Buyaathaillah's Blog

Kisah Sahabat RA : Hoax yang menimpa Khalifah Utsman RA

Copas

Khalifah Sy Utsman bin `Affaan RA; Pemimpin Baik yang Reputasinya Dirusak oleh Hoax.

Beliau dikabarkan Rasulullah SAW sebagai salah satu ahli surga:

– Barang siapa menggali sumur “Roumah”; masuk surga.
– Barang siapa membeayai pasukan perang; masuk surga.
dll.

Beliau berhubungan nasab dengan Rasulullullah pada Abdul Manaf. Dilahirkan tahun ke-6 setelah Tahun Gajah.

Pernah menikah dengan 2 putri Rasulullah SAW, bahkan Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya saya punya putri lagi, niscaya akan saya nikahkan dengan Utsman.

Isteri beliau, Syd Ruqayyah, melahirkan putra bernama Abdullah yang meninggal di usia 6 tahun. Ruqayyah sendiri meninggal saat peperangan Badr, makanya Sayyiduna Utsman tidak ikut serta dalam perang itu karena ditugaskan Rasulullah untuk merawat sang isteri. Kemunian dinikahkan dengan Syd Ummu Kutsum bnt Rasulillah.

Beliau berhijrah dua kali; bersama Syd Ruqayyah ke Habsyah lalu ke Madinah. Kemudian menjadi khalifah setelah Sy Umar, & memegang kekuasaan selama 11 tahun, 11 bulan + 18 hari.

Meninggal hari jum`at, dzulhijjah tahun 35 H dalam usia di atas 80 tahun, dalam keadaan terkurung di rumah, dibunuh saat membaca al-Qur`an dan sedang melaksanakan puasa. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW bahwa akan masuk surga dengan bencana yang menimpa.

Beliau juga termasuk muslim yang cepat masuk Islam, lewat perantara Sayyiduna Abu Bakr ra. Juga termasuk sahabat yang kaya raya & banyak infaq demi Islam. Sahabat yang malaikat saja malu pada beliau.

Di masa menjabat khillafah beliau mengangkat saudara sendiri yang bernama Al-Waliid untuk memimpin daerah Kufah.

Nah, dikabarkan bahwa Walid ini mabuk dan shalat menjadi imam di masjid, sehingga shalat shubuh dengan 4 raka`at.

Gosip ini lalu menyebar luas di masyarakat… massa banyak yg protes “kenapa Sy Utsman tidak menghukum al-Waliid?”

Sy Utsman sendiri tidak mungkin menghukum kecuali lewat jalur pengadilan. Dan perlu waktu untuk itu, karena al-Waliid berada di tempat yang jauh dan Sy Utsman sebagai orang yang berumur tentu punya sifat sabar & tidak tergesa-gesa hanya karena mendengar suatu kabar.

Tapi proses panjang itu dianggap massa sebagai keberpihakan Sy Utsman pada saudara beliau..

Protesan begitu banyak, sampai membuat kesal Sy Utsman, bahkan para tabi`in pun kadang memprotes… di jawab oleh Sy Utsman, “Kamu bershahabat dengan Rasulullah SAW?”, maksud yang ingin disampaikan beliau; aku nih bershahabat dengan Rasulullah SAW, sementara kamu tidak, lalu apakah kamu fikir bahwa dirimu lebih faham dari aku?.. Lalu beliau berkata:

أما بعدُ، فإنَّ اللهَ بعث محمدًا صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ بالحقِّ، فكنتُ ممنِ استجاب للهِ ولرسوله، وآمنتُ بما بعثُ به، وهاجرتُ الهجرتَين ِكما قلتَ، وصحبتُ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ وبايعتُه، فواللهِ ما عصيتُه ولا غششتُه حتى توفاه اللهُ عز وجل، ثم أبو بكر مثلُه، ثم عمرُ مثلُه، ثم استُخلِفتُ، أفليس لي من الحقِّ مثلُ الذي لهم ؟
(Aku sudah beriman pada Allah & Rasulnya, termasuk shahabat yang membai`at, tidak pernah mengkhianati & melanggar ketentuan Rasulullah SAW, Abu Bakr & Umar, lalu aku diangkat jadi khalifah, lalu apakah aku tidak punya hak yang sama dengan para pemimpin sebelumku?”

Tabi`i itu pun berkata: “Terus bagaimana tentang al-Waliid?”

Sayyiduna Utsman menjawab: “Kita akan proses sesuai ketentuan, in syaa Allah”.

Sayyiduna Utsman memang memanggil al-Waliid & menanyainya, ketika dinyatakan bersalah, maka hadd pun dilaksanakan.. yang mencambuk adalah Sayyiduna Abdullah bin Ja`far ra & yang menghitung cambukan adalah Sayyiduna Ali bin Abi Thalib karramallah wajhahu.

Kemarahan massa pada Sayyiduna Utsman menjadi-jadi.. Yang makin bikin runyam adalah Abdullah bin Saba, si Yahudi yang bertopeng muslim bikin stempel palsu & mengirimkan surat-surat palsu atas nama Sayyiduna Utsman pada berbagai penjuru wilayah.

Gosip simpang siur yang tersebar di Mesir sendiri begitu banyak , di antaranya:
– Sayyiduna Utsman sudah pikun.
– mementingkan keluarga & kerabat sendiri.
– tidak bisa mengurus keuangan.

Bahkan ada warga Mesir yang sedang haji datang menemui Sayyiduna Abdullah bin Umar demi mencari bukti kekurangan sang khilafah.
Syubuhat (isu) yang dibawa bahwa Sayyiduna Utsman:
– Lari dari medan perang Uhud.
– Tidak ikut perang Badr.
– Tidak ikut bai`at Ridhwan di Hudaibiyah.

Hal itu diiyakan oleh Sayyiduna Abdullah.. si penanya itupun bersorak “Allahu Akbar” kegirangan.

Sayyiduna Abdullah bin Umar ra pun berkata: “Sini ku jelaskan:

– Semua yang lari dari medan perang Uhud itu sudah diampuni Allah SWT dengan dalil ayat: Dan itu terjadi di dalam masa tegang & kritis, dan shahabat yang lari tidak cuma Sayyiduna Utsman tapi banyak & itu sebentar saja.. para shahabat kembali lagi ke medang perang.

– Tidak ikut perang Badr itu karena mengurus isteri beliau yang merupakan putri Sayyiduna Rasulullah SAW yang sedang sakit. Rasulullah SAW bahkan bersabda: “Kamu dapat pahala orang yang berangkat” dan Sayyiduna Utsman pun dapat bagian dari rampasan perang.

– Sayyiduna Utsman tidak ikut bai`at Ridhwan di Hudaibiyah itu karena diutus oleh Sayyiduna Rasulullah menemui kaum Quraisy karena Sayyiduna Utsman punya wibawa tinggi di tengah warga Makkah agar Rasulullah SAW bersama rombongan dapat idzin masuk Makkah untuk umrah.. Kaum Quraisy mengizinkan Utsman saja, tapi beliau menolak umrah kalau Rasulullah tidak diidzinkan. Berita yang sampai ke para shahabat adalah Sy Utsman dibunuh, maka terjadilah bai`at Ridhwan.

Di tengah bai`at, Rasulullah dapat wahyu bahwa Sy Utsman dalam keadaan baik, Rasulullah SAW pun mengatakan bahwa tangan kanan Beliau SAW merupakan tangan Sy Utsman, lalu menepukkan ke tangan sebelahnya & bersabda: “Ini untuk Utsman”.

Sekarang, silahkan bawa perkataanku itu untuk meluruskan kerancuan pemahaman warga Mesir”.

Blog di WordPress.com.