Buyaathaillah's Blog

Mudzakaroh Kiat-kiat Keimanan

Dalam sebuah Hadits Qudsi, dari Abu Dzar Al Ghifari RA dari Rasulullah SAW sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa

Allah berfirman : Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim.

Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah.

Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan.

Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian.

Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada- Ku niscaya akan Aku ampuni.

Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada- Ku.

Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga.

Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan.

Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah mencela kecuali dirinya

(Diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibn Majah)
Keimanan :

Dalam Sunan At-Tirmidzi dan lain-lain, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalambersabda:
أَوْثَقُ عُرَى اْلإِيْمَانِ الْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي اللهِ. (رواه الترمذي).
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.”(HR.At Tirmidzi)
Dalam riwayat lain, Rasulullah juga bersabda:
مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ اْلإِيْمَانَ. (رواه أبو داود والترمذي وقال حديث حسن).
“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.”(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan)

Iman itu kayak angin ketemu pohon :

1. Jarang sholat berjamaah berarti ini iman lemah. Seperti angin sepoy sepoy ketemu pohon dahannya bergoyanh sedikit
2. Rajin sholat di mesjid berarti iman kuat. Seperti angin kencang jangankan dahan dan daun, pohonnyapun bergoyang kena angin kencang.
3. Tidak sholat berarti tidak ada iman. Kalau tidak ada iman yah berarti tidak ada angin, daunpun gak goyang.

Kiat-kiat keimanan :
1. Cara mendatangkan Iman

–> Pengorbanan
Tidak ada cara memperbaiki umat selain cara yang digunakan pada masa kurun awal (Imam Malik Ra.A)
Kisah Bilal disiksa ditindih oleh batu dipadang pasir yang panas supaya murtad dan menjadi kafir tapi dia menolak kekafiran. ketika ditanya kapan masa yang paling indah yaitu ketika dia disiksa waktu itu ditindih batu besar dipadang pasir tapi dia mampu menjaga imannya saat itulah masa paling indah karena bisa merasakan manisnya iman.
2. Cara membentuk Iman

–> Dakwah / Bicarakan
Nabi saw bersabda perbaruilah iman kalian. Para sahabat bertanya bagaimana caranya ? Nabi saw bersabda perbanyak ucapan la illaha illallah
Sahabat RA suka membuat majelis pembicaraan iman memperbarui iman dengan duduk membicarakan perkara Iman
Imam Ghazali saluran iman : mata, mulut, telinga, fikiran. Muaranya adalah Hati.
3. Cara Menjaga Iman

–> Suasana Amal
Pergaulan dengan orang sholeh. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman (mahfum hadits)
Kiasan : Es akan terjaga jika diletakkan di kulkas kalau diletakkan dijalan raya maka akan mencair. Begitu juga iman akan terjaga bila diletakan dalam suasana iman dalam pergaulan iman. Jika iman diletakkan ditengah suasana maksiat maka dia akan mencair sebagaimana es di jalan raya.
Bagaimana cara membuat pergaulan atau suasana iman yaitu berada dalam amalan agama dan perjuangan agama bersama teman2. Secara khusus membuat amalan maqomi.
4. Cara melewati Ujian Iman

–> Sabar
Innaloha maa sobirin : sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan [Âli ‘Imrân/3 : 186]
Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata, “Firman Allâh (yang artinya), “Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu” seperti firman-Nya (yang artinya) : Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Inna lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn’ . Seorang Mukmin pasti akan diuji pada harta, jiwa, anak dan keluarganya.”
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh Sa’d bin Abî Waqqâsh Radhiyallahu anhu :
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً قَالَ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ

“Ya Rasûlullâh! Siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan [al-Anbiyâ’/21 : 35]
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ

Dan sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan yang bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu [Muhammad/47:31]
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami Telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? [al-‘Ankabût/29:2]
5. Cara Merasakan Iman

–> Ibadah / Amalan
Nabi saw berkata jika seseorang itu kesibukannya mondar mandir ke mesjid untuk ibadah maka saksikanlah bahwa dia itu adalah orang yang beriman
Jika beramal dia senang dan ketika berbuat dosa dia sedih (Mahfum hadits)
Orang yang kuat itu adalah yang mampu menyembunyikan kesusahannya dari mahluk hanya mengadu kepada Allah swt.
6. Cara mensyukuri Iman

–> Tingkatkan Qualitas dan Quantitas Ibadan. Memberi manfaat kepada orang lain.
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” [Al-Baqarah: 152]
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7).
“Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa tidak bersyukur, sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman(31) :12).
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah senang melihat atsar (bekas/wujud) nikmat-Nya pada hamba-Nya,” (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Amr).
“Khairun naasi anfa’uhum linnaas.” sebaik-baik manusia adalah siapa yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain. (Mahfum hadits)
7. Cara menghindari Rusaknya Iman.

–> hindari makanan syubhat apalagi haram. Jika yang haram masuk ibadah melemah perkara haram jadi manis. Jika yang halal masuk ibadah kuat dan perkara haram jadi pahit.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(QS Albaqarah 168)
Rasulullah bersabda, “Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh rambutnya kusut, mukanya berdebu menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku! Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram maka bagaimanakah akan diterimanya doa itu?” (HR Muslim)
Ibnu Abbas berkata bahwa Sa’ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “ Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah”. Apa jawaban Rasulullah, “Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak untuknya” (HR. At-Thabrani)
“Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram kecuali neraka lebih utama untuknya” (HR. At Tirmidzi)
“Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang mukmin” (HR Bukhari dan Muslim)

Tanda2 Matinya Hati / Iman Rusak sbb:

1. *Tarkush shalah*

Berani meninggalkan sholat fardhu.
2. *Adz-dzanbu bil farhi*

Tenang tanpa merasa berdosa padahal sedang melakukan dosa besar (QS al A’raf 3)
3. *Karhul Qur’an*

Tidak mau membaca Al-Qur’an.
4. *Hubbul ma’asyi*

Terus menerus maksiat.
5. *Asikhru*

Sibuknya hanya mempergunjing dan buruk sangka, serta merasa dirinya selalu lebih suci.
6. *Ghadbul ulamai*

Sangat benci dengan nasehat baik dan ulama.
7, *Qalbul hajari*

Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian,kuburan dan akhirat.
8. *Himmatuhul bathni*

Gilanya pada dunia tanpa peduli halal haram yang penting kaya.
10. *Anaaniyyun*

tidak mau tau, “cuek” atau masa bodoh keadaan orang lain,bahkan pada keluarganya sendiri sekalipun menderita.
11. *Al intiqaam*

Pendendam hebat.
12. *Albukhlu*

sangat pelit.
13. *Ghodhbaanun*

cepat marah karena keangkuhan dan dengki.
14. *Asysyirku*

syirik dan percaya sekali kepada dukun & prakteknya.
Semoga Allah ‘Azza wa Jalla menghiasi hati kita dengan keindahan iman dan kemuliaan akhlaq.

*APA ITU IMAN..???*

*Perkara yang paling penting bagi manusia hidup di dunia yang sementara dan di akherat yang selama-lamanya adalah perkara IMAN.*

*Kalimat Iman :*Laa ilaaha illa Allah

*Nilai Iman :* Sekecil-kecilnya Iman akan dibalas dengan Surga 10 kali lipat besarnya dunia & seisinya.

*Standar Iman :* Seluruh jasad kita dapat Ta’at kepada Alloh, dan terhindar dari perbuatan maksiat. Dengan cara Mengikuti Sunnah² Rasululloh.

*Puncak Iman :*Tidak terkesan dengan segala suasana & keadaan dunia ini, tetapi mampu membuat kesan pada setiap suasana & keadaan dunia.

*Tanda Iman Betul :* Berkeyakinan bahwa Kebahagian hidup di dunia dan di Akhirat hanya pada Iman dan Amal Sholeh sesuai dengan Tuntunan Nabi SAW.

*Tanda Iman Salah :* Berkeyakinan bahwa kebahagian hidup di dunia dan di akhirat hanya mengandalkan kebendaan atau materi keduniaan.

*Tanda Iman Kuat :* Selalu melihat kebaikan orang lain dan menonjolkan keburukan diri sendiri.

*Tanda Iman Lemah :* Selalu melihat keburukan orang lain dan menonjolkan kebaikan diri sendiri.

*Tanda Iman Meningkat :* Apabila dalam 24 jam tiap hari Mampu Mengikuti Cara Hidup Sunnah Rasulullah SAW.

*Tanda Iman Menurun :* Apabila dalam 24 jam tiap hari kita banyak melakukan perbuatan sia-sia/ maksiat.

*Tanda Iman Sempurna :* Tidak terkesan dengan keadaan maju mundurnya keduniaan kita. Tetapi akan merasa diri rugi dan menyesal apabila ada Amal Sunnah yang luput atau tertinggal.

*Apabila Iman Lurus, maka Amal Manusia akan Menjadi Lurus.*
*Apabila Amal Manusia Lurus, maka akan Mendatangkan Ridho Allah SWT.*
*Apabila Ridho Allah SWT telah datang, maka Ahwal, Suasana dan Keadaan kita akan menjadi Baik.*

*Sebaliknya…*
*Apabila Iman manusia rusak, maka Amal manusia akan rusak.*
*Apabila Amal manusia rusak, maka Murka Allah SWT akan datang.*
*Apabila Murka Allah SWT telah datang, maka ahwal, suasana dan keadaan kita akan menjadi rusak.*

*Jadi, baik buruknya ahwal, suasana dan keadaan hidup manusia, dipengaruhi Amalnya. Dan baik buruknya Amal manusia dipengaruhi oleh Imannya.*

*Bagaimana Iman Manusia bisa Lurus…???*
*Iman Manusia bisa Lurus,apabila Hatinya Lurus…!!!*
*Bagaimana hati Manusia bisa Lurus…???*
*Hati Manusia bisa Lurus,bila Lisannya Lurus…!!!*
*Bagaimana Lisan Manusia bisa Lurus…???*
*Lisan manusia bisa lurus,apabila selalu digunakan Membicarakan & Mendakwakan Kebesaran Allah SWT.*

*Allah SWT Al KholiiQ…*
Allah SWT yang Maha Menciptakan Segala sesuatu.

*Allah SWT Al Maliik…*
Allah SWT yang maha Memelihara Segala sesuatu.

*Allah SWT Ar RoziiQ…*
Allah SWT yang maha Memberi Rezeki.

*Apabila ketiga perkara diatas kita bicarakan berulang-ulang dengan YaQin, maka akan mudah untuk mendatangkan sifat Qona’ah (menerima apa adanya)*

*Allah SWT As Samii’…*
Allah SWT yang maha Mendengar

*Allah SWT Al Basyiir…*
Allah SWT yang Maha Melihat

*Allah SWT Al ‘Aliim…*
Allah SWT yang Maha Mengetahui

*Apabila ketiga perkara diatas kita bicarakan berulang-ulang dengan YaQin, maka akan mudah untuk mendatangkan sifat TaQwa (Rasa Takut & T’at kepada Allah SWT)*

*Allah SWT yang menciptakan suasana dan keadaan, baik yang tampak maupun yang tidak tampak berasal dari Khozanah Allah SWT.*

*Allah SWT menciptakan sesuatu dengan Qudrat dan Irodatnya tanpa hajat bantuan makhluk sedikitpun. Karena, makhluk adalah ciptaan Allah SWT yang tidak dapat memberikan Manfa’at dan Mudhorot kecuali atas Izin dari Allah SWT.*

*Allah SWT Maha Kuasa, makhluk tidak kuasa.*
*Dunia sementara, Akhirat Selama-lamanya*

*Kejayaan, kebahagiaan, kesuksesan manusia didunia yang sementara dan diakherat yang selama-lamanya,Allah SWT telah meletakkannya hanya didalam Amal agama yang Sempurna Mengikuti Sunnah Rasululoh SAW.*

*Kekurangan atau ketiadaan Amal Agama akan menyebabkan kesengsaraannya didunia yang sementara dan diakherat yang selama-lamanya.*

*Allah yang mengatur urusan segala makhluk, memerintah, melarang, mencipta, memberi rizki, mematikan, menghidupkan, memuliakan , menghinakan, mengganti siang dan malam, hari demi hari, menaikkan suatu pemerintahan dan menurunkannya, kekuasaan meliputi Alam Semesta. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu dan mampu membilang segala sesuatu, perndengaran-Nya mencakup berbagai suara dan tidak ada sesuatu yang menyamai dan menyerupai-Nya, bahkan Dia dapat mendengar suara hiruk-pikuk dalam perbedaan bahasa, pendengaran-Nya tidak dapat terganggu dengan pendengaran yang lain, tidak menjadi rancu karena banyak masalah, tidak jemu walaupun disibukkan dengan permintaan orang-orang yang berhajat. Penglihatan-Nya meliputi segala sesuatu yang tidak nampak, tidak ada yang tersembunyi dalam pandangan Allah, sehingga Dia dapat melihat langkah-langkah semut hitam yang berjalan di tengah padang pasir yang terbentang luas pada kegelapan malam.*

*Kita hamba Allah SWT, hidup di bumi Allah SWT, sebagai :*
*1. Kholifatullah, yaitu sebagai hamba Allah SWT*
*2. Kholifatur Rosul, yaitu sebagai penerus Usaha Dakwah Rasulullah SAW.*
*3. Kholifatul Kitab, yaitu sebagai pewaris kitab suci Al-Qur’an.*

*Apabila ketiga perkara diatas ada didalam keyakinan kita, maka :*
*”Kekuatan orang yang diutus,maka Yang Mengutus (Allah) menyertainya, keperluan orang yang diutus, Yang Mengutus (Allah) yang mencukupinya”*

*Jika Dakwah adalah jalan yang panjang,
jangan pernah berhenti untuk menemukan penghujungnya.*

*Jika dakwah itu beban berat,jangan meminta yang ringan.*
*Tetapi mintalah agar mempunyai punggung yang kuat untuk menopangnya.*

*Jika dakwah pendukungnya sedikit,maka jadilah orang yang sedikit itu.*

ان الله معنا؛
Sesungguhnya Allah SWT bersama kita..

*1. Suatu kali semua penduduk desa berdoa memohon hujan. Pada hari semua orang berkumpu luntuk berdoa, hanya satu bocah laki-laki yang membawa payung. Itulah IMAN…*

*2. Teladan dari seorang bayi berusia satu tahun. Ketika anda melemparkannya ke udara, dia tertawa karena dia tau anda akan menangkapnya kembali. Itulah KEPERCAYAAN…*

*3. Setiap malam saat kita tidur, kita tidak tahu apakah masih hidup saat bangun esok hari, tetapi kita masih mempunyai rencana untuk esok hari. Itulah HARAPAN…*

Sebelum manusia dilahirkan, maka di alam roh ditanya oleh Allah SWT. :
“Alastu bi Robbikum”.
Roh menjawab : “Bala Syahidna”.
Setelah Allah SWT. mendengar ikrar dari manusia, Allah ingin bukti dari ikrar tersebut.
Maka manusia dilahirkan dalam keadaan telanjang, tidak punya apa-apa dan tidak bisa apa-apa. Maka apabila hari ini kita punya ilmu, punya pakaian, punya kekuatan,
Sesungguhnya ilmu itu adalah milik Allah,
Pakaian itu milik Allah,
Kekuatan itu milik Allah.
Sesungguhnya manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Allah ciptakan mata, telinga, mulut, tangan, kaki, dll.
Allah ciptakan mata, Allah pelihara mata, Allah beri rezeki pada mata.

Ada mata yang dapat melihat jarak jauh, ada yang melihat jarak dekat bahkan
ada yang melihat dengan bashiroh (pandangan hati/bathin),
Itulah mata yang diberi rezeki oleh Allah.

Allah ciptakan telinga, Allah pelihara telinga, Allah beri cukil batu pada telinga,
Allah beri rezeki pada telinga. Ada telinga yang dapat mendengar jarak jauh,
ada yang mendengar jarak dekat bahkan ada yang mendengar dengan bashiroh,
Itulah telinga yang diberi rezeki oleh Allah dsb.

Allah cukupi kebutuhan manusia. Dunia dan seisinya diciptakan untuk manusia
akan tetapi manusia diciptakan bukan untuk dunia tetapi diciptakan untuk akhirat.

Bagamana diakhirat kita bisa selamat?.
*Maka didunia inilah kita sempurnakan Iman dan Amal kita.*

*Apabila didunia Iman kita sempurna, Amal kita sempurna, maka diakhir hayat kita dapat mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallah”.*
*Sehingga kita mendapatkan nikmat kubur, nikmat mizan,nikmat shirot dan nikmat surga yang selama-lamanya.*

*Tetapi apabila manusia tidak mau menyempurnakan Iman dan Amal,sehingga Iman dan Amalnya cacat, maka diakhir hayat tidak mampu mengucapkan Kalimat “Laa ilaaha illallah”.*
*Sehingga mereka nantinya akan mendapat siksa kubur, siksa mizan,siksa shirot dan siksa neraka yang selama-lamanya.*

Dikatakan oleh ulama : orang yang disiksa di alam kubur akan menangis sehingga keluar air mata mereka sampai habis, dan berganti air mata darah sampai habis dan berganti air mata nanah sampai habis pula sehingga ia berdo’a :
“Ya Tuhan kami, kami Telah melihat dan mendengar siksa-Mu.
Maka kembalikanlah kami (ke dunia),kami akan mengerjakan Amal Sholeh,

Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang YaQin.”
(QS. As-Sajdah : 12)

Dikatakan ulama : Meskipun keyakinan manusia di alam kubur melebihi 70 orang wali.
Maka keyakinan itu tidak dapat mengembalikannya ke dunia lagi. Mengapa?
Karena tempat menyempurnakan Iman dan Amal bukan di Alam Kubur tetapi di dunia ini.[disingkat oleh WhatsApp]

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.