain kemudian yang mengatakan bahwasanya saya inilah orang yang mencintai Rasulullah, inilah yang namanya cinta palsu.

Hadirin,

Kemuliaan kita adalah hanya dengan mengikuti cara hidup Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

Hudzaifan bin Yaman RA, beliau ini dikenal sebagai penjaga rahasiannya Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Biasanya orang itu akan memberitahukan Rahasianya hanya kepada orang-orang yang paling dekat dengannya. Begitu kuat hubungan antara sahabat Hudzaifah RA ini dengan Nabi Shallallahu alaihi wasallam, yang mana Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam telah banyak memberitahukan kepada beliau rahasia-rahasia yang akan datang.

Maka ketika ada makanan yang terjatuh dari suapan tangan beliau seketika beliau langsung memikirkan pada saat seperti ini Apa yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Maka beliau pun teringat bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda jika seseorang sedang makan kemudian ada suapan makanan yang jatuh dari tangannya maka hendaknya dia mengambil makanan yang terjatuh tadi membersihkannya dan memakannya jangan sampai ditinggalkan disisakan untuk setan. Ketika sahabat ini mengambil kembali makanan yang terjatuh tadi dan membersihkannya dan ingin memakannya kembali, maka orang yang duduk disampingnya menegurnya. Kamu buat apa  memungut makanan itu, itu perkara yang memalukan di hadapan raja. Asbab di dalam hatinya telah masuk keyakinan bahwasanya segala kemuliaan akan didapatkan hanya dengan cara Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, maka mendengar ucapan orang disebelahnya tadi Beliau mengatakan bahwasanya saya tidak mungkin akan meninggalkan sunnah nabi Saya hanya untuk orang-orang bodoh yang duduk di hadapan saya sekarang ini. Saya tidak akan tinggalkan sunnah hanya karena sekumpulan orang bodoh yang ada di hadapan saya ini. Saya tidak akan tinggalkan sunnah nabi shallallahu alaihi wasallam. Maka dia pun telah mengambil makanan tadi dan memakannya kembali. Kemudian setelah selesai makan maka Raja pun memanggil sahabat-sahabat ini ke dalam istananya. Raja ketika itu duduk di atas singgasananya dengan mahkota di atas kepalanya. Suasana di keliling ruangan istana tersebut yang dipenuhi dengan berbagai macam perhiasan keindahan-keindahan dan kemegahan-kemegahan lainnya. Sahabat-sahabat RA ini pun masuk kedalam istana berdiri dihadapan raja.

Sahabat Ar-rabi’i bin Amir radhiyallahu Anhu mengatakan bahwasanya nabi kami yang mana kami telah beriman dengannya, beliau mengajarkan kami supaya duduk sejajar dengan lawan bicara. Jika ada seseorang mengunjungi orang lain kemudian dia berbicara dengan orang itu hendaknya mereka duduk dengan sejajar. Ini karena kisra ini duduk diatas kursi Singasana. Supaya kita ini sejajar maka kita pun minta dibawakan kursi. Kalau tidak bisa seperti ini maka kisra harus turun dari Singgasana, berdiri dihadapan sahabat RA, yang mana perkara ini akan memberikan kesan menghina Raja. Maka kisra marah lalu memerintahkan anggotanya supaya membawa satu keranjang yang penuh dengan tanah dan mengatakan letakkan keranjang-keranjang ini di atas kepala mereka. Kisra menyuruh mereka keluar dari kereajaannya. Ini karena budaya mereka orang-orang Persia saat itu adalah apabila ingin menghinakan seseorang maka akan diletakkan tanah di atas kepala orang itu.

Ketika mereka akan berjalan keluar istana, maka yang paling belakang Sayyidina rabi’ bin Amir radhiallahu Anhu melihat kepada kisra, dan mengatakan kepadanya :

“Pikirkan baik-baik bahwasanya dengan seperti ini kalian telah menyerahkan tanah Persia kepada kami dengan tangan kalian sendiri.”

Maka seketika itu pun dia, Kisra, ketakutan dan merasa sangat bersalah. Kenapa kita memberikan tanah kita sendiri dengan tangan kita sendiri kepada mereka orang-orang asing itu. Lalu dia memerintahkan anggotanya untuk memanggil kembali. Mereka sahabat-sahabat ini sudah tahu apa yang akan terjadi dengan Persia dari perkataan Nabi Saw.

Bagaimana Allah subhanahuwata’ala menampakkan Qudratnya setelah itu. Persia telah ditaklukkan oleh sahabat-sahabat RA dengan pedang-pedang mereka yang rusak. Mereka telah menghancurkan kisra dan seluruh kerajaannya.

Hadirin yang dirahmati Allah Subhanahu ta’ala,

Kita masukkan keyakinan ini di dalam hati kita bahwasanya hanya dengan mengikuti cara hidup Nabi SAW saja, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan berikan banyak kebaikan-kebaikan dalam kehidupan kita. Setiap amal kita mengikuti Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, ibadah kita mengikuti Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, supaya salat yang kita kerjakan mirip dengan salat yang pernah dikerjakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Bagaimana salatnya kekasih kita Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ? shalat sampai kaki beliau ini bengkak-bengkak. Alangkah indahnya, seandainya hal ini terjadi dalam kehidupan kita. Sepanjang malam kita terus berdiri shalat di hadapan Allah subhanahuwata’ala sampai kaki kita ini bengkak-bengkak. Walaupun hanya sekali seumur hidup kita mengalami hal seperti ini. Alangkah indahnya salat yang beliau kerjakan, salat yang didalamnya tidak mengingat apapun selain Allah swt. Ketika mulai membaca satu surat, terus membaca sampai menyelesaikan surat tersebut, kemudian mulai membaca surat berikutnya sampai selesai lagi .

Kemudian setelah selesai, mulai baca surat yang ketiga, Baca terus sampai selesai. Sehingga dalam satu rakaat sampai 4-5 juz yang dibaca. Al-quran yang dibaca hanya dalam satu rakaat sampai 4-5 Juz, dan terus salat terus seperti ini hingga malam pun berlalu. Maka dalam segala hal kita mengikuti Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Ibadah kita harus sesuai dengan cara Nabi Saw. Bagaimana salat Nabi dahulu, maka kita pun berusaha dan melatih untuk menjadikan Salat kita ini mirip seperti shalatnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Ketika seseorang niat salat dan mengangkat tangannya mengucapkan allahuakbar, maka hijab hijab yang ada di antara Allah dan hambanya ini semua akan diangkat. Hanya didalam sholat, antara hamba dan Allah swt terjadi komunikasi secara langsung. Dengan syarat selama hamba ini tidak menyibukkan dirinya dengan hal-hal atau perkara-perkara yang melalaikan shalatnya. Bagaimana kita salat dengan penuh ketenangan, dan tidak bergerak sedikitpun walaupun digigit nyamuk ataupun digigit lebah sekalipun. Semua gigitan serangga atau nyamuk tersebut tidak terasa karena kita sedang shalat.

Sayyidina Abu Bakar Shiddiq radhiallahu Anhu ketika beliau berdiri shalat maka beliau tidak akan tahu apa yang terjadi di sekililingnya. Begitu hendaknya salat yang kita kerjakan, tidak tahu apa-apa apa yang terjadi di sekeliling kita. Dan ini tidak bisa kita dapatkan dengan secara langsung tiba-tiba. Salat kita langsung menjadi seperti ini tidak bisa, tapi dengan terus berusaha, buat usaha Lagi dan lagi maka perlahan-lahan lama-kelamaan salat kitapun akan menjadi seperti itu. Untuk itu dikatakan setiap kali shalat fardhu maka kita berusaha untuk datang ke masjid, lima menit sebelum shalat dimulai. Yang mana pada ketika itu cukup untuk kita mengerjakan salat sunat kemudian cukup untuk kita merenung sesaat, sebelum memulai shalat fardhu. Bahwasanya saya berdiri di hadapan Allah SWT, saya berdiri untuk melaksanakan dan menyempurnakan suatu perintah yang sangat besar. Maka harus ada sedikit waktu sebelum kita mengerjakan salat lima menit untuk menghadirkan perasaan-perasaan seperti tadi. Sebelum kita melaksanakan salat apabila kita kerjakan seperti ini, ketika kita mengangkat tangan Allahu akbar bersama Imam, maka ketika itu hanya ada kita dan Allah swt saja dalam bathin kita. Jadi bukan seperti datang salat dengan terburu-buru, kemudian dengan berlari-lari. Terkadang dapat Takbiratul Ula, terkadang tertinggal Takbiratul ula. Hari ini Tertinggal 12 rakaat sholat sunnah ini sudah menjadi hal biasa bagi kita. Ketika sedang shalat Bagaimana pikiran kita terbawa ada yang ke kantor, Ada yang ke perdagangan, ada yang ke pasar, dan sebagainya.

Kemudian ketika imam selesai salam maka dia pun baru sadar ternyata sudah selesai salatnya. Hendaknya kita biasakan datang lebih awal untuk membentuk sholat fardhu melalui sholat-sholat sunnah kita. Sebagaimana kehidupan kekasih-kekasih Allah dahulu sampai puluhan tahun mereka menceritakan kisah mereka sendiri, 30 tahun Saya tidak pernah sekalipun tidak berada di masjid ketika adzan sudah dikumandangkan. Maka ini yang seharusnya yang mesti kita tiru.

Kisah Abdullah bin Mubarak Rah.A

Apa yang akan kita dapatkan apabila kita berusaha menjadikan Salat kita seperti ini ? Maka seorang muhaddits besar, Abdullah bin Mubarak Rahmatullah Alaihi, Wali Allah, kekasih Allah, ketika beliau meninggal maka seseorang melihat beliau di dalam mimpinya. Kemudian bertanya apa yang terjadi denganmu wahai Abdulloh ? maka beliaupun mengatakan bahwasanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memberikan kepada saya karunia yang begitu banyak, yang begitu besar, akan tetapi saya tidak bisa mencapai maqam ataupun derajat seorang tukang besi yang tinggal di seberang rumah saya. Maka orang yang melihat ini di mimpinya tadi dia tidak percaya. Apakah benar seperti itu. Maka dia pun mencari rumah tukang besi tadi. Kemudian dia bertemu dengan istrinya dirumahnya. Dia bertanya apa amalan suamimu sehingga dia bisa mencapai maqam tersebut.

Pada masa itu orang-orang besar seperti ini biasanya mereka pun tinggal bersama-sama orang-orang awam. Mereka berbaur dengan orang-orang awam. Orang kaya dan orang miskin, rumah mereka berada di tengah-tengah, dikelilingi dengan berbagai macam orang. Abdullah bin Mubarak Rah.A dulu tinggal di desa yang isinya adalah orang-orang kaya. Dikampungnya tempat dia tinggal, di sana kebanyakan orang-orang kaya. Akan tetapi setiap saat saya merasa gelisah, tidak tenang ketika melihat rumah orang lain lebih bagus dari rumah saya. Ketika itu pun saya gelisah melihat kendaraan orang lain lebih bagus dari kendaraan saya. Saya pun gelisah begitu melihat pakaian orang lain lebih bagus dari pakaian saya. Maka pada akhirnya saya tinggalkan Kampung tersebut, dan saya pindah ke kampung di mana yang isinya adalah penduduknya adalah orang-orang miskin. Sehingga semua kegelisahan yang pernah saya alami itu menjadi hilang. Sehingga setiap saat saya bisa hidup dalam keadaan bersyukur.

Maka rumah Abdullah bin Mubarak Rahmatullah alaih berhadapan dan berseberangan dengan rumah tukang besi tadi. Tidak ada amalan khusus yang dikerjakan oleh tukang besi tadi. Akan tetapi setiap malam dia bangun dan melihat dari dalam rumahnya Abdullah bin Mubarak Rahmatullah Alaihi. Dia mengerjakan salat tahajud di tengah malam dan terus memperhatikan shalatnya. Dia mengatakan dalam hatinya bahwasanya alangkah beruntungnya saya Seandainya saya pun bisa beramal sebagaimana Abdullah bin Mubarak Rahmatullah Alaihi.

 Namun pekerjaan saya ini membuat saya harus bekerja seharian penuh, sehingga membuat saya kelelahan di malam hari, dan tidak mendapatkan kesempatan untuk beribadah sebagaimana Abdullah bin Mubarak Rah.A. Kemudian yang kedua adalah ketika dia ini bekerja sebagai tukang besi maka pekerjaan tukang besi ini adalah memanaskan besi sampai besi ini merah untuk dibentuk menjadi barang-barang benda-benda lainnya. Maka ketika besi ini dibakar dalam waktu yang lama sehingga diangkat kemudian akan dipukul dengan palu supaya mudah untuk dibentuk. Akan tetapi kalau nanti besinya ini sudah dingin maka akan susah dibentuk, harus dipanaskan lagi. amalan tukang besi ini adalah ketika besi tadi sudah panas dan memerah, dia akan memukulkan besi tadi dengan palu. Maka apabila ketika itu datang panggilan azan Allohuakbar Allohuakbar, seketika itu juga dia akan membuang Palunya dan akan meninggalkan besi yang sudah merah tadi. Walau hanya tinggal satu pukulan itu akan menghalangi saya dari menyempurnakan salat saya.

Kita sedang diajarkan seperti ini, saya dan tuan-tuan kalau sudah datang waktu azan, jangan duduk lagi di toko-toko kita, jangan duduk lagi di kantor-kantor, jangan duduk lagi di rumah kita, langsung berangkat ke masjid.

Maka orang tadi langsung membuang Palunya, dia tidak akan peduli walaupun besi yang sudah lama dia panaskan sudah lama, dan dia harus menunggu besi tadi menjadi merah lagi. Dia tetap berangkat ke masjid meski harus mengulangi lagi memanaskan besi yang butuh waktu lama. Asbab ini Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kepada orang ini satu makam yang begitu tinggi di sisinya. Begitu tinggi maqam yang diberikan Allah swt kepada ahli besi tadi hingga orang sholeh, waliullah, macam abdullan bin mubarak Rah.A  tidak bisa melampauinya.

Bagaimana kita bisa seperti itu tuan-tuan ? Ketika azan saat itu juga kita sudah ada di masjid. Bersedia insyaallah ?

Maka dengan demikian akan timbul dalam diri kita keagungan salat. Hadraji Maulana inamul Hasan Rahmatullah alaih mengatakan bahwasanya lima menit sebelum salat kita harus sudah ada di dalam masjid. Kita berusaha untuk menyempurnakan dan menjaga shalat-shalat sunnah, baik yang shalat sunnat Muakkad ataupun ghoiru muakkad. Maka jangan sampai kita meninggalkan satu salat sunat ini, dikarenakan kita mengira bahwasanya ini bukan salat sunnah muakkad. Dengan demikian akan mengurangi dalam hati kita ini kepentingan akan salat. Bagaimana ibadah salat kita mengikuti sunnah nabi Shalallahu Alaihisalam. Beginilah Shalat Nabi Shallallahu alaihi wasallam dan salat yang beliau kerjakan panjang rakaatnya. Maka kitapun latihan bangun di malam hari untuk mengerjakan salat seperti ini. Setelah salat fardu ini salat yang paling penting. Setelah salat fardhu adalah shalat tahajjud di malam hari. Aisyah R.ha mengatakan bahwasanya Jangan sampai kita meninggalkan salat tahajud karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkan shalat tahajud. Walaupun dalam keadaan sakit. Ketika dalam perjalanan pun Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam shalat di atas untanya. Begitu penting ini salat Tahajud Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam seumur hidup tidak pernah meninggalkan tahajud. Ini karena pada waktu itu Allah subhana wa taala sangat dekat dengan hambanya. Pada waktu itu Allah Subhana Wa Taala mengiklankan kepada hamba-hambanya adakah seseorang yang meminta Hidayah kepadaku maka aku akan berikan Hidayah kepadanya. Adakah orang-orang yang meminta ampunan kepada-ku maka aku akan ampuni dia. Adakah orang-orang yang meminta Rizki kepadaku Aku akan berikan Rizki kepadanya. Akan tetapi jika kita tidur ketika Allah subhana wa taala mengiklankan perkara ini maka alangkah meruginya kita. Khususnya untuk orang-orang yang buat usaha agama. Usaha kita ini tidak akan berjalan tanpa shalat tahajud. kita adalah orang-orang yang lemah, usaha kita pun lemah, usaha kita mengeluarkan makhluk pun lemah. Maka untuk memasukkann ruh dalam usaha yang kita buat ini, dengan tangisan di malam hari.

Kisah Pohon di Surga yang mengeluarkan Pakaian dan Kuda

Dalam sebuah hadits, dikatakan bahwasanya disurga nanti ada sebatang pohon yang mana dari atas pohon tersebut akan mengeluarkan pakaian-pakaian yang berharga, yang sangat indah. Kemudian dari dahan-dahannya keluar kuda yang terbuat dari emas. Kuda tersebut memiliki sayap dan kuda tadi tidak kencing dan tidak buang air besar. Kuda ini tidak mengeluarkan kotoran, dan di atasnya ada pelana yang terbuat dari Zamrud. Kuda ini memiliki kecepatan yang begitu tinggi, perbedaan satu langkah dengan langkah yang berikutnya ini jauhnya adalah sejauh mata memandang. Kuda ini akan menaikkan pemiliknya ke atas punggungnya dan akan membawa pemilik kuda ini berkeliling mengelilingi surganya. Dia akan terbang sambil membawa pemiliknya ini, melihat-lihat sekeliling surganya, dengan kecepatan yang tinggi. Maka ketika orang-orang yang derajat surganya ini dibawahnya melihat pemandangan seperti ini, mereka bertanya kepada AllAh subhana wa taala :

“Ya Allah Apa amalan yang dikerjakan oleh hamba ini sehingga dia mendapatkan kemuliaan seperti ini”

Maka Allah Subhanahu ta’ala berfirman bahwasanya :

“Ketika di malam hari kalian semua tidur maka hambaku Ini dia bangun untuk salat di hadapanku.”

Asbab ini dia telah mendapatkan nikmat yang besar dan kemuliaan yang besar seperti ini, disebabkan salat tahajudnya. Maka kita semua pun berusaha untuk menjaga shalat tahajud kita, bersedia Insyaallah !!!

Mulai kapan ? mulai hari ini.  Maka malam hari nanti semua kita yang ada di sini bangun untuk salat tahajud. Kita berusaha untuk bangun di malam hari salat Tahajud dan saling berpesan dengan teman-teman kita, tolong bangunkan saya. Kemudian setelah itu kita berdoa kepada Allah Subhanahu ta’ala untuk seluruh manusia sambil menangis-nangis. Yang mana tangisan di malam hari ini akan merubah kehidupan manusia. Maka air mata dan tangisan di malam hari Hai ini sangat dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan tangisan dan air mata kita meminta kepada Allah Subhanahu wa ta’ala untuk kebaikan seluruh manusia. Maka hendaknya shalat kita sebagaimana Shalat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

Kisah Amalan Baca Quran Nabi Saw

Tilawah Alquran kita sebagaimana Tilawah Alquran Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Yang mana Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkan tilawat al-qur’an. Ini karena al-qur’an diturunkan kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Ketika Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menyelesaikan semua pekerjaannya di malam hari, maka beliau datang ke masjid. Dan setiap kafilah yang datang ke masjid, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ajarkan mereka perkara agama. Pada suatu malam Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam datang lebih lambat ke masjid dari biasanya. Sahabat-sahabat RA ketika itu sudah menunggu di masjid. Ketika beliau datang maka sahabat pun mengatakan kepada Rasulullah :

“Ya Rasulullah malam ini anda datang lebih lambat dari biasanya.”

Maka Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda mahfumnya adalah :

“saya baru saja menyempurnakan bacaan Alquran saya, karena pada hari ini saya belum sempat menyelesaikan bacaan saya, seperti hari-hari lainnya. Saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang lainnya sebelum menyelesaikan bacaan Alquran saya.”

Ini adalah amalan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, yang mana Alquran diturunkan kepada beliau. Maka beliau tidak bisa mengorbankan bacaan Alquran beliau untuk hal-hal lainnya, sebelum menyempurnakan bacaan Alquran tersebut. Allah swt meletakkan di dalam al-qur’an ini satu kenikmatan dan satu kesenangan yang mana kenikmatan dan kesenangan yang ada di dalam al-qur’an ini tidak bisa kita dapatkan begitu saja. Tetapi jika seseorang berusaha membiasakan dirinya dengan tilawah al-quran maka dia akan mendapatkan kenikmatan dan kesenangan yang ada di dalamnya. Sehingga kesenangan yang ada di dalam Alquran tersebut tidak bisa dia korbankan untuk hal-hal lain, yang mana seseorang dia mampu mengorbankan tidurnya ngantuknya Tetapi dia tidak akan bisa mengorbankan tilawat al-qurannya.

Kapan kita akan mendapatkan perkara ini ? Apabila kita setiap hari baca Alquran dan jangan sampai ketinggalan. kita bersedia insyaallah !!!

Kalau pada hari ini ada yang belum baca al-quran, maka kita berusaha untuk menyempurnakan bacaan Alquran kita walaupun harus mengorbankan makan malam kita. Bersedia Insyaallah !!!

Kemudian kita berusaha supaya berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berdzikir. Setiap hari sekurang-kurangnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersih beristighfar 100 kali. Padahal beliau ini adalah orang yang sudah diampuni dosa-dosanya kesalahan-kesalahannya. Ada riwayat yang mengatakan setiap hari dalam satu hari 100 kali dan riwayat lain dalam satu hari 70 kali. Bahkan dalam satu hari tidak terbatas, tidak terhitung, sebanyak-banyaknya boleh beristighfar. Padahal beliau adalah orang yang tidak punya dosa, maksum.

Sahabat Abu Hurairah radhiallahu Anhu Beliau memiliki 1 kantong yang berisi kerikil-kerikil. Setiap hari sebelum tidur beliau tidak akan tidur Sebelum menyelesaikan istighfarnya sebanyak Kerikil yang ada didalam kantong beliau.

“Setiap hari seribu kali beristighfar”

Mengenai Taubat dikatakan bahwasanya walaupun dosa kamu ini memenuhi semua ruang yang ada di antara langit dan bumi ini, lalu dengan dosa-dosa kemudian kamu beristighfar bertobat kepada Allah swt. Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Aku akan memberikan kepadamu keampunan yang lebih banyak daripada itu. Aku akan berdiri menyambut engkau, maka kembalilah kepadaKu. Seandainya kalian berbuat dosa sebanyak butiran-butiran pasir yang ada di gurun gurun, dan sebanyak daun-daunan yang ada di pohon-pohon di seluruh dunia, dan sebanyak tetesan-tetesan air yang ada di semua lautan yang ada di atas dunia ini. Lalu kemudian kalian bertobat kepadaKu maka tidak ada kekuatan apapun yang ada di atas dunia ini yang bisa menghentikan ampunanku kepada kalian. Walaupun kalian berbuat dosa sebanyak itu, Aku akan ampuni setiap dosa-dosa kalian. Siapa yang beristighfar kepadaku, maka aku akan berikan anak-anak kepada mereka, aku akan berikan kebun-kebun kepada mereka, dan aku akan berikan harta yang banyak pada mereka, dan aku akan berikan sungai-sungai kepada mereka, dan aku akan memberikan kelapangan Rizky pada mereka.”

Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

“orang yang bertaubat ini seolah-olah dia tidak pernah mengerjakan dosa satupun.”

Seseorang yang telah berbuat dosa kemudian dia bertaubat kepada Allah dan menangisi dosanya menangisi perbuatannya sendiri, maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepada malaikat :

“Apa yang menyebabkan hambaku ini menangis ?”

Malaikat mengatakan :

“Ya Allah dia ini menangis karena menyesali perbuatan dosanya”

Allah Subhanahu ta’ala berfirman :

“Apakah hambaku ini yakin bahwasanya ada Dzat yang akan mengampuni dosa-dosanya tersebut ?”

Maka malaikat mengatakan :

“karena keyakinan itulah, ya Allah, sehingga dia ini menangisi perbuatan dosanya dan memohon ampun kepadaMu”

Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepada malaikat :

“bersaksilah kalian bahwasanya aku telah mengampuni semua dosa-dosa hambaKu ini”

Wahai tuan-tuan yang mulia,

Allah subhanahu wa ta’ala yang maha memaafkan maka kita minta maaf kepada AllAh subhana wa taala.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

“wahai hambaku kalian berbuat dosa kemudian kalian bertaubat memohon ampun. Maka aku akan ampuni kalian. Kemudian kalian berbuat dosa lagi dan memohon ampun dan bertaubat kepadaKu, maka aku akan ampunilah kalian lagi. Kemudian kalian berbuat dosa lagi dan lagi, lalu kalian bertaubat memohon ampun, maka aku akan ampuni sampai kalian ini lelah dalam bertaubat dan beristighfar, memohon ampun. Akan tetapi aku tidak akan pernah lelah untuk mengampuni kalian, walaupun dalam satu hari 100 kali kita melanggar.”

Setiap kita Taubat maka Allah akan tetap ampuni kita. Akan tetapi dengan syarat setiap kali kita bertaubat kepada AllAh subhana wa taala ada niat yang kuat di dalam hati kita untuk tidak mengulangi dosa-dosa kita. Bagaimana supaya kita bisa bertobat seperti ini ? maka setiap jalan dan setiap perantara dan setiap sebab yang bisa menjadikan kita berbuat dosa semuanya kita tinggalkan. Saya tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa Saya bahkan saya tidak akan pernah lewat di jalan yang pernah saya lalui untuk berbuat dosa lagi. Saya tidak akan pernah mengingat hal-hal yang dengannya akan membuat Saya mengulangi dosa saya kembali. Maka orang-orang yang bertaubat seperti ini seolah-olah dia tidak pernah buat dosa satupun.

Nabi Shalallahu Alaihisalam adalah orang yang tidak punya dosa dan kesalahan, walaupun ada dosa dan kesalahan beliau yang lalu ataupun yang akan datang semua telah diampuni oleh Allah swt. Akan tetapi dalam satu hari beliau bisa bertobat beristighfar kepada Allah swt seratus kali. Kita pun berusaha sekurang-kurangnya pagi dan sore hari kita bertobat beristighfar kepada Allah, 100 kali pagi dan  sore hari. Allah subhanahuwata’ala sangat mencintai kepada hamba-hamba ini yang memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ketika seorang hamba mengucapkan :

“Subhanallah” artinya : Maha Suci Dzat Mu ya Allah.  

“Alhamdulillah” artinya : semua puji-pujian hanya kepadamu ya Allah.

“Allahu Akbar” artinya : Engkaulah yang Maha Besar dari segala-galanya.

“La illaha Illallah” artinya : tidak ada yang berhak disembah kecuali engkau ya Allah.

“Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar” artinya : keagungan Allah kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala Dzat Mu ya Allah tanpa ada kekurangan tanpa ada aib sedikitpun, Engkau adalah yang maha besar dan Kami tidak akan memandang kepada siapapun dan apapun kecuali hanya kepada engkau ya Allah.

Maka kita baca tasbihat ini 100 x pagi hari dan 100 x petang hari, dengan menghadirkan perasaan seperti ini, dengan meluangkan waktu kita, dan dengan penuh ketawajuhan di hati kita.

Zikir ini bukanlah perkara yang bisa kita selesaikan sambil melakukan pekerjaan yang lain ataupun sambil kita berada diatas mobil kita, berada di dalam perjalanan. Maka kita perlu meluangkan waktu kita supaya hadir didalam hati kita kepentingan dzikir dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat Allah subhana wa taala adalah amalan yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. akan Namun untuk dzikir-dzikir ini yang sudah ditetapkan waktunya maka kita mesti meluangkan waktu kita diwaktu tersebut duduk menghadap kiblat dengan ikhtiraj menghadirkan hati, menghadirkan keagungan Allah dengan ketawajuhan dan konsentrasi Hati. Walau susah berkonsentrasi maka kita tutup wajah kita, kepala kita, dengan sorban supaya hanya ada saya dengan Allah saja. Jangan ada orang lain apabila seseorang hamba telah menetapkan waktunya untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu ta’ala. Maka pada waktu-waktu tersebut Allah subhana wa taala akan menunggu dia ini berdzikir kepadanya. Sebentar lagi hambaku akan datang.

Apabila seseorang ini telah menetapkan waktu-waktunya untuk beramal maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memerintahkan kepada malaikat :

“Bukakanlah pintu-pintu langit. Karena ini adalah waktu yang mana amal amal hamba-ku akan datang kepadaku.”

Maka untuk perkara ini semua kita bersedia Insyaallah !!!

Ketika kita sudah menetapkan menentukan waktu-waktu tersebut untuk kita berdzikir pada Allah swt. Maka keperluan apapun, pekerjaan apapun yang datang pada waktu itu semua kita singkirkan. Dengan demikian akan mewujudkan rasa kepentingan dalam diri kita untuk berdzikir. Usahakan setiap hari kita membaca 100 kali Shalawat : 100 pagi dan 100 petang. Sambil membayangkan jasa-jasa Baginda Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam. Sambil menghadirkan kecintaan kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam. Yang mana jika seorang hamba bersholawat kepada Nabi Shallallahu Alaihi Salam, Allah menetapkan satu malaikat untuk membawa sholawat yang diucapkan tersebut kehadapan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Satu sholawat yang diucapkan ini, Allah akan turunkan kepadanya 10 rahmat. Orang yang bershalawat sebanyak-banyaknya kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam maka dialah orang yang paling dekat dengan beliau. Nanti di hari kiamat yang mana hari itu semua orang berusaha mendekat kepada Nabi SAW. Beliau SAW memberitahukan Bagaimana caranya untuk dekat dengan beliau Pada hari kiamat. Yakni dengan bersalawat kepada Nabi Shallallahu Alaihi Salam sebanyak-banyaknya.

Maka kita perbanyak bersalawat kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam dan kita berusaha untuk menyempurnakan doa-doa di pagi dan petang hari. Kemudian kita berusaha untuk menyempurnakan dzikir-dzikir masnunah. Kitabaca surat al-kahfi pada setiap hari Jumat, setelah maghrib kita baca surat al-mulk, baca surat Sajadah, dan baca surat Al Waqiah, kemudian ketika terbit matahari kita shalat isyraq. Ini adalah dzikir-dzikir masmunah yang dianjurkan setelah sholat. Pada waktu maghrib kita baca Allahumma ajirni minannar tujuh kali. semua dzikir masnuna yang dianjurkan seperti ini kita berusaha untuk menyempurnakannya. Lafaz-lafaz doa yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, kitapun berusaha untuk berdoa seperti lafaz yang sama. Seperti itu amalan yang kita jaga pagi dan petang. Jaga Tilawah Alquran kita dan dzikir-dzikir masnunah kita, lalu kita berdoa sebagaimana lafaz yang didoakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Salam. Bagaimana kita berusaha untuk terus belajar dalam kehidupan ini. Sebagaimana sahabat-sahabat telah belajar di dalam kehidupan mereka. Telah datang kepada Nabi Saw satu orang sahabat bertanya :

“Ya Rasulullah beritahukan kepada saya satu amalan yang akan mencukupi saya. Amalan yang paling lengkap yang akan mencukupi saya sampai hari kiamat, sehingga saya tidak akan perlu bertanya kepada siapapun lagi perkara ini.”

sahabat-sahabat dahulu sering bertanya seperti ini, maka kita pun juga berusaha untuk banyak. Maka Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

“Ucapkanlah kalimat La illaha Illallah dan berpegang teguhlah pada kalimah itu”

Kemudian dia bertanya lagi :

“Ya Rasulullah hal-hal Apa yang harus saya tinggalkan dan yang harus saya hindari ?”

Inilah kesempurnaan iman sahabat dahulu, disamping mereka bertanya amal-amal agama, mereka juga bertanya kepada Rasulullah apa hal-hal yang harus dijauhi, yang harus ditinggalkan, karena apabila perintah ini dijalankan sedangkan larangan di tidak ditinggalkan maka perintah yang kita kerjakan tadi tidak akan terjaga, dan akan sia-sia. Jadi perintah ini harus dikerjakan demikian dan larangan juga harus ditinggalkan. Pantangan-pantangan juga harus di hindari, supaya kita jangan menjadi seperti orang yang mengisi angin pada ban yang bocor.

Kapan kita akan mendapatkan fazail, yaitu setelah kita ini mengetahui masa’il. Semua yang berkaitan dengan amal tersebut, maka untuk itu kita senantiasa bertanya kepada ulama. Bagaimana cara Saya mengerjakan ini dan itu. Kemudian baru kita akan menghasilkan Fadilah.

Sahabat RA bertanya Hal-hal apa yang harus saya hindari, maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengisyaratkan dengan jarinya kepada lisannya. Beliau Saw bersabda :

“Jagalah dirimu dari lisanmu sendiri”

Ini karena Lisan Ini adalah satu hal yang kita harus lindungi diri kita darinya. Kemudian Rasulullah Saw ditanya :

“Ya Rasulullah apakah setiap lafaz yang kita keluarkan dari lisan ini akan dipertanyakan Nanti pada hari kiamat ?”

Maka Nabi saw bersabda:

“Pada hari kiamat nanti amal yang paling banyak menyebabkan seseorang ini diseret ke neraka dengan wajah yang terbalik adalah lisan.”

Begitu berbahayanya Lisan ini, jika tidak dijaga dia akan menyebabkan seorang diseret-seret nanti di neraka dengan wajah terbalik.

Kisah Abu Bakar RA dan Lisan

Suatu ketika Abu Bakar radhiallahu anhum sedang duduk dan menjulurkan lidahnya dan memegang lidahnya dengan tangannya. maka ketika itu Umar RA melewati Abu Bakar RA. Umar RA berkata :

“Wahai Naif Rasul Apa yang sedang kamu kerjakan”

Maka Beliau mengatakan :

“Wahai Umar Saya sedang mengontrol lisan saya karena lisan ini telah banyak menjerumuskan saya kepada kehancuran.”

Siapa yang berkata seperti ini ? dia adalah Sayyidina Abubakar Shiddiq radhiallahu Anhum. Bahwasanya lisan saya ini telah banyak menjerumuskan saya kepada kerugian maka Sekarang saya sedang berusaha untuk mengendalikannya. Abu Bakar RA ingin meletakkan kerikil-kerikil didalam mulutnya supaya lisannya ini tidak berbicara hal-hal yang tidak diperlukan. Ini karena setiap lafaz yang diucapkan ini akan dipertanyakan Nanti pada hari kiamat. Setiap pagi ketika seorang ini bangun dari tidurnya, seluruh anggota tubuhnya, tangan kaki dan lainnya ini, akan berkata kepada lisan :

“Wahai lisan takutlah kamu kepada Allah subhanahuwata’ala mengenai kami karena jika engkau ini baik maka kamipun akan menjadi baik. Jika kamu ini tidak baik maka kamipun akan celaka.”

Seluruh anggota tubuh ini berlindung dari lisan supaya lisan ini tetap terjaga dan tetap menjadi baik. Kemudian Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada sahabat Abu Dzar radhiallahu Anhu :

“Wahai Abu Dzar maukah aku beritahukan kepadamu apabila kamu mendapatkan dua perkara ini dalam hidupmu maka kamu akan menjadi orang yang paling beruntung di atas dunia.”

maka saya Abu Dzar radhiallahu Anhu mengatakan :

“tentu Ya Rasulallah beritahukan kepada saya”

Beliau saw bersabda :

“yakni akhlak yang baik dan senantiasa diam”

Berbicara sedikit saja, jadi kita pertimbangkan dulu sebelum berucap. Setelah dipetimbangkan baru kita ucapkan. Jangan kita bicara tanpa memikirkan apa yang di bicarakan. Bicara adalah bagian dari akhlak yang baik.

hadirin yang mulia,

Kita harus bertanya untuk setiap perkara sebagaimana para sahabat RA senantiasa bertanya kepada Nabi saw. jadi bidang apa saja yang sedang kita jalani dalam kehidupan ini, kita bertanya kepada ulama. Kita bertanya kepada mereka mengenai bidang yang sedang kita jalani dalam kehidupan ini. Ketika kita keluar dari rumah kita untuk menemui menemui ulama untuk Bertanya kepadanya mengenai hal masa’il dalam kehidupan kita. Maka setiap langkah yang kita langkahkan dari rumah kita menuju ke tempat ulama tersebut kita akan mendapatkan kebaikan-kebaikan dan malaikat-malaikat akan memuliakan kita dengan menghamparkan sayap-sayapnya. Dan seluruh makhluk-makhluk akan mendoakan dia. Orang yang datang menemui ulama untuk bertanya kepada mereka, belajar ilmu dari mereka. Kemudian bagaimana di dalam hati kita ini ada memuliakan orang beriman. Adab kepada setiap orang-orang beriman berusaha menghargai orang lain. Menganggap bahwasanya setiap orang-orang beriman selain kita ini lebih baik dari kita. Bagaimana supaya dalam hati kita ini tidak ada rasa kebencian ataupun dendam kepada siapapun. Bagaimana supaya hati kita ini bening seperti kaca. Jangan sampai ada orang yang tersinggung dan bersedih hati disebabkan kita. Jangan sampai kita menyakiti orang lain. kita muliakan semua orang.

Seorang yang meninggalkan bohong karena dia tahu bahwa ini salah, maka Allah Swt  akan memberikan kepadanya istana di surga. Berbohong ini adalah suatu perkara yang sangat besar sekali. Satu kebohongan yang dikeluarkan oleh seseorang dari Mulutnya ini maka akan menyebabkan keluarnya bau yang sangat busuk sehingga malaikat pencatat kebaikan akan menjauh darinya, bermil-mil. Orang beriman ini dia tidak akan pernah berkata bohong. Orang yang melepaskan haknya, padahal dia berhak, jika dia menuntut haknya itu, namun akan menyebabkan perpecahan dan perselisihan. Lalu dia tinggalkan haknya itu, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan membangun untuknya istana di tengah-tengah surga.

Sekarang tinggal kita pilih Apakah kita mau mendapatkan di istana di surga ? kalau tidak maka terus bertengkar dengan saudara-saudara kita yang lain. Uang ini bisa didapatkan sebanyak-banyaknya tetapi susah untuk mendapatkan. Walaupun hak saya diambil oleh orang, saya tidak akan pergi kemana-mana kecuali kepada saudara sendiri. Orang-orang yang memperbagus akhlak nya akan senantiasa berpikir bagaimana jangan sampai dia ini menyakiti orang lain. Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan membangun baginya satu istana di tempat yang tinggi di surga. Maka jangan sampai ada orang yang tersakiti disebabkan kita. Tanamkan dalam hati kita ini supaya ada kecintaan dan menghargai setiap orang-orang beriman. Kita jadikan hati kita ini bersih dan bening seperti kaca. Maafkan segala kesalahan kesalahan orang. Allah subhanahuwata’ala sangat suka kepada sifat pemaaf ini. Orang yang suka memaafkan, Allah subhana wa taala akan Ridha kepadanya. Allah subhana wa taala juga akan memaafkan dia ketika melakukan kesalahan. Jika ada seorang yang berbuat buruk kepada kita, menyakiti kita, menganiaya kita, maka kita usahakan agar tetap berbuat baik kepada mereka. inilah yang disebut dengan akhlak. Jadi Ikram yang sesungguhnya itu adalah Ikram kepada orang-orang yang berbuat buruk kepada kita, yang menganiaya kita, menyakiti kita. inilah Ikram yang sesungguhnya. Bukan kita Iqrom orang lain karena dia telah berbuat baik dengan kita, memberi kita makan, minum dan sebagainya. Ini namanya membalas kebaikan orang lain.

Akhlak adalah menjalin silaturahmi kepada orang yang memutuskan silaturahmi dengan kita. Orang yang tidak mau memberi kepada kita, kita justru akan memberi kepada mereka. Orang yang menzalimi kita, kita maafkan dia. Maka ini adalah ciri-ciri Ahli Surga. Pada hari kiamat nanti ada sebagian orang yang akan mendapatkan derajat yang begitu tinggi. Padahal ketika di dunia amalnya tidak seberapa. Ini disebabkan karena akhlaknya yang baik.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam ditanya mengenai seorang wanita yang terus berpuasa pada siang hari dan terus melaksanakan sholat pada malam hari dan banyak berinfak dan bersedekah. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya bagaimana akhlak wanita ini ? maka orang-orang itu mengatakan bahwasanya setiap kali dari berbicara pasti akan menyakiti orang lain. Dan orang-orang senantiasa menghindar darinya. Dia senantiasa meresahkan keluarga dan orang-orang di kampungnya, disebabkan akhlaknya yang buruk. Maka Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda bahwasanya wanita ini adalah ahli neraka.

Kemudian beliau ditanya lagi mengenai seorang wanita yang dia hanya melaksanakan perintah-perintah yang diwajibkan saja, yang difardhukan saja, dan tidak terlalu banyak bersedekah. Sekali-kali dia kadang bersedekah satu butir kurma. Kadang-kadang dia memberikan sedikit makanan kepada orang lain. ini saja yang dia kerjakan. Beliau SAW bertanya Bagaimana mengenai akhlaknya ? mereka berkata bahwasanya dia adalah seorang yang memiliki akhlak baik. Setiap orang yang dekat dengannya, maka orang-orang itu akan menjadi senang. Siapa saja yang mendengarkan perkataannya, orang-orang pun menjadi senang. Dia pernah tidak menyakiti orang lain. Maka beliau saw bersabda wanita ini adalah Ahli Surga.

Hadirin yang mulia,

Bagaimana hati kita ini bersih dari kebencian dengan siapapun. Kita buat akhlak kita ini sebaik mungkin. Siapa saja yang berbuat salah dengan kita, maka kita Maafkan mereka. Untuk apa kita buat semua ini, supaya Allah subhanahuwata’ala Ridha kepada kita. Kita melakukan ini tidak untuk menyenangkan siapapun kecuali untuk mendapatkan Ridho Allah swt. Hanya Ridho Allah Subhanahu ta’ala saja. Kita ingin membuat Allah subhana wa taala Ridho dan senang kepada kita. Murni hanya untuk Allah subhana wa taala saja.

Kisah Umar RA dan Abu Bakar RA : Amalan Khidmat

Di masa kekhalifahan Sayyidina Abubakar Shiddiq RA, beliau memiliki daftar nama orang-orang yang berhak untuk mendapat bantuan. Beliau senantiasa memerintahkan orang-orang untuk menyalurkan bantuan tersebut kepada mereka. Jadi untuk setiap nama yang ada di daftar itu, ada satu orang yang ditetapkan untuk selalu mendapatkan bantuan. Suatu ketika Syaidina Umar RA melihat daftar nama yang dimiliki oleh Syaidina Abu Bakar RA. Maka dari setiap nama-nama tersebut sudah ada orang-orang yang ditentukan bantuannya. Akan tetapi beliau temukan ada satu nama orang tua, nenek nenek, yang sudah tua, tapi tidak ada orang yang ditentukan untuk menyampaikan bantuan kepada nenek tersebut. Maka Syaidina Umar RA  mengatakan kepada dirinya bahwasanya saya akan mengambil tanggung jawab tersebut untuk berkhidmat kepada orang tua ini.

Maka pagi-pagi hari Umar RA mendatangi rumah orang tua tersebut dengan niat untuk menyempurnakan segala keperluan keperluannya. Namun didapati seseorang telah mengisikan wajannya dengan air. Kemudian membersihkan rumahnya. Lalu nenek-nenek yang sudah tua dan uzur tersebut ketika sampai di sana mendapati bahwasanya airnya sudah diisi. Kemudian rumahnya sudah dibersihkan. Segala keperluan sudah siap. Semuanya sudah tersedia. Umar RA bertanya kepada nenek tersebut ini siapa yang mengerjakan ini semua ? maka nenek tadi mengatakan saya tidak tahu. Setiap malam orang itu datang dan menyelesaikan semua pekerjaannya. Kemudian dia pergi begitu saja setiap malam. Seperti itu dia melakukannya.

Kemudian pada hari berikutnya Umar RA mengatakan kali ini saya akan pergi ke rumah nenek tersebut sebelum subuh. keesokan harinya sampai di rumah nenek tersebut semuanya sudah selesai, sudah sempurna. Semua pekerjaan-pekerjaan sudah diselesaikan di rumah tersebut. Ini semakin membuat Umar radhiyallahu penasaran. Siapa Orang ini ? maka keesokan harinya beliau berniat untuk datang lebih awal. Keesokan harinya setelah salat Isya Umar RA langsung menuju ke rumah nenek tadi. Beliaupun bersembunyi di satu tempat yang dekat dengan rumah nenek tersebut. Kemudian ketika setengah malam berlalu, maka terdengarlah suara langkah kaki orang yang datang. Suara itu pun semakin mendekat, semakin mendekat. Kemudian setelah mendekat dan diperhatikan oleh Syaidina Umar RA maka diketahuilah bahwa orang itu adalah Abubakar RA. Umar RA mengatakan :

“wahai Abu Bakar Apakah engkau yang berkhidmat kepada orang tua ini ? kamu yang membawakan air untuknya setiap hari ? kamu yang menyapu rumahnya setiap hari ? kamu yang setiap hari membersihkan tandasnya ?”

Abu bakar RA pun mengatakan :

“Betul wahai Umar, saya yang mengerjakannya.”

Kemudian Syaidina Umar RA bertanya Kenapa kamu tidak mengenakan sendal ? Abu Bakar RA berkata :

“Sendal tidak dikenakan karena ketika saya melewati lorong-lorong yang sempit, apabila seorang lewat dengan sendal seperti ini akan menimbulkan suara dan mengganggu orang-orang yang sedang tidur. Saya berusaha supaya jangan ada orang yang mengetahui amal saya ini. Saya ingin khikmat ini hanya diketahui oleh Allah Subhanahu ta’ala saja.

Hadirin yang mulia,

Hendaknya setiap kebaikan yang kita kerjakan kerjakan hanya untuk Allah saja. Jangan ada keinginan sekecil apapun didalam hati kita, supaya amal kita ini dilihat orang lain. Supaya orang lain memuji Amalan kita. Jangan ada keinginan sedikitpun untuk mendapatkan ucapan jazakallah sekalipun kepada kita. Ini karena amal saya ini murni hanya untuk Allah saja. Kita tidak menginginkan ucapan terima kasih dari siapapun, dan tidak mengharapkan untuk mendapatkan doa dari siapapun. Ini murni hanya untuk Allah saja.

Kisah Aisyah R.ha dan Doa seorang Fakir Miskin

Setiap ada peminta-minta yang datang di pintu Sayyidah Aisyah radhiallahu anha, maka beliau tidak pernah membiarkan peminta-minta di kembali dengan tangan kosong. Terkadang beliau memerintahkan pembantunya untuk memberi kepada peminta-minta tersebut. Kemudian Aisyah RA telah sampaikan agar pembantunya mendengarkan baik-baik Doa apa saja yang dia berikan untuk saya. Ini karena kebiasaan orang-orang fakir ketika mereka meminta-minta lalu ada orang baik yang memberikan uang kepadaa mereka, maka dia pun akan memberikan doa kepada orang tersebut. Semoga Allah Swt mengantarkanmu untuk beribadah Haji. Semoga Allah Swt menyampaikanmu ke Mekah dan Madinah. Dan doa lain sebagainya. Lalu pembantu beliau ini kembali dan mengatakan kepada Sayyidah Aisyah R.ha bahwasanya orang fakir tadi telah mendoakan ini dan itu, untuk engkau. Maka Aisyah R.ha pun berdoa kepada Allah Subhanahu ta’ala dengan doa yang sama seperti yang diberikan orang fakir tadi. Semua doa yang Beliau ucapkan saya hanya mau balasan dari Allah swt saja asbab doa orang fakir itu. Sehingga  saya telah balas dengan doa yang sama.

Bagaimana sedekah kita ini hanya murni untuk Allah swt saja, maka kita belajar untuk beramal hanya kepada Allah swt saja. Dalam setiap amal yang ketika dikerjakan hanya untuk Allah saja, akan dirahmati Allah swt.

Seluruh manusia yang bertebaran dimuka bumi dari empat penjuru, ini semua adalah makhluk Allah swt. Mereka keluarga Allah swt. Siapa saja yang mengasihi dan menyayangi keluarga Allah swt, Maka Allah swt akan sayang kepadanya. Bagaimana hari ini seluruh manusia yang berjumlah 7.000.000.000 (7 Milyar) manusia yang ada di seluruh dunia ini, supaya semuanya ini bisa menuju kembali kepada Allah swt.

Untuk perkara ini, kita harus ada risau, senantiasa dalam kegelisahan seperti ini. Umar RA senantiasa dalam keadaan risau dan gelisah. Ketika terjadi banjir di suatu tempat Sayyidina Umar RA memerintahkan semua orang supaya berusaha sekuat tenaga jangan sampai ada satu orangpun yang tenggelam. Kemudian setelah banjir ini reda, maka penanggungjawab di daerah tersebut mengirim utusan kepada Syaidina Umar RA bahwasanya Allah swt telah menyelamatkan kita semua. Semua penduduk sini tidak ada satu orangpun yang meninggal tenggelam. Tidak ada satu korban jiwa pun kecuali seekor anjing yang tidak selamat. Anjing itu telah terbawa arus air dan tenggelam mati. Maka mendengar hal tersebut Syaidina Umar RA pun Menangis. Beliau mengatakan pada diri sendiri :

“Wahai Umar jawaban apa yang akan kamu berikan di hadapan Allah nanti pada hari kiamat bahwasanya seekor anjing yang ada di dalam kekuasaanmu, di wilayah kekuasaan mu mati tenggelam. Jawaban apa yang akan kamu berikan di hadapan Allah swt.”

Hadirin yang mulia,

Bagaimana kita datangkan rasa sayang kepada semua manusia. Beliau ini adalah syaidina Umar RA yang telah berusaha sekuat tenaganya tetapi dengan itu semua beliau pun masih menangis dan menyesal. Perasaan tidak pernah merasa tenang atau aman inilah yang ada dalam diri Umar RA. Ketika beliau RA diserang oleh seseorang dan ditusuk perutnya. Kemudian pisau yang tertusuk di perutnya tadi sudah dikeluarkan Kemudian beliau meletakkan kepalanya di tanah. Darah mengalir dari tubuh beliau dan air mata pun mengalir dari mata beliau. Sambil menangis Beliau mengatakan kepada dirinya sendiri :

“Wahai Umar amal apa yang akan kamu bawa di hadapan Allah swt, sedangkan kamu kembali kepadaNya dengan tangan kosong.”

Sambil menangis seperti itu Umar RA merasa tidak aman atas imannya. Ketika itu ada Utsman RA dan ali RA, dan sayyidina Hasan dan Husain, mereka semuanya menghibur beliau. Mereka berkata :

“Wahai Umar jangan kau berputus asa seperti itu, Kamu telah berbuat banyak kebaikan-kebaikan, dan kamu telah banyak berbuat ini dan itu. pasti Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan balasan kebaikan untuk engkau.”

Hasan dan Husain mengatakan :

“wahai Umar jangan bersedih Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan kebaikan yang banyak kepadamu.”

Beliaupun berkata kepada keduanya :

“Wahai cucu Rasulullah Saw Apakah kalian mampu mengatakan hal seperti ini nanti di hadapan Allah.”

Mereka pun mengatakan bahwasanya kami mendengar dari Kakek kami bahwasanya Umar ini adalah Ahli Surga. Kemudian anak Sayyidina Umar RA mengangkat kepala ayahnya dan meletakkan di atas pahanya. Lalu Umar RA melarangnya :

“Biarkan kepalaku ini diletakkan di atas tanah. mungkin dengan seperti ini Allah swt akan kasihan kepadaku.”

Hadirin yang mulia,

Ini adalah orang yang telah berbuat segala-galanya dan dia masih menyesali atas segala yang pernah dia lakukan. Kemudian bagaimana kita saat ini, kita masih bisa duduk dengan tenang tenang saja. Kalau orang seperti Umar RA saja sampai keadaannya seperti itu, dia masih terus merisaukan keselamatannya. Maka bagaimana nasibnya hari ini tujuh miliar manusia yang ada di atas muka bumi ini.

hadirin yang mulia,

Berapa banyak orang-orang kehilangan jalan-jalan kebenaran semua menuju ke jalan-jalan yang salah. Maka tanggungjawab kita saat ini adalah mendatangi mereka satu persatu, menarik tangan mereka untuk kembali kepada Jalan Kebenaran. Ini adalah kerja setiap orang yang ada dalam umat ini, supaya datang kepada mereka semuanya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah meletakkan tanggung jawab ini di setiap pundak-pundak kita yang hadir disini. Pergi ke dunia yang paling ujung, ssekalipun kalau di sana ada orang-orang yang meninggalkan perintah Allah melanggar perintah Allah dan  meninggalkan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ini adalah tanggung jawab kita. umat Islam yang ada di Karachi ini harus datang kepada mereka. Kita datang kepada mereka, menjadikan mereka orang-orang yang menyempurnakan perintah Allah dan menghidupkan sunnah Rasulullah hidup sesuai cara yang disebut dicontohkan oleh Baginda Nabi Shalallahu Alaihisalam. Ini tanggung jawab kita. Ini kerja kita, ini tanggung jawab kita, Allah Subhanahu ta’ala telah kirim kita ke atas muka bumi untuk buat kerja ini. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memberikan kepada kita semua satu karunia yang sangat besar yakni usaha dakwah, yang mana Ini adalah satu kerja dan satu usaha untuk menyelamatkan manusia dari kesesatan. Satu usaha yang akan menyelamatkan manusia dari kehancuran.

Maka hanya ada satu jalan saja, kita bergerak keliling seluruh dunia dengan diri dan harta kita. Kita tunjukkan kepada manusia jalan-jalan yang benar. Untuk perkara ini walaupun kita harus pergi ke hutan-hutan, di Afrika sana, maka kita siap untuk mati di sana. Walaupun harus pergi ke negara-negara di Eropa sana, kita pun akan berangkat kesana. Berapa banyak negara-negara Islam di dalamnya, orang-orang mengucapkan kalimah, mereka juga orang-orang beriman, tapi mereka telah kehilangan Jalan Kebenaran.

Karguzari Jemaah gerak ke Nairobi

Beberapa hari yang lalu ketika kita mendengar karguzari dari Jamaah yang kembali dari Nairobi. Jemaah tujuh bulan dan 1 tahun. Mereka memberikan karguzari bahwasanya tempat-tempat dan kampung-kampung yang mereka datangi di sana, tidak ada tempat yang bisa mereka untuk bermalam di sana. Orang-orang di sana tidak punya rumah. Mereka istirahat dibawah pohon-pohonan. Kemudian hanya memiliki sehelai pakaian untuk dipakai. Bahkan ada yang tidak punya pakaian, tidak punya kain, Sehingga mereka menutupi tubuh mereka ini dengan daun-daunan. Masih banyak orang seperti ini di sana. Mereka adalah orang-orang Islam, tapi masjid tidak ada. Maka kita datang kepada orang-orang seperti ini, bujuk rayu mereka, supaya mereka mau menyempurnakan perintah Allah swt.

Beberapa tahun yang lalu ketika ada Jemaah dari Zambia. Ketika itu kerja dibuat di lapangan sebuah Madrasah. Ada satu masjid di sana, kemudian kami pergi ke masjid untuk shalat. Ketika itu shalat subuh, kami datang setelah shalat dimulai beberapa saat. Waktu itu ada saya dan Bhay Sabir dan beberapa teman-teman lainnya. Begitu Ajib Suara Bacaan Imam yang memimpin sholat berjamaah, sehingga bacaan al-qurannya membuat menangis seluruh jemaah. Setelah salam saya pun berdiri ingin melihat siapa imamnya, ternyata seseorang yang memiliki rupa sebagaimana saya ini. Nabil Al Habsyi namanya yang ternyata dia ini adalah orang yang baru masuk Islam. Seorang mualaf Afrika.

Asbab usaha ini banyak Madrasah-madrasah di Afrika sana, anak-anak yang belajar di sana, belajar agama di Madrasah. Berapa banyak orang-orang tua kita yang orang tua mereka yang belum masuk Islam.

ini adalah keberkahan usaha tabligh yang tadinya orang-orang yang telah menghancurkan kehidupannya sekarang mereka bisa kembali ke jalan ini. Di hari natal yang lalu ketika itu sedang ada peringatan di cape town. maka di satu lapangan yang luas yang mana tadinya sebelum mereka memeluk Islam, ketika malam-malam Natal seperti itu mereka berbuat segala macam kekufuran dan kemaksiatan. Asbab keberkahan usaha yang mulia ini, Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengangkat mereka dari kehidupan seperti  itu kepada satu kehidupan yang sangat suci dan bersih.

Lalu tanggal 30-31 Desember kami sampai disana. Ketika itu bertepatan dengan tahun baru. maka di malam tahun baru segala kemaksiatan akan meningkat dari hari-hari sebelumnya. Segala kemaksiatan terjadi di sepanjang malam tahun baru itu sampai pagi. Kemudian keesokan harinya ada seorang teman orang kami kecelakaan maka saya datang untuk menjenguknya di rumah sakit. Satu rumah sakit itu dipenuhi dengan orang yang luka-luka semua. Saya tanya kepada satu orang dokter, ini ada apa rumah sakit ini  penuh sekali dengan orang sakit. Maka Dokter itu menjawab bahwasanya ini adalah musim kecelakaan. Musim kecelakaan ini terjadi sepanjang tahun. Kecelakaan yang terjadi dalam sepanjang tahun itu  yang paling banyak adalah pada malam terakhir ini di tahun baru. Ini karena orang berkendaraan dalam keadaan mabuk.

Kemudian disisi yang lain ada markas disana sedang diadakan pembicaraan mengenai iman dan yakin. Di sebelahnya lagi ada kumpulan Majelis Ulama. Maka apabila usaha agama ini wujud, orang-orang yang tadinya hidup dalam kekufuran dan segala macam kemaksiatan akan berbondong-bondong masuk ke dalam agama Islam. Kini mereka menjadi orang-orang yang buat usaha agama. Bagaimana kira-kira apakah ada jalan yang lain selain usaha yang mulia ini untuk bisa menunjukkan perubahan dalam kehidupan manusia. Seseorang yang ingin keluar di jalan Allah swt membutuhkan Taufik untuk bisa keluar 4 bulan, 40 hari, dijalan Allah swt. Dia akan mendapat mendapatkan satu kerisauan kerisauan bagaimana untuk membawa seluruh umat manusia dari segala fitnah fitnah yang ada pada mereka saat ini.

Agama ini bukan tersebar dengan uang tapi dengan mujahadah  merekalah yang telah menyebarkan agama ini. Merek hanya makan satu butir kurma setiap harinya. Keluar di jalan Allah SWT dalam keadaan seperti ini. Jangan pernah melihat kepada kemampuan kita, jangan pernah melihat kepada kantong kita, tapi yakin kepada Dzat Allah swt. Satu Dzat yang telah berjanji Siapa yang menolong Agamaku aku pasti akan menolongnya. Maka kita niatkan sambil melihat hazanah Allah subhanahu wa ta’ala yang maha luas. Tidak ada kekurangan sedikitpun dalam Khazanah Allah, dan Khazanah nya senantiasa terbuka. Maka untuk orang-orang yang sudah pernah empat bulan dan 2 tahun ini, dia sudah buat 40 hari tiap tahun, dan dia menyempurnakan kerja. Maka orang-orang seperti ini berdiri di tengah-tengah majmaah ini sambil Bersandar kepada kekuatan Allah subhanahuwata’ala. Katakan bahwasanya saya siap untuk keluar tujuh bulan atau satu tahun. Sekarang ini adalah bulan Januari kemudian Februari dan Maret ada waktu tiga bulan untuk kita buat persiapan. Di bulan maret nanti akan ada waktu untuk kita buat persiapan menyiapkan segalanya. Maka kita niatkan dari sekarang, catatkan nama kita, sambil bertawakal kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, dengan yakin kepada Dzat Allah subhana wa taala, dengan janji Allah subhana wa taala. Kita berdiri di tengah-tengah Majma yang besar ini dan yakin bahwasanya Allah subhana wa taala yang akan mengantarkan kita, mengeluarkan kita. Dengan yakin seperti ini Allah swt melihat daripada niat-niat kita. jika niat kita kuat dan sungguh-sungguh pasti Allah swt mampu berkuasa mengeluarkan kita dalam keadaan apapun. silahkan berdiri untuk keluar tujuh bulan atau satu tahun keluar di jalan Allah swt.

Blog di WordPress.com.