Buyaathaillah's Blog

Bayan Masyeikh : Maulana Yakoob

19 February 2001

 

Maulana Jakub

Bangla Wali Masjid

Hazrat Nizammuddin, India

 

 

Bayan Subuh

 

Seluruh manusia yang percaya pada Allah dan yang tidak percaya pada Allah, mereka semuanya ingin kesuksesan dan kebahagiaan. Masalahnya, setiap manusia percaya hanya caranyalah yang paling baik dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Makanya banyak orang mempunyai profesi berbeda-beda, tergantung pada profesi yang dia yakini. Ada yang menjadi dokter, polisi, menteri, pengusaha, guru, dan lain-lain. Namun intinya adalah mereka meningkatkan kebendaan untuk mencapai kebahagiaan.

 

Untuk mendapatkan ini, mereka bersusah-susah, menghabiskan waktu yang banyak, bahkan ada yang harus meninggalkan keluarga mereka. Padahal yang Allah telah tawarkan untuk mendapatkan kebahagiaan ini tidaklah susah dan tidak menghabiskan waktu banyak. Allah tawarkan jalan kesuksesan dan kebahagiaan kepada manusia melalui Iman dan Amal. Tetapi mereka malah memilih jalan yang lebih susah, makan waktu lama, dan tidak ada jaminannya. Susah-susah belajar dan bekerja bertahun-tahun sampai berumur hanya untuk menjadi sukses cara ahli dunia. di sini kita harus memilih, mau ikut sukses cara Allah atau ikut sukses cara selain Allah. Yang ikut Allah mereka akan Allah selamatkan dan yang menentang akan Allah hancurkan.

 

Untuk menempuh jalan kesuksesan perlu kesabaran. Seorang pengusaha tidak akan langsung beruntung ketika ia baru membuka tokonya, ia harus sabar menunggu profit. Seorang petani juga harus bersabar menunggu proses : tanam, pertumbuhan, panen, baru jualan. Ketika melewati masa ini seorang petani harus bersabar dan tahan keinginan keluarga. Jika keuntungan sudah datang, baru kita bisa memenuhi keinginan kita dan keluarga. Begitu juga Allah, Allah akan beri kita kebahagiaan dengan QudratNya, tetapi sebelum itu kita harus bersabar. Setelah kita iman dan amal, barulah Allah akan penuhi apa yang kita inginkan. Tetapi sebelumnya kita harus penuhi apa yang Allah inginkan. Jika kita penuhi keinginan Allah maka Allah akan penuhi keinginan kita.

 

Untuk dapat memenuhi keinginan manusia, binatang, dan seluruh alam, semuanya ada di tangan Allah ta’ala. Allah yang beri makan mahluk, dan Allah pulalah yang mengatur Rizki Mahluk. Allah Ta’ala yang pelihara mereka semuanya. Semuanya ini adalah kerjaannya Allah Ta’ala semata. Allah Ta’ala tidak butuh pertolongan mahluk dalam melakukan pekerjaanNya. Semuanya Allah yang mengerjakan. Kita tidak perlu melakukan usaha agar Allah dapat memberi kita, Allah dapat memberi kita tanpa kita melakukan usaha. Di Surga Allah, kita bisa mendapatkan pemberian Allah tanpa kerja, apa saja yang kita inginkan. Tetapi kerja itu selama di dunia adalah perintah Allah dan Sunnah Nabi. Allah tidak pernah minta izin ke mahluk dalam memberikan makan kepada mahluk atau mendatangkan Hujan.

 

Hari ini orang-orang berpikir saya harus kerja untuk dapat beri makan keluarga. Ketika saya tua anakkulah dan isterikulah yang akan memberi saya makan. Allah tidak perlu anak dan isteri untuk memberi kita makan. Allah Ta’ala adalah “The Sole Provider”, Satu-satunya pemberi, untuk seluruh mahluk. Ia tidak berhajat pada mahluk dalam melakukan pekerjaannya. Allah Ta’ala menjalankan alam semesta ini dengan kekuasaannya. Hidup ini berada dalam MonopoliNya Allah Ta’ala

 

Di dalam hidup ini tidak ada yang pasti, yang pasti hanya ketetapan Allah saja. Kita bisa mati kapan saja, ketika makan, ketika tidur, ketika nyetir mobil, inilah monopoli Allah Ta’ala. Allah Ta’ala sajalah yang menentukan umur seseorang itu dan bagaimana matinya orang itu. Ketika orang tidak ada yang tau, Allah Ta’ala sudah tau. Sebelum waktu diciptakan Allah sudah mengetahui segalanya. Semua ini adalah milik Allah dan datang dari KhazanahNya. Untuk mendapatkan akses ke KhazanahNya Allah Ta’ala hanya dapat dilakukan melalui ketaatan dan Ibadat kepada Allah saja. Bantuan Allah datang tergantung pada kondisi Iman kita. Melalui jalan keimanan, Allah akan penuhi keinginan dan kebutuhan kita. Jika kita buat usaha atas Iman dan Amal, Allah akan tunjuki kita jalan yang lurus.

 

Jika Allah turunkan Adzab pada suatu kaum, walaupun dengan ibadat-ibadat mereka tidak akan dapat menyelamatkan mereka. Sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “ Apakah Allah akan Adzab kita walupun kita taat kepada Allah ?” Nabi SAW menjawab, “ Ya, jika kemungkaran sudah terlihat di mana-mana tetapi tidak ada orang yang bertindak.” Seorang Wali tidak pernah lalai dari perintah Allah Ta’ala, tetapi Allah perintah Jibril untuk hukum wali itu. Ini karena Wali tersebut ia tidak pernah tersentuh hatinya melihat kaumnya melanggar perintah Allah Ta’ala. Oleh sebab itu Allah perintahkan Jibril AS untuk hukum wali itu baru kaumnya.

 

Bukan karena usaha kita Allah beri kita hidayah, tetapi karena niat di hati kita dan keinginan hati akan hidayah. Hidayah adalah Nur yang menerangi hati, sedangkan Dunia dan Nafsu adalah kegelapan yang menggelapkan hati. Ketika hati menjadi gelap maka kita akan merasa tidak perlu Allah lagi.

 

Dalam Doanya Nabi SAW meminta Iman yang Kamil, sempurna, اَللَّهُمَّ اِيْمَانًا كَامِلًا, karena Iman ini datangnya dari Khazanah Allah Ta’ala. Dengan Iman, Allah akan selesaikan seluruh masalah kita dan penuhi kebutuhan kita. Maulana Yusuf selalu berkata kepada orang-orang yang telah menyelesaikan 4 bulannya untuk menambah 40 hari lagi. Kali ini kita pergi karena yakin pada uang atau pada Allah. Segala sesuatu selain Allah hanya ciptaan. Jadi jangan inget mahluk, uang, pekerjaan, dan lainnya ketika keluar, sibukkan saja diri kita dalam amal dan minta hanya kepada Allah.

 

Bagaimana ketika Siti Hajar lari dari Shofa ke Marwa bolak balik hingga tujuh kali berharap ada pertolongan dari musafir yang lewat, ketika itu pertolongan Allah tidak turun. Ini karena Siti Hajar tawajjuhnya belum benar. Tetapi setelah ia buat amal dengan sabar dan do’a, barulah Allah Ta’ala dengan Qudratnya memberikan pertolongan kepada mereka dengan Air Zam zam yang keluar dari tanah melalui hentakan kaki Ismail AS. Siti Hajar buat amal dan do’a, ia tidak pernah lari kepada Ibrahim AS untuk minta tolong, tetapi Ia minta kepada Allah. Padahal untuk mengejar Ibrahim AS pun masih bisa, namun karena Yakin dari Siti hajar ini sudah benar, maka tidak ada keinginan dari Siti Hajar untuk lari ke Ibrahim AS. Ini karena Siti Hajar yakin, bahwa ini adalah perintah Allah kepada Ibrahim AS, dan dibalik perintah Allah ada pertolongan Allah. Ketika masalah datang, Hajar buat amal dengan sabar dan do’a, maka masalahpun Allah selesaikan

 

Hanya dengan amal dan do’a masalah akan selesai, jangan sampai salah bergantung. Bergantung saja pada Allah, jangan meminta kepada selain Allah. Inilah yang dilakukan Siti Hajar sehingga pertolongan Allah bersama mereka. Allah tidak memerlukan uang atau asbab-asbab lainnya dalam memberikan pertolongan kepada hambanya. Allah tidak perlu mahluk dalam memberikan pertolongan, bahkan pertolongan Allah dapat bertentangan dengan asbab-asbab mahluk. Sahabat kelaparan hanya dengan Do’a Nabi SAW, lapar mereka hilang dan tenaga mereka bertambah, padahal perut mereka kosong.

 

Allah Ta’ala tidak perlu apapun atau siapapun dalam memberikan apa yang kita butuhkan. Allah dapat melakukan apa saja tanpa pertolongan mahluk dan persetujuan mahluk. Ada Asbab ataupun tanpa Asbab Allah Ta’ala dapat melakukannya. Sahabat hanya makan satu kurma saja mereka sudah kenyang. Tetapi kita kini perlu delapan atau sepuluh kurma baru bisa kenyang. Jadi siapa yang memberikan kekenyangan ? Allah yang memberikan kekenyangan. Jadi kenyang ini datangnya dari Allah. Sahabat karena ada Iman dan Amal maka Qudratullah bersama mereka. Sahabat Allah beri ikan besar untuk penuhi kebutuhan mereka tanpa mereka melakukan usaha. Tanpa usaha Allah dapat penuhi kebutuhan kita. Sahabat hanya kerjakan amal dan sholat sehingga khazanah Allah yang tanpa batas terbuka untuk mereka.

 

Masalahnya kini kita baca Qur’an tiap hari, dzikir banyak-banyak, taklim tiap hari, sholat tak pernah tertinggal tetapi keyakinan kita tidak bertambah. Jadi usaha agar yakin itu bertambah penting. Tanpa usaha bagaimana keyakinan bisa bertambah. Banyak orang sholat, baca qur’an, dzikir, tetapi berbuat dosa juga jalan terus. Ini karena tidak ada usaha atas yakin.

 

Sahabat punya Yakin sehingga mereka tidak takut pada mahluk. Mereka melihat singa, api, bala tentara, sama seperti melihat semut tidak ada bedanya. Tidak ada perubahan dalam yakin mereka. Tetapi sahabat ini takutnya jika mereka tergelincir berbuat dosa. Seorang sahabat meninggal karena takut kepada Allah ketika dijebak oleh seorang wanita di kamarnya karena wanita ini menyenangi sahabat tersebut. Tetapi karena yakinnya benar sehingga ketika dijebak yang timbul adalah rasa takut kepada Allah, takut berbuat dosa, bukan malah menjerumuskan diri dalam perbuatan dosa dengan wanita tersebut. Kita karena tidak ada yakin sehingga berbuat dosa sangat mudah bagi kita dan tidak terbebani karenanya.

 

Jika Yakin kita tidak benar maka Khazanah Allah Ta’ala tertutup untuk kita. Walaupun ketika kita keluar di jalan Allah tetapi tidak niat untuk mendapatkan yakin dan perbaiki amal maka Khazanah Allah akan tetap tertutup untuk kita. Allah Ta’ala tidak akan menghancurkan keuntungan dari setiap amal yang kita lakukan dengan cara yang benar dan yakin yang benar. Iman dan Yakin hanya akan datang melalui usaha atas Iman dan Yakin bukan dengan usaha atas dunia dan kebendaan. Allah akan memberi tergantung pada apa yang kita niatkan dan usahakan. Kalau dia niat dapatkan iman tetapi usaha atas dunia maka Iman tidak akan terjadi.

 

Buat Usaha atas Iman maka nanti Allah akan berikan Iman. Setiap usaha atas Iman yang kita lakukan, kita iringi dengan doa “Ihdinash Shiratal Mustaqim.” Kita melihat kemungkaran tetapi kita tidak bisa berbuat apa-apa bahkan kita ikut melakukannya dan menikmatinya tanpa kita sadari maupun kita sadari. Inilah kelemahan Iman, karena tidak ada Nur Hidayah di hati mereka. Orang berpikir dengan korupsi rizkinya dapat bertambah, inilah kelemahan Iman umat saat ini. Jika kita tidak perbaiki Iman dan Amal kita maka Allah akan hancurkan hidup kita melalui asbab yang kita punya maupun tanpa asbab. Allah telah hancurkan kaum seperti Ad, Tsamud, Madyan, Luth, Saba tanpa asbab. Allah punya kehendak, dan kehendak Allah Mutlak. Sya’labah yang tadinya miskin asbab do’a nabi dia menjadi kaya asbab kambingnya yang berkembang biak banyak sekali. Namun karena ia lalai dari Allah, asbab ini Allah ambil kembali pemberiannya. Kambingnya mati banyak sehingga ia jatuh miskin kembali dan mati hina.

 

Sebelum terbukanya Khazanah Allah, kita perlu lakukan Sabar, sebagaimana para Sahabat Sabar atas segala ujian yang Allah beri. Sahabat karena sabar Allah bukakan KhazanahNya tanpa batas. Terus buat usaha atas Iman dan Sabar dalam setiap keadaan dan perintah-perintah Allah sampai Khazanah Allah terbuka untuk kita. Katakan pada isteri, anak, dan orang tua bahwa penting keluar di jalan Allah dan usaha atas Iman sama pentingnya bagi mereka usaha atas dunia, sehingga tanpa dunia mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Begitu juga dengan Iman dan Amal, Allah akan beri kita segalanya. Allah sajalah yang mampu memberikan apa yang kita inginkan. Jangan pernah berpikir dengan kerja dunia, Allah akan penuhi keperluan dan kebutuhan kita. Allah tidak perlu asbab dalam memenuhi kebutuhan dan keperluan kita. Kita kerja ini karena perintah Allah dan Sunnah Nabi. Jangan sampai kerja dunia mengganggu perintah-perintah Allah yang lain. Tawajjuh dan Yakin hanya kepada Allah. Sahabat haus dan lapar tetapi Tawajjuhnya kepada Allah. Sehingga dengan amal, haus dan lapar mereka Allah selesaikan tanpa mereka harus berusaha.

 

Semua masalah oleh Sahabat dapat diselesaikan dengan sholat mereka. Jangan kita sholat dengan niat bahwa Allah akan penuhi keinginan kita. Tetapi kita sholat dengan niat yang Ikhlas yaitu hanya untuk menyenangkan Allah, karena ini yang Allah mau setiap ada masalah. Jika Allah senang masalah kita akan Allah selesaikan, InsyaAllah. Sahabat menyelesaikan masalah dengan amal, sejauh mana mereka dapat menyenangkan Allah. Amal yang dapat membawa Ridha Allah.

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.