Buyaathaillah's Blog

Mudzakaroh Akhlaq

Akhlaq

 

Apa itu Akhlaq ?

 

Akhlaq ini adalah perkara penting karena kalaukita tidak menyadari betapa pentingnya akhlaq ini akan menyebabkan kita terpeleset dalam kehidupan dunia dan akhirat.

 

Ini karena asbab akhlaq seorang pelacur bisa masuk surga dan asbab akhlaq pula seorang ahli ibadah bisa terjerumus kedalam neraka.

 

  1. Kisah Pelacur memberi minum seekor anjing
  2. Kisah seorang Ahli Ibadah sibuk ibadah tapi membiarkan kucingnya kelaparan.

Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.

Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat yang ukurannya diambil dari Al Qur’an, Al Hadis, dan kehidupan sahabat RA. Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku atau prilaku yang berulang-ulang.

Nabi saw bersabda mahfum : “Sesungguhnya ku diutus Allah swt untuk menyempurnakan Akhlaq manusia” (Al Hadits)

 

Rasulullah SAW bersabda : “Seseorang dengan akhlaq yang baik melampaui seseorang yang shalat tahajjud dan berpuasa seumur hidupnya.” (Mahfum)

 

Kenapa? karena Akhlaq ini jarang yang mau mengamalkannya.

 

Nabi saw bersabda mahfum : “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

 

Hari dari kita telah hilang rasa empati dan rasa merasa susah ketika melihat saudaranya susah. Contoh ada kecelekaan di jalan hari yang naik mobil nyelonong aja tidak ada kepikiran berhenti membantu.

 

Mahfum Hadits : “Kalian ini orang beriman itu seperti satu tubuh, jika yang satu sakit maka yang lain akan merasakan.”

 

Kayak sakit gigi maka seluruh tubuh akan merasakan. Kemana rasa itu pergi hari ini dalam diri kita.

 

Gak usah jauh-jauh kita mencari, lihat kehidupan kita dalam bertetangga. Tetangga kita belum makan tidak ada kita ingin berbagi. Padahal dalam islam kalau asap masakan kita tercium oleh tetangga kita yang belum makan wajib kita kasih, dosa kalau tidak. Sahabat RA menyembelih kambingnya untuk dimasak. Maka bagian terbaik dari kambing ini adalah kepalanya maka bagian yang terbaik ini dia berikan kepada tetangganya. Hari kita kalau makan kita kasih teman kita ini tapi kita belum mampu memberikan makanan yang paling kita sukai untuk menyenangkannya. Sahabat ketika memberi untuk tetangganya asbab akhlaq yang sempurna dikalangan sahabat, sehingga tetangga yang dapat kepala kambing tadi ingin menyenangkan tetangga sebelahnya sehingga kepala kambing tadi diberikan kepada tetangganya tanpa dia menyicipinya terlebih dahulu. Setelah diberikan tetangga yang menrima juga berpikiran yang sama akhirnya itu kepala lambing berputar di 7 rumah tetangga sampai akhirnya kembali kepada yang membuat. Ajiib inilah akhlaq sahabat.

 

Hadits Nabi saw (mahfum) : “Tidak sempurna iman kalian sebelum kalian mencintai saudara kalian sebagaimana kalian mencintai diri sendiri.”

 

Dulu di mesjid nawawi ini sering ditawarkan tamu-tamu Nabi saw yang mau belajar agama untuk dijamu. Maka para sahabat RA selalu berebutan mengambil keutamaan menjamu tamu. Ali RA kalau rumahnya tidak kedatangan tamu dalam 3 hari maka dia akan berkabung, sedih luar biasa. Salah seorang sahabat mendapatkan kesempatan menjamu tamu Nabi SAW. Maka dia bawa tamu Nabi saw pulang kerumahnya. Setelah sampai di rumah dia tanya kepada istrinya apakah ada makanan untuk disajikan kepada Tamu Nabi saw tersebut. Maka istrinya bilang makanan tinggal buat anak-anak. Maka si sahabat tersebut bilang ke istrinya kamu tiduran cepat anak kita, lalu matikan lilin, sajikan makanan yang untuk anak kita kepada tamu Nabi saw. Apa yang terjadi setelah lilin dimatikan ini sahabat pura-pura ikut makan sementara semua makanan diberikan kepada tamu Nabi saw. Allahu Akbar inilah akhlaq orang-orang yang dikatakan Nabi saw seperti bintang di langit. Asbab perbuatan ini keesokan harinya Nabi saw memanggil sahabat tersebut karena asbab pengorbanan dia turun ayat yang menjelaskan tentang perbuatan sahabat tersebut.

 

Bagaimana kita hari ini ? yang kebanyakan kita malah misalnya ada makanan nih kita kasih ke anak kita apa yang kita bilang, “Nih makan jangan diliat orang umpetin biar gak ketauan.” Akhirnya anak kita jadi orang yang pelit gara-gara cara kita yang salah dalam mendidik anak.

 

Akhlaq itu ada 3 :

 

  1. Akhlaq kepada Allah swt
  2. Akhlaq kepada Manusia
  3. Akhlaq kepada Mahluk Allah swt (Hewan, Tumbuhan, dan Jin)

 

Akhlaq kepada Allah swt

 

Hari ini kalau kita lihat seorang anak yang dirawat dan diasuh dari kecil orang tuanya, disayangi, diberikan pakaian, makanan, disekolahkan, kalau susah dibantu, namun balasan yang diberikan oleh si anak kepada orang tuanya malah sebaliknya anaknya berlaku kasar kepada orang tuanya, tidak mau mendengarkan nasehat orang tuanya, malah melawan kepada orang tuanya. Anak seperti ini kita namakan apa ? DURHAKA.

 

Begitu pula kita hari ini, lihat berapa banyak nikmat yang sudah Allah swt berikan kepada kita. Dari kecil hingga kini.

 

  1. Nikmat matahari agar kita bisa melihat dan bekerja gratis dari kita lahir ada gak tagihan dikasih ke kita ? kalau hari kita sebulan memakai listrik buat penerangan berapa bayarnya tiap bulan ?

 

  1. Oksigen dari kita lahir sudah Allah swt sediakan gak perlu nyari kayak kalo lagi sakit di rumah sakit, berapa harga oksigen di rumah sakit per tabungnya ?

 

  1. Nikmat Siang dan Malam agar kita siang bisa bekerja dan malam bisa istirahat.

 

  1. Nikmat tanah dan laut yang daripada keluar berbagai macam jenis buah dan makanan untuk manusia.

 

  1. Nikmat kesehatan bisa melihat, bisa bernafas, bisa bergerak.

 

Ini semua nikmat yang Alla swt berikan kepada kita, masih banyak lagi tidak terhitung.

 

Allah swt berfirman :

 

“Fabi ayyiala’i robbikuma tukadziban” : Nikmat mana lagi yang kalian mau dustakan ? Nikmat mana lagi yang kalian tidak mau akui / pungkiri ?

 

Sampai sampai Allah swt bilang kalau kalian mau menghitung berapa banyak nikmat yang aku berikan kepada kalian apa kata Allah swt : “La Tuhsuha” kalian tidak akan mampu.

 

Namun lihat kita hari ini bagaimana kita berakhlaq kepada Allah swt ? Sudah sedemikian banyak nikmat yang Allah swt kasih ada gak kita bersyukur kepada Allah swt ? justru umumnya sikap yang kita perlihatkan kepada Allah swt kedurhakaan, secara terang-terangan menentang Allah swt. Yang paling nampak adalah ketika Allah swt panggil kita secara terang-terangan kita mengacuhkan panggilan Allah swt, yaitu adzan dan sholat. Berapa banyak hari kita lihat dijalan mobil yang dibelakangnya ada tulisan I Love Allah swt tetapi tatkala adzan memanggil mobil tetep jalan terus gak berhenti di mesjid.

 

Maka kata Ulama Akhlaq yang paling utama kepada Allah swt adalah bentuknya KETAATAN. Sebagaimana seorang anak yang tidak tahu diuntung melawan kepada orang tuanya kita anggap Durhaka. Begitupula ketika kita tidak mau taat kepada Allah swt inipun juga dinamakan Durhaka kepada Allah swt.

3 ujian ketaatan :

  1. Berdasarkan Kedudukan : Malaikat sujud kepada Adam atas perintah Allah swt kecuali Iblis. Iblis tergelincir karena merasa lebih baik dari adam. Iblis salah tawajjuh dia tawajjuh ke Adam AS sehingga melihat kekurangan adam AS bukan Tawajjuh kepada Allah swt.
  2. Berdasarkan keinginan : Ketika perjanjian Hudaibiyah para Sahabat RA sudah siap melaksanakan umroh menghadapi segala konsekwensi termasuk siap perang. Namun perjanjian hudaibiyah di setujui berat sebelah, remuk hati sahabat tapi tetap taat. Sahabat ingin pergi tp dilarang, keinginan berhadapan dng ketaatan sahabat dahulukan ketaatan. Ujian meninggalkan yang haram bagi orang beriman itu mudah tapi ujian meninggalkan yang halal itu sulit. Umroh itu ibadah yg mulia tp ditinggalkan dengan perjanjian berat sebelah. Inilah ujian ketaatan berdasarkan keinginan
  3. Berdasarkan kebiasaan : Ketika wahyu merubah arah kiblat terjadi dalam shalat semua sahabat yg imannya kuat langsung berbelok dr masjidil aqsa ke masjidil haram. Namun yg imannya lemah dia menunda2 tidak mau merubah arah kiblat. Inilah ujian ketaatan berdasarkan kebiasaan

Maka kita dalam mencapai ketaatan para sahabat RA sehingga Allah swt puji mereka dalam Al Quran asbab sikap mereka yang sami’na wa Atho’na, kami dengar kami taat.

Akhlaq yang paling utama kepada Allah swt yang berikutnya adalah Sifat Malu.

 

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Imran bin Hushain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

“Sesungguhnya malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan

Beliau juga bersabda : “Malu itu semuanya baik.”

Beliau bersabda :

 

“Malulah kalian kepada Allah dengan malu yang sebenar-benarnya” Para sahabat berkata; “Sungguh kami malu (kepada-Nya) wahai Rasulullah” Beliau bersabda; “Bukan itu, orang yang malu kepada Allah dengan sebenarnya hendaknya menjaga kepala dan yang berada di sekitar kepala; menjaga perut dan apa saja yang masuk ke perut; menjaga kemaluan, dua tangan, dan dua kaki. Dan hendaklah ia mengingat mati dan kehancuran. Barangsiapa yang menginginkan akhirat, niscaya ia meninggalkan perhiasan hidup di dunia dan lebih mementingkan akhirat dari pada dunia. Barangsiapa yang melakukan hal tersebut, maka sungguh ia telah malu kepada Allah dengan sebenarnya.”

 

“Barangsiapa yang malu kepada Allah, Allah pun malu kepadanya.

Malunya Allah kepada hamba adalah malu bila hambanya berdoa dan memohon kepada-Nya untuk tidak mengabulkannya, dan malu untuk mengadzab hambanya apabia hamba tersebut berbuat maksiat kepadanya.

Orang yang masih memiliki rasa malu kepada sesama pastinya ia akan menjauhkan diri dari akhlak dan perilaku yang tercela, menjauhkan diri dari berkata kotor, tidak bangga dengan perbuatan maksiat dan sebagainya, malu bila menampakkan aibnya kepada orang lain dan menghindarkan diri dari akhlak yang tercela. Benarlah sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam yang mengatakan;

“Bila engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu.” (HR. Tirmidzi)

Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalau engkau tidak bisa melihat-Nya maka sesungguhnya Ia melihat-Mu.

Ustman RA memberi contoh bagaimana membawa malu kedalam kehidupan sehari-hari. Utsman RA dikalangan sahabat dikenal paling tinggi sifat malunya. Saking tingginya untuk mandi utsman selalu mandi dengan sarung karena malu dilihat oleh Allah swt dan malaikat. Selalu merasa dilihat Allah swt inilah inti dari sifat malu.

Ibnu Abbas berkata : “Iman dan malu adalah satu kesatuan. Jika malu telah lepas maka akan diikuti iman.

“Mulailah tanamkan dalam diri kita Malu kepada Allah swt sudah sedemikian banyak kebaikan yang Allah swt kasih kepada kita masih aja kita gak malu untuk berbuat dosa dan tidak mau taat kepadaNya”

 

Akhlaq kepada Allah swt :

 

  1. Ketaatan
  2. Sifat Malu

 

Akhlaq kepada Manusia

 

Akhlaq manusia ini ada 3 :

 

  1. Akhlaqul Hasanah : Kebaikan dibalas dengan kebaikan yang setimpal
  2. Akhlaqul Karimah : kebaikan dibalas lebih baik lagi
  3. Akhlaqul Azimah : keburukan dibalas dengan kebaikan

 

Setiap dari kita mengidamkan masuk Surga. Nabi saw mahfumkan dalam hadits ada 4 akhlaq penghuni surga :

 

  1. Membalas keburukan dengan kebaikan
  2. Memberi kepada yang pelit kepada kita
  3. Menyambung sillaturahmi
  4. Bersabar ketika mampu membalas

 

Inilah Akhlaqul Azimah, inilah Akhlaq Nabi saw. Inilah Akhlaq yang harus kita ikuti. Allah swt firmankan sudah ada suri tauladan yang baik dalam diri nabi untuk di ikuti. Kalau cinta Allah swt ikuti nabi saw maka Allah swt akan cinta kepada kamu dan akan ampuni dosa-dosa kamu.

 

Ada 2 ciri-ciri akhlaq azimah :

 

  1. Membalas keburukan dengan kebaikan
  2. Mengorbankan kesenangan dia untuk menyenangkan orang lain.

 

Kisah Nabi saw dan Orang Buta. Kisah seorang anak yang suka menyakiti nabi saw tetapi ketika sakit di kunjungi oleh Nabi saw. Kisah wahsyi masuk islam.

 

Kisah sahabat :

 

Sahabat mau meninggal saja masih memikirkan orang lain, dia memberikan minumnya kepada yang lain.

 

Inilah Akhlaq Nabi saw dan para sahabat RA. Dalam beragama kita dalam mengamalkan agama maka kita juga harus melihat para sahabat sebagai murid langsung dari Nabi saw dan orang-orang yang sudah mendapatkan Ridho Allah swt. Sehingga tidak lagi orang yang bilamg itu kan Nabi kita hanya manusia biasa, tidak seperti itu, lihatlah sahabat manusia biasa seperti kita.

 

Seorang ulama lagi dipijit oleh seseorang. Maka ulama ini katakan apa yang kamu lakukan. Orang tersebut menjawab saya ingin berkhidmat kepada ulama. Maka ulama itu katakan kalau kamu mau mendapatkan keutamaan atau fadhilah kamu cari orang yang kamu benci atau musuh kamu, maka kamu pijit dia maka kamu akan mendapatkan keutamaan di sisi Allah swt.

 

Akhlaq kepada Mahluk Allah swt

 

Kok ada yang yah Akhlaq kepada mahluk Allah swt selain manusia. Hebat yah islam sampai segitunya diatur dalam agama kita. Dalam beradab kita ketika buang air kecil diperintahkan untuk tidak buang air di tempat yang banyak binatangnya karena akan mengganggu. Ketika kita baca quran lalu ada ular tidak boleh dibunuh karena adakemungkinan itu jin sedang mendengarkan al quran maka usir aja gak papa. Inilah adab atau akhlaq yang Allah swt ajarkan kepada kita. Bahkan Nabi saw agar tidak mengganngu kucing yang tidur diatas sorbannya, maka dia gunting sorbannya agar tidak mengganggu si kucing yang tidur.

 

Islam itu adalah Akhlaq

 

Islam itu adalah Akhlaq. Asbab akhlaq Nabi saw musuh bisa menjadi sahabat, kalau kita ini hari ini sahabat menjadi musuh gara2 apa ? warisan, bisnis, rebutan cewe. Bahkan mengatur akhlaq kita dalam bermuamalah dan bermuasyarah. Akhalq dalam perdagangan dan Akhlaq dalam berhubungan manusia. Hari ini kenapa orang kafir tidak mau masuk islam asbab akhlaq orang islam yang buruk.

 

Nabi saw katakan orang islam itu adalah orang yang orang lain terjaga dari keburukan lidah dan tangannya. Salah satu dosa yang paling banyak diperbuat adalah datang dari lidah. Nabi saw sampai bilang dengan memegang lidahnya, jaga lidah kalian dari menyakiti orang lain.

 

Jangan sampai kita jadi orang yang muflis, bangkrut di akherat. Asbab suka ghibah dan menyakiti orang lain semua pahala kita ilang malah dapet transfer dosa.

 

Fadhilah / Keuntungan ( Hadits Mahfum ) :

  1. Barang siapa yang membuka aib saudaranya, maka Allah akan membuka aibnya, sehingga dia malu untuk pulang kerumahnya sendiri. Barangsiapa menutupi aib saudaranya maka Allah akan menutupi aibnya dunia dan akherat, bahkan malaikatpun tidak akan bisa membaca aib atau dosa yang telah Allah tutupi dari catatan amalnya.
  2. Barang siapa memenuhi hajat saudaranya maka Allah akan memberinya 73 Rahmat dari KhazanahNya. 1 Rahmat dapat menyelesaikan seluruh masalahnya di dunia, dan 72 lagi Allah simpan di akherat.
  3. Orang yang paling bangkrut diakherat adalah orang yang membawa pahala sebesar gunung namun karena dia sering menyakiti orang maka pahalanya habis bahkan dia harus menanggung dosa orang lain.
  4. Barangsiapa memenuhi hajat saudaranya maka ini lebih baik daripada 60 tahun Itikaf. 1 hari Itikaf Allah jauhkan kita dari Neraka sejauh 3 parit. 1 parit jaraknya sejauh langit dan bumi.
  5. Dijaman sebelum Nabi SAW ada seorang pelacur yang masuk surga hanya karena mengambil air dengan susah payah untuk diberikan kepada anjing yang kehausan dengan sepatunya. Ini baru Iqrom kepada anjing bagaimana kepada manusia.

Akhlaq Penghuni Surga :

  1. Berbuat Baik kepada yang mendzolimi
  2. Menyambung sillaturahmi dengan yang memutuskan
  3. Memberi kepada yang kikir
  4. bersabar ketika mampu membalas
  5. berbuat adil ketika marah
  6. Melayani walaupun dalam keadaan tidak mampu
  7. Menyembunyikan kesusahan dari mahluk

 

  • Kisah Nabi :
  1. Suatu ketika Bilal RA masih dalam keadaan memeluk Islam, ia sedang diperintahkan oleh majikannya untuk menggiling gandum, lalu Nabi SAW lewat didepannya dan mengambil gilingan gandum dari Bilal yang seorang budak dan menyuruhnya istirahat. Bilal RA tanpa banyak tanya dia duduk istirahat dan memperhatikan Nabi SAW yang rela membantu seorang budak. Hari kedua, Nabi SAW melakukan hal yang sama, namun Bilal RA tidak bertanya apa-apa dan tidak mempedulikan Nabi SAW. Namun setelah hari ketiga Nabi SAW melakukan hal yang sama baru Bilal berani bertanya dan Nabi SAW menjelasakan tentang Islam. Karena Akhlaq Nabi SAW yang dilihatnya akhirnya Bilal RA masuk Islam.
  2. Ketika Nabi SAW ditimpuki batu oleh orang Thaif hingga nabi terluka kepalanya dan masih terus ditimpuki hinga bermil-mil jauhnya walaupun telah diluar kota Thoif sehingga Nabi pingsan. Para Malaikat turun atas perintah Allah untuk menerima perintah Nabi SAW membalas perbuatan orang Thoif dengan menghancurkannya. Tetapi apa kata Nabi SAW, “Ini bukan yang Aku mau, mereka melakukan ini karena kelemahanku dalam menyampaikan.” Lalu Nabi SAW mendoakan kebaikan bagi Rakyat Thoif agar suatu hari dapat memeluk Islam. Nabi SAW mendoakan Hidayah bagi orang yang telah mendzoliminya, dan menolak Adzab yang akan ditimpakan atas mereka.
  3. Suatu ketika Nabi SAW membagi-bagikan sedekah untuk para fakir, lalu Nabi SAW berkata kepada Umar RA, “Wahai Umar RA orang yang aku berikan sedekah tadi adalah orang yang kaya” Lalu Umar RA berkata, “Kenapa engkau berikan ya Rasullullah” Lalu Nabi SAW menjawab, “Allah tidak menyukaiku mempunyai sifat Bakhil.”

Ayat Qur’an :

“Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” ( 20 : 43-44)

“Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain…” (49: 12)

Akhlaq itu adalah mendahulukan kepentingan orang lain diatas kepentingan kita.

Nabi saw sampaikan :

  1. Islam itu adalah ketika orang lain selamat dari kejahatan lidah dan tanganmu.
  2. Iman itu adalah ketika orang lain merasa harta dan kehormatanya bisa merasa aman denganmu.
  3. Kafir itu adalah ketika kalian kembali berbunuh-bunuhan setelah islam

Ini adalah pesan Nabi saw ketika haji wada mahfum hadits.

Ada seorang ulama menyindir akhlaq ulama lain. Dia berkata bahwa ulama itu tidak punya akhlaq. Maka ketika dia mendengar dia tersinggung lalu membuat buku khusus tentang Akhlaq lalu diberikan kepada ulama yang menyindirnya tadi. Maka si ulama tadi yang menerima buku tersebut dari murid ulama yang disindir berkata, ” katakan pada dia, bahwa saya tidak mengatakan bahwa dia bukan tidak tahu akhlaq, tetapi dia tidak punya akhlaq.”

Suatu ketika Nabi Saw berkata kepada Muadz bin Jabal RA mahfum wahai muadz tahukah kamu apa yang menyebabkan rusaknya agama ? Muadz bertanya, apa itu ya rasullullah yang mampu merusak agama ? Nabi saw memegang lidahnya sendiri, sambil berkata jagalah lidahmu. Jagalah lidah karena sesungguhnya tak ada dosa yang lebih banyak dilakukan oleh Ummat ini yang menyebabkan mereka masuk kedalam neraka melebihi dosa yang disebabkan oleh lidahmu. (mahfum hadits)

Alamat Akhlaq itu ada dua :

  1. Akhlaq kepada Allah swt : Ibadah. Kisah Syukurnya Nabi saw melalui sholatnya hingga kakinya bengkak.
  2. Akhlaq kepada Mahluk : Kasih Sayang. Kisah seorang pelacur masuk surga asbab memberi minum kepada seekor anjing.

SEORANG lelaki menemui Rasulullah Saw dan bertanya,” Ya Rasulullah, apakah agama itu?” Rasulullah Saw bersabda, “Akhlak yang baik.” Kemudian ia mendatangi Nabi Saw dari sebelah kanannya dan bertanya, “Ya Rasulullah, apakah agama itu?” Nabi Saw pun bersabda, “Akhlak yang baik.”

Kemudian ia mendatangi Nabi Saw dari sebelah kirinya, “Apa agama itu?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “Akhlak yang baik.”

Kemudian ia mendatangi Nabi Saw dari belakang dan bertanya,”Apa agama itu?” Rasulullah menoleh kepadanya dan bersabda, “Belum jugakah engkau mengerti? (Agama itu akhlak yang baik). Sebagai misal, janganlah engkau marah.”(Al-Targhib wa Al-Tarhib 3: 405).

Rasulullah saw juga bersabda :

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ اْلأَخْلاَقِ

Artinya: “Sesungguhnya saya ini diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.

Kisah Akhlaq kepada Istri

Dalam kisah Rumah Tangga Sahabat Umar, diriwayatkan bahwa, ada seseorang bermaksud menghadap Umar Bin Khattab hendak mengadukan perihal perangai buruk istrinya. Sampai ke rumah yang dituju orang itu menanti Umar Ra di depan pintu. Saat itu ia mendengar istri Umar mengomeli dirinya, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa bereaksi. Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:

”Kalau keadaan Amirul mukminin saja begitu, bagaimana halnya  dengan diriku. ”

Bersamaan itu Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali. Umar memanggilnya, katanya, ”Ada keperluan penting?”.

Ia menjawab : ”Amirul mukminin, kedatanganku ini sebenarnya hendak Mengadukan perihal istriku lantaran suka memarahiku. Aku mendengar istrimu sendiri berbuat serupa, maka aku bermaksud kembali. Dalam hatiku berkata : “Kalau keadaan amirul mukminin saja diperlakukakan Istrinya seperti itu, bagaimana halnya dengan diriku. ”

Umar berkata kepadanya: ”Saudara, sesungguhnya aku rela Menanggung perlakuan sperti itu dari istriku, karena Adanya beberapa hak yang ada padanya. Istriku bertindak sebagai juru masak makananku, Ia selalu membuatkan roti untukku. Ia selalu mencucikan pakaian-pakaianku. Ia Menyusui anak-anakku, padahal semua itu bukan kewajibannya. Aku cukup tentram tidak melakukan perkara Haram lantaran pelayanan istriku. Karena itu aku menerimanya sekalipun dimarahi. ”

Kata orang itu : ”Amirul Mukminin, demikian pulakah terhadap istriku?”.

Jawab Umar : ”Ya terimalah marahnya. Karena yang dilakukan istrimu tidak akan lama, hanya sebentar saja.. ”

Nabi saw bersabda :”Orang yang terbaik diantara kalian adalah yang paling kepada istrinya.”

Nabi saw dirumah dia juga ikut membersihkan rumah, menjahit pakaian, memperbaiki sendal sendiri. Bahkan Aisyah r.ha sampaikan bahwa sebaik baiknya suami adalah Nabi saw.

Kisah Nabi Saw dengan Pengemis Yahudi Buta

Suatu hari Abu Bakar ra berkunjung ke rumah anaknya (Aisyah). Beliau bertanya kepada Aisyah:

“Anakku, adakah sunnah Rasul yang belum aku kerjakan?” . Aisyah menjawab pertanyaan ayahnya: “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah saja. Hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja“, ucap Aisyah.

“Apakah itu?” Tanya Abu Bakar. “Setiap pagi, Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana“, jawab Aisyah.

Keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya.

Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya, tiba-tiba pengemis itu marah sambil berteriak: “Siapa kamu!” Abu Bakar menjawab: “Aku orang yang biasa“. “Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku.” sahut pengemis buta itu.

Lalu pengemis itu melanjutkan bicaranya:

“Apabila ia datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu, baru setelah itu ia berikan makanan itu kepadaku.”

Abu Bakar yang mendengar jawaban orang buta itu kemudian menangis sambil berkata:

“Aku memang bukan yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad, Rasulullah saw. yang sering anda maki dan fitnah”

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar, pengemis itu pun menangis dan kemudian berkata “Benarkah demikian?”, tanya pengemis, kepalanya tertunduk dan air matanya mulai menetes.

“Selama ini aku selalu menghinanya dan memfitnahnya”, lanjutnya. Tetapi ia tidak pernah marah kepadaku, sedikitpun!”, ucap sang pengemis Yahudi sambil menangis terisak.

“Ia selalu mendatangiku, sambil menyuapiku dengan cara yang sangat lemah lembut…”  sambil menahan kesedihan… namun akhirnya dia pun menangis.

Lalu ditengah tangisannya, sang pengemis Yahudi itupun berteriak, “Ia begitu mulia !Ia begitu mulia…!” sambil mendongakkan kepalanya kearah langit biru. Kedua tangannya dibuka lebar seperti berdoa, dan kemudian kembali duduk simpuh.

Spontan, mereka berpelukan. Mereka berdua larut dalam tangisan. Tangisan kehilangan seseorang yang paling mulia sepanjang masa. Lalu sesaat mereka terdiam, kemudian pengemis Yahudi buta itu meminta kepada Abu Bakar untuk menuntunnya bersyahadat.

Ahirnya pengemis itupun bersyahadat dihadapan Abu Bakar. Jadilah pengemis itu seorang muslim yang berserah diri kepada Allah SWT.

Akhlaq para Sahabat RA

Di Perang Yarmuk, Ikrimah bin Abi Jahal berjuang untuk Islam secara total. Dia terus maju menghadapi musuh tiada gentar sedikitpun. Tercatat, sudah banyak tentara Romawi yang tewas di tangannya.

Demi memperhatikan ‘kinerja jihad’ Ikrimah yang super-berani itu, lalu Khalid bin Walid –sang panglima perang- mendekati dan mengingatkannya: “Ikrimah, janganlah nekat. Keberadaan Anda sangat dibutuhkan oleh kaum muslimin!”

“Hm…, mudah saja Anda berkata seperti itu. Anda sudah merasakan manisnya berjuang di Jalan Allah bersama Rasulullah SAW ketika saya dan bapak saya sangat keras memusuhi di medan perang. Pantaskah kini -setelah bersama Rasulullah SAW- saya malah lari dari hadangan pasukan Romawi? Oh, tidak! Biarkan saya menebus dosa-dosa saya,” kata Ikrimah dengan mantap. Lalu, tanpa ragu-ragu, iapun kembali masuk ke arena perang.

Sayang, Ikrimah akhirnya terluka parah. Ia dibaringkan berdekatan dengan Harits bin Hisyam dan Suhail bin Umair yang juga terluka parah. Akibat kehilangan banyak darah, mereka merasa sangat haus.

Ketika seorang perawat hendak memberi Ikrimah segelas air minum, tiba-tiba Harits mengeluh kehausan. Ikrimah meminta air itu untuk diberikan ke Harits saja. Namun, belum lagi bibir Harits menyentuh gelas, Suhail mengerang kehausan. Haritspun mendahulukan Suhail untuk minum. Tapi, Suhail pun tidak jadi minum dan mendahulukan Ikrimah yang kembali mengerang kehausan.

Begitu gelas berisi air itu didekatkan ke bibir Ikrimah, ternyata dia sudah meninggal. Demikian pula ketika air hendak diminumkan ke Harits, ternyata dia juga telah tiada. Dan, Suhail menyusul syahid pula. Ketiganya gugur di medan jihad tanpa sempat minum untuk kali yang terakhir. Subhanallah!

Berbuat kebajikan memang perintah Allah. Ketiganya sangat memahami dan bahkan tampak berusaha untuk mempraktikkannya. Ikrimah, Harits, dan Suhail terlihat sedang “berebut perhatian” Allah. Ketiganya sedang “mencari perhatian” Allah. Mereka rindu untuk mendapat ridha Allah.

“Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS Al-Maaidah [5]: 93).

 

 

Keadaan yang membuat Akhlaq kita rusak

 

  1. Politik
  2. Khilafiyah
  3. Hasad
  4. Status Sosial merasa lebih baik dari orang lain

 

Kunci Akhlaq

 

Hati yang bersih seperti gelas kalo air putih yang bening kalau kopi yah hitam. Kisah pak cecep tentang tetangga yang suka melihat jemuran kotor tetangganya. Kunci di hati, dalam hadit kalau hati ini baik maka akan baiklah seluruh perbuatan dan jika hati ini buruk maka buruklah seluruh perbuatan.

 

Jangan kita menjadi seperti Babi. Babi ini walaupun berada dikebun yang bagus taman yang indah tetep yang dicari comberan kotor. Begitu pula kita jangan kita seperti babi walaupun ditaman-taman surga seperti majelis ilmu dan majelis dzikir tapi tetap saja kita doyannya hanya mencari dan membicarakan aib dan keburukan orang lain sebagaimana babi mencari comberan.

 

Memiliki Akhlaq vs Mengetahui Akhlaq

 

Kisah tentang ulama yang mengetahui akhlaq dan memiliki akhlaq.

 

Cara mendapatkan Akhlaq

 

Melalui latihan dan keadaan. Namun bisa dimulai dengan :

 

  1. menghormati yang tua
  2. menyayangi yang muda
  3. memuliakan ulama
  4. dan mencintai sesama
  5. Jika sakit dikunjungi
  6. Jika lapar diberi makan
  7. Jika susah dibantu
  8. Jika galau diberi nasehat
  9. Jika bersalah dimaafkan
  • Jika berhutang jangan menunda untuk membayarnya
  • Jika meninggal dihantar jenazahnya
  • Jika punya aib disembunyikan
  • Memberikan makan tamu
  • Memperhatikan tetangganya
  • Tidak menyusahkan istrinya
  • Tebarkan salam

 

Penyakit Jika Akhlaq ditinggalkan

 

  1. Pecah Hati / Permusuhan
  2. Bakhil / Pelit
  3. Ghibah / Gosip Hoax
  4. Hasad ? Dengki

 

 

 

Penutup

 

Jika agama di ibaratkan pohon yang rindang maka buahnya Agama itu adalah Akhlaq yang baik. Sebaik-baiknya akhlaq adalah mengorbankan perkara yang kita sukai atau butuhkan demi menyenangkan orang lain.

 

 

Blog di WordPress.com.